Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Baleendah

Agung Rizky Maulana, Atih Rochaeti Dariah

Abstract


Abstract: Flooding is one of the natural disasters that often occur in Indonesia, especially Java and is often associated with deforestation in the upstream region of the Watershed system (DAS). The flood disaster in Bandung basin area because the population density is increasing, especially in the banks of the Citarum River, accompanied by changes in land cover in the Citarum river upstream that disrupt the function of the Citarum River. Baleendah subdistrict, Bandung district is one of the districts through which the Citarum River and is an area which always floods when the rainy season arrives. Flood occurred since tens of years ago to the present impact is felt worse. The impact can be reflected in the GDP indicator, which is expected by the floods GDP District of Baleendah will decrease. Based on this phenomenon, the problem in this research is formulated as follows: (1) How is the development of Gross Domestic Product (GDP) of the District Baleendah as floods? (2) Does the flood impact on Gross Domestic Product (GDP) of the District Baleendah?. Researchers used a qualitative approach using secondary and primary data to analyze the problems examined. Selected population in this study is Baleendah subdistrict, Bandung district. The data collected with the secondary and primary data, the GDP data showed the District Baleendah 2008 to 2010 and the data indicator Baleendah Flood in the District from 2008 to 2016. The data collection techniques used in this study came from the District Baleendah, the Central Bureau of Statistics, the article, and other sources that are considered relevant in this research as well as interviews, observation, and literature. The results of this study are: (1) analysis of the development of the District GRDP Baleendeh as flooding from year to year which then rises. (2) analyze the flood did not affect the GDP District of Baleendah.

Abstrak: Banjir merupakan salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan sering dihubungkan  dengan  penggundulan  hutan di kawasan hulu dari sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Banjir di daerah cekungan Bandung dikarenakan kepadatan penduduk yang semakin meningkat, khususnya di daerah  bantaran  Sungai Citarum, disertai dengan perubahan tutupan lahan di hulu Sungai Citarum yang mengganggu fungsi Sungai Citarum. Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung merupakan salah satu kecamatan yang dilewati oleh aliran Sungai Citarum dan merupakan daerah yang selalu mengalami bencana banjir jika musim hujan tiba. Banjir terjadi sejak puluhan tahun yang lalu hingga saat ini dampaknya dirasakan semakin parah. Dampak tersebut bisa dapat tercermin pada indikator PDRB, yang diperkirakan akibat banjir PDRB Kecamatan Baleendah akan menurun. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Baleendah seiring terjadinya banjir ?. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan  menggunakan data sekunder dan primer untuk menganalisis masalah yang diteliti. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Dengan teknik pengumpulan data sekunder dan data primer, diperoleh data PDRB Kecamatan Baleendah tahun 2008 sampai 2010 dan data Indikator Banjir di Kecamatan Baleendah dari tahun 2008 sampai 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari  Kecamatan Baleendah, Badan Pusat Statistik, artikel, dan sumber lainnya yang dianggap relevan dalam penelitian ini serta wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis perkembangan PDRB Kecamatan Baleendeh seiring terjadinya banjir dari tahun ke tahun yang berkembang naik dan tidak berdampak terhadap PDRB Kecamatan baleendah.


Keywords


Gross Regional Domestic Product (GDP), Subdistrict Baleendah, Flood

References


Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia). (2016). Produk Domestik Regional Bruto (Lapangan Usaha). Jakarta, Indonesia: Badan Pusat Statistik.

Akhmad Fauzi. (2004). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arief Rosyidie. (2013). Banjir : Fakta dan Dampaknya Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24 No. 3, 6-7.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung. (2008). Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2008. 206-207.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung. (2009). Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2009. 191-192.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung. (2010). Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2010. 1-10.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung. (2015). Kecamatan Baleendah dalam Angka. Bandung: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). (2016). Upaya Penanggulangan Bencana Banjir Kabupaten Bandung. Bandung: Direktorat Jendral Sumber Daya Air (SDA).

Dariah. (2015). Baleendah Roadmap. Peta Jalan Perencanaan Pembangunan Kecamatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. (2013). Penanganan Masalah Kesehatan Akibat Bencana Alam Banjir di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Tahun 2013. Bandung: Pemerintah Kabupaten Bandung.

Harliani, F. (2014). Persepsi Masyarakat Kampung Cieunteung, Kabupaten Bandung tentang Rencana Relokasi Akibat Bencana Banjir. Bandung: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota.

Humas Setda Kabupaten Bandung. (2012). Areal Genangan Banjir Tahun 2012 Menyusut Dratis. Bandung: Pemerintah Kabupaten Bandung.

Iqbal T. Lazuardi S. (2014). Banjir Bandung Selatan Semakin Parah . Bandung: Tempo.

Iwan Gumilar. (2015). Banjir di Baleendah masih Setinggi 2 Meter. Bandung: Metrotvnews.com, Kabupaten Bandung.

John Muhammad Issey. (2010). Bencana Banjir Bandung Selatan. Bandung: Scribd.

Ligal Sebastian. (2008). Pendekatan Pencegahan dan Penanggulangan Banjir. 3.

Lili Soemantri. (n.d.). Pemanfaatan Teknik Penginderaan Jauh untuk Mengidentifikasi Kerentanan dan Risiko Banjir. 5.

M Januar JP, Joko Windarto Hidayat Pawitan;. (2008). Model Prediksi Tinggi Muka Air Sungai Kali Garang Semarang dengan Jaringan Syaraf Tiruan. ISSN 0852-1697.

Mulia, P. (2015). Banjir, Tiga Kecamatan di Bandung Terendam . Bandung: Tempo.

N. Gregory Mankiw. (2000). Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Ramanditya Wimbardana, Saut Sagala Dodon Yamin;. (2014). Adaptasi Non Struktural Penduduk Penghuni Permukiman Padat terhadap Bencana Banjir : Studi Kasus Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Bandung: Resilience Development Initiative.

Sariffuddin, Rizsa Putri Danianti;. (2015). Tingkat Kerentanan Masyarakat terhadap Banjir di Perumnas Tlogosari, Kota Semarang. Jurnal Pengembangan Kota, 3.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.4879

Flag Counter    Â