Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Aglomerasi Industri Manufaktur di Indonesia Tahun 2014-2018 (Studi Kasus Industri Pengolahan Non Migas)

Priyanka Amilatul Salma, Ria Haryatiningsih, Westi Riani

Abstract


Abstract. The industrial is the main pillar of long-term economic development. The performance of the manufacturing industri sector has proven to be a potential sector in the formation of GDP, particularly the non-oil and gas processing industri which is the largest contributor. Industrialization can be developed through a manufacturing industri spatial policy in the form of industrial agglomeration. This study aims to determine the factors that influence the agglomeration of the non-oil and gas manufacturing industri in Indonesia and how much influence it has. The agglomeration index which is the dependent variable in this study is measured by the share of the industrial sub-sector to industrial GDP. The independent variables in this study are the real industrial output value, the real output value per worker, real capital per worker and real wages of industrial labor. This type of research is quantitative descriptive, using panel data from fifteen sub-sectors of the non-oil and gas processing industri in 2014 - 2018. The method used is regression analysis with the OLS (Ordinary Least Square) method. The panel data model estimation used is the fixed effect model. The results showed that spatially the value of real industrial output and real capital per worker had a positive and significant effect on industrial agglomeration. The real output value per worker and industrial labor wages have a negative and significant effect on agglomeration. These independent variables can also jointly influence the agglomeration of the non-oil and gas processing industri in Indonesia.

Keywords : Agglomeration, Economic Growth, Manufacturing Industri, Economies of Scale

 

Abstrak. Industri menjadi penopang utama dalam pembangunan ekonomi jangka panjang. Kinerja sektor industri manufaktur terbukti menjadi sektor potensial dalam pembentukan PDB, khususnya pada industri pengolahan non migas yang menjadi penyumbang terbesar. Industrialisasi dapat dibangun melalui kebijakan spasial industri manufaktur berupa aglomerasi industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi aglomerasi industri manfaktur non migas di Indonesia dan seberapa besar pengaruhnya. Indeks aglomerasi yang merupakan variabel dependen. Variabel independen dalan penelitian ini adalah nilai output riil industri, nilai output riil per pekerja, modal riil per pekerja serta upah riil tenaga kerja industri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, menggunakan data panel 15 subsesktor industri pengolahan non migas pada tahun 2014 - 2018. Dengan metode analisis regresi dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Estimasi model data panel yang digunakan adalah fixed effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara spasial nilai output riil industri dan modal riil per pekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap aglomerasi industri. Nilai output riil per pekerja dan upah tenaga kerja industri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap aglomerasi. Variabel independen tersebut juga secara bersama-sama dapat memengaruhi aglomerasi industri pengolahan non migas di Indonesia.

Kata Kunci : Aglomerasi, Pertumbuhan Ekonomi, Industri Manufaktur, Skala Ekonomi


Keywords


Aglomerasi, Pertumbuhan Ekonomi, Industri Manufaktur, Skala Ekonomi

Full Text:

PDF

References


Society of Australia, Vol 74. The Economic Record, 226.

Capello, R. (2007). Regional Economics. New York: Routledge.

Fujita, M., Krugman, P., & Venables, A. (1999). The Spatial Economy: Cities, Regions, and International Trade. Cambridge: MIT Press.

Haryatininghsih, R. (2013). Analisis Klaster Umkm Sektor Industri Di Kabupaten Cianjur. Dinamika Ekonomi.

Krugman, P. (1998). Space: the Final Frontier. Journal of Economic Perspectives. Vol. 12.

Landiyanto, E. A. (2005). Konsentrasi Spasial Industri Manufaktur Tinjauan Empiris di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol.5.

Lestari, E., & WSU, I. (2017). analisis kinerja industri manufaktur di indonesia. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen.

Martin P, & Octavianno. (2001). Growth and Agglomeration. International Economic Review, Vol.42.

Octaviansyah, G., & Harmadi, S. (2015). Aglomerasi Industri di Pulau Jawa Tahun 2010. Ekonomi Pembangunan.

O’sullivan, A. (1996). Urban Economics.

Mcgraw-Hill/Irwin.

Sjafrizal. (2014). Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Era Otonomi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Weber, A. (1909). Alfred Weber’s Theory of Location of Industries. Chicago: University of Chicago Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v7i1.25947

Flag Counter    Â