Analisis Ekonomi Rumah Tangga Miskin Nelayan di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu
Abstract
Abstract.Poverty is a fact of social life that describes the condition of humanity which has a low welfare. This happened to the people of the Eretan Wetan Village, Kandanghaur Subdistrict, Indramayu District who had the lowest 10 percent household welfare in the Kandanghaur District in 2018. This village is a coastal village where the majority of the population works as fishermen. This study aims to determine the magnitude and comparison of income and expenditure of fishermen and non-food households in the Eretan Wetan Village by using parametric and nonparametric test methods. The data used are primary data obtained from interviews, and secondary data obtained from previous studies, library books and several agencies. The results showed that on average ABK fishermen and non-fishermen were not yet prosperous while skipper fishermen were already prosperous. There is a difference in net income between households with non-tourism ABK fishermen and net income of skipper fishermen and non-fishermen households. The government or LSM needs to improve the welfare of the people of Eretan Wetan Village by facilitating community economic empowerment and implementing profit-sharing regulations between skipper fishermen and ABK fishermen.
Keywords: Fishermen, Income, Poor Households, Different Tests.
Abstrak.Kemiskinan merupakan suatu fakta kehidupan sosial yang menggambarkan kondisi kemanusiaan yang memiliki kesejahteraan rendah. Hal tersebut terjadi pada masyarakat Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu yang memiliki kesejahteraan rumah tangga 10 persen terendah paling banyak di Kecamatan Kandanghaur pada Tahun 2018. Desa ini merupakan desa pesisir dimana mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran dan perbedaan pendapatan serta pengeluaran rumah tangga nelayan dan nonnelayan di Desa Eretan Wetan dengan menggunakan metode uji beda parametrik dan nonparametrik. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara, dan data sekunder yang diperoleh dari penelitian terdahulu, buku-buku kepustakaan dan beberapa instansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata nelayan ABK dan nonnelayan belum sejahtera sedangkan nelayan juragan sudah sejahtera. Ada perbedaan pendapatan neto antara rumah tangga nelayan ABK dengan nonnelayan dan pendapatan neto rumah tangga nelayan juragan dengan nonnelayan. Pemerintah daerah atau LSM perlu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Eretan Wetan dengan memfasilitasi pemberdayaan ekonomi masyarakat dan menerapkan peraturan bagi hasil antara nelayan juragan dan nelayan ABK.
Kata Kunci: Nelayan, Pendapatan, Rumah tangga miskin, Uji beda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Karl E Case, Ray C Fair. Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga, 2007.
Mulyadi. Ekonomi Kelautan. Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO PERSADA, 2007.
Profil Desa Eretan Wetan. 2018.
PUSDALISBANG. “Km 0 Pro Poor Provinsi Jawa Barat.†PUSDALISBANG JABAR. 2018. http://pusdalisbang.jabarprov.go.id/satudata/pbdt2015/index/krt/penyakit_kronis/3212190 (diakses September 24, 2018).
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress, 2009.
Undang-undang Republik Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.18624
  Â