Pengaruh PDRB Perkapita dan Jumlah Polisi terhadap Tindak Kriminal Terlapor di 7 Kota Wilayah Kepolisian Daerah Jawa Barat Tahun 2014-2016
Abstract
Abstract. City is an area that provides services for the people who live in it. One of the services provided is service in terms of security. City security indicators are reflected in the number of criminal acts reported by. The existence of a crime in the city will cause social costs incurred by the aggrieved party. One of the factors that influence crime is a lack of income for someone to fulfill their needs, other than that there are stakeholder factors in criminal acts which are reflected by the police who function to maintain public order and security. This study aims to determine how much influence the GRDP per capita and the number of police on the crime reported act. In this study the data was processed using panel data regression method consisting of 7 cities in the area of West Java Police during the period 2014-2016, with using Random Effect Model from the result of the Hausman Test. The regression results indicate that GRDP per capita does not affect the crime reported act and the number of police has a positive effect on the crime reported act.
Keywords: Crime Reported Act, GRDP per capita, Police.
Abstrak. Kota merupakan sebuah kawasan yang memberikan pelayanan bagi masyarakat yang tinggal didalamnya. Salah satu pelayanan yang diberikan adalah pelayanan dari segi keamanan. Indikator keamanan kota tercermin dari jumlah tindak kriminal terlapor. Adanya tindak kriminal di kota akan menimbulkan biaya sosial yang dikeluarkan oleh pihak yang dirugikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tindak kriminal adalah kurangnya pendapatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain itu ada faktor pemangku kepentingan tindak kriminal yang dicerminkan oleh aparat kepolisian yang berfungsi untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PDRB perkapita dan jumlah polisi terhadap tindak kriminal terlapor. Dalam penelitian ini data diolah menggunakan metode regresi data panel yang terdiri dari 7 kota di wilayah Kepolisian Daerah Jawa Barat selama kurun waktu 2014-2016, dengan hasil Hausman Test menggunakan Random Effect Model. Hasil regresi menunjukkan bahwa PDRB perkapita tidak berpengaruh terhadap tindak kriminal terlapor dan jumlah polisi memiliki pengaruh positif terhadap tindak kriminal terlapor.
Kata Kunci: Tindak Kriminal Terlapor, PDRB Perkapita, Polisi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ammar, Mukhtaruddin. 2015. Universitas Lampung, Bandar Lampung. Evektivitas Patroli Yang Dilakukan Polisi Dalam Mencegah Tindak Pidana Selama Tahun 2014 (Studi Kasus Polsek Kedaton).
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Kriminal 2017. Jakarta.
Gujarati, D.N. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 2 Edisi 5. Terjemahan Mangunsong, R.C. Jakarta: Salemba Empat.
Laksmana, Anda. 2014. Universitas Lampung, Bandar Lampung. Analisa Kinerja Pembangunan Wilayah dan Pergeseran Perekonomian Kota Bandar Lampung.
O’Sullivan, Arthur. 2003. Urban Economics 5th Edition.
Pratiwi, Nurul Nanda. 2014. Universitas Lampung, Bandar Lampung. Kajian Sosiologis Bentuk-Bentuk Kriminalitas di Angkutan Umum (Studi Pada Korban Tindak Kriminalitas di Angkutan Umum Daerah Bandar Lampung).
Ritonga, Taufik. 2011. Universitas Sumatera Utara, Medan. Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.
Syafik, Muhammad. 2018. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Faktor-Faktor Terjadinya Kejahatan Begal dan Upaya Penanggulangannya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.15200
  Â