Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Musik dengan Sistem Indie Label Sebagai Bagian dari Industri Kreatif di Kota Bandung

Elfa Fauzia Fahmi, Ria Haryatiningsih, Aan Julia

Abstract


Abstrak, Dunia industri kreatif pada saat ini telah memasuki era baru yang menempatkan kreativitas dan inovasi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Industri kreatif dapat didefinisikan sebagai seluruh aktivitas yang berasal dari kreativitas, keahlian dan bakat individu yang berpotensi menghasilkan kekayaan serta menciptakan lapangan pekerjaan melalui pembentukan dan ekspoitasi karya intelektual.

Berkaitan dengan hal tersebut indie label yang berada di Kota Bandung merupakan satu sektor industri kreatif. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), serta ancaman (threats) dan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatan daya saing industri musik dengan sistem indie label sebagai bagian dari industri kreatif di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis SWOT yang menjelaskan secara detail berbagai aspek yang terkait dengan permasalahan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 7 indie label di Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menjadi kekuatan industri ini adalah kreativitas yang tinggi, pemasaran yang meluas sampai ranah internasional, idealisme bermusik serta dukungan dari komunitas-komunitas musik, dan produktivitas dalam merilis album. Kelemahan yang dimiliki bersumber dari kurangnya modal, yang menyebabkan kurangnya tenaga kerja dan sistem manajemen rangkap. Peluang yang ada yaitu aspek brand image, adanya modal sosial yang kuat dengan komunitas indie label, keterkaitan antar industri kreatif baik dari segi promosi maupun distribusi, pemanfaatan teknologi dengan melakukan promosi. Sedangkan ancaman bagi indie label adalah tidak adanya kebijakan pemerintah yang kuat untuk memberantas masalah pembajakan, sarana kurang memadai, kreativitas rawan pembajakan.

 Kata Kunci: Indie Label, Industri, Kreatif, Industri Musik.

 

Abstrack, The creative industry world has entered a new era that puts creativity and innovation as drivers of economic growth. The creative industry can be defined as all activities derived from the creativity, expertise and talent of individuals who have the potential to generate wealth and create jobs through the formation and exploitation of intellectual work.

In this regard, indie labels in the city of Bandung are a creative industry sector. This study intends to find out the factors that become strengths, weaknesses, opportunities and threats and strategies that can be used to increase the competitiveness of the music industry with an indie label system as part of the creative industry. In Bandung City. The research method used is descriptive method with SWOT analysis which explains in detail various aspects related to the problem.

Based on the results of research on 7 indie labels in Bandung, it can be concluded that the factors that become the strength of this industry are high creativity, marketing that extends to the international sphere, musical idealism and support from music communities, and productivity in releasing albums. Weaknesses stem from lack of capital, which causes a lack of labor and a dual management system. The opportunities that exist are aspects of brand image, the existence of strong social capital with the indie label community, the interrelationship between creative industries both in terms of promotion and distribution, the use of technology by promoting. While the threat to indie labels is the absence of a strong government policy to eradicate the problem of piracy, inadequate means, creativity of piracy.

Keywords: Independent Labels, Creative Industry, Music Industry.

Keywords


Indie Label, Industri, Kreatif, Industri Musik

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. “Jawa Barat Dalam Angka 2011, 2012, 2013, 2014, 2015â€. Bapeda, Jawa Barat.

Carmen, Marcus. 2005. “Future of Creative Industries: Implications for Research policyâ€. European Commission. Directorate-General for Research.

Dumairy. 1997. “Perekonomian Indonesiaâ€. Erlangga, Jakarta.

Gustiar, Agus. 2015. “Ruang Publik Kendala Industri Kreatifâ€. Bandung.

Pandu, Yudha 2006. “Hak-Hak Atas Kekayaan Intelektualâ€. Indonesia Legal Center, Jakarta.

Porter, Michael.E. 2005. “Competitive Strategy: Techniques For Analysing Industries And Competitorsâ€. Free Press, New York.

Rangkuti, Freddy. 2005. “Analisis SWOTâ€. Erlangga, Jakarta.

Razenbock, Veronica and Damel, Katharina. 2005. “An Analysis Of The Potential Of The Creative Industries In Viennaâ€. Chamber Of Commerce. Vienna.

Rez, Idhar. 2008. “Music Records Indie Labelâ€. DAR! Mizan, Bandung.

Rawk, Wenz. 2008. â€Dampak Musik Indie Bagi Perkembangan Industri Musik Indonesiaâ€. www.wenzrawkmansion.multiply.com

Simatupang, Togar M. 2015. “Perkembangan Industri Kreatifâ€. Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung.

Sadono, Sukirno. 1995. “Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Edisi Keduaâ€. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian, Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 1984.

Wardaya, Manunggal. “Definisi Indie Label dan Records Label†www.manunggal.tk.

……………2004. “Queensland Music Industry Value Web: From The Margin To The Mainstreamâ€. Creative Industries Research And Aplication Center.

…………..2005. “Creative Industries Development Framework Of The Gauteng Provincial Govermentâ€. Departement Of Sport, Arts, Culture, And Recreation. Scotland.

Z.Heflin, Frinces. 2011. “Persaingan Dan Daya Saing: Kajian Strategis Globalisasi Ekonomiâ€. Mida Pustaka, Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

http://www.wikipedia.com

http://www.bps.go.id

http://www.disperindag.com

http://www.ekon.go.id

http://www.asiri.com




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.12549

Flag Counter    Â