Perbandingan Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Daging Merah (Psidium guajava L.) dengan Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dalam Menyembuhkan Luka Insisi pada Tikus Jantan Galur Wistar

Abstract

Luka adalah rusaknya kesatuan jaringan yang secara spesifik ditunjukan oleh substansi jaringan yang rusak atau hilang. Daun jambu biji daging merah dan daun binahong dapat digunakan dalam pengobatan luka. Kandungan yang terdapat di dalam daun jambu biji daging merah dan daun binahong seperti flavonoid dan tanin memiliki aktivitas sebagai anti oksidan, katalase, menghambat pembentukan mediator-mediator dan enzim yang menyebabkan terjadinya inflamasi. Aktivitas-aktivitas inilah yang nantinya akan berperan dalam membantu penyembuhan luka. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap terhadap 28 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang terbagi dalam 4 kelompok, yaitu kontrol negatif (aquades), kontrol positif (gentamicin), ekstrak etanol daun jambu biji daging merah 20% dan ekstrak etanol daun binahong 20%. Masing-masing terdiri dari 7 ekor tikus. Pemeriksaan hasil penyembuhan luka insisi diamati setiap hari selama 14 hari. Data dianalisis dengan metode statistik One Way ANOVA test dan Post Hoc test menggunakan Tukey menunjukan hasil yang signifikan. Pemberian ekstrak etanol daun binahong 20% secara topikal menghasilkan waktu penyembuhan yang lebih cepat dibanding pemberian ekstrak daun jambi biji daging merah 20%. Pengaruh signifikan ditunjukan oleh pemberian ekstrak etanol daun binahong 20%, dengan kesembuhan pertama pada hari ke delapan pengamatan dan total sembuh sebanyak 7 tikus.