Hubungan Posisi duduk dan lama duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pegawai administrasi universitas islam bandung tahun 2017

Ina Rusliana Syamsiah, M. Ahmad Djojosugito, Dadi S. Argadireja

Abstract


Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan gangguan muskuloskeletal paling sering terjadi. Sekitar 49%–90% orang di negara berkembang pernah merasakan setidaknya satu periode NPB selama hidupnya. Penyebab NPB terbanyak berhubungan dengan pekerjaan. Pekerjaan yang berisiko menyebabkan NPB adalah pekerjaan dengan posisi statis dan tidak ergonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan posisi duduk dan lama duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pegawai administrasi Universitas Islam Bandung tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, subjek penelitian terdiri atas 52 responden pegawai administrasi di Universitas Islam Bandung. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Hasil pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki keluhan NPB yaitu sebesar 67,3%. Responden yang duduk dengan posisi duduk tidak baik sebagian besar mengalalami NPB sebesar 79,4% dan hasil analisis statistik menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara posisi duduk dan kejadian NPB (p=0,025). Responden yang duduk dengan lama duduk ≥4 jam sebagian besar mengalami NPB sebesar 81,3% dan hasil analisis statistik menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama duduk dan kejadian NPB (p=0,016). Simpulan, terdapat hubungan yang bermakna antara posisi duduk dan lama duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pegawai administrasi Universitas Islam Bandung Tahun 2017.


Keywords


Lama Duduk, Nyeri Punggung Bawah, Posisi Duduk

References


Budiono A. S. Penyakit Akibat Kerja. Dalam: Hiperkes & KK. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Tarwaka. Ergonomi Industri : Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press; 2015.

Rezaee M, Ghasemi M, Jafari NJ. Low Back Pain and Related Factors among Iranian Office Workers. IJOH. 2011 Jan;3(1):23-28.

Persatuan Dokter Saraf Indonesia. Standar Pelayanan Medik Perdossi. Jakarta: Perdossi; 2006.

Nijs J, Apeldoorn A, Hallegraeff H, et al. Low back pain: guidelines for the clinical classification of predominant neuropathic, nociceptive, or central sensitization pain. Pain Physician. 2015 May/June;18(3):E333-46.

Duthey B. Background Paper 6.24 low back pain: Priority Medicines for Europe and the World. WHO; 2013

Purwata TE, Sadeli HA, Anwar Y, et al. Characteristics of neuropathic pain in Indonesia : A hospital based national clinical survey. Neurol Asia. 2015 Dec;20(4):389-394.

Nurazizah S, Widayanti, Rukanta D. Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Low Back Pain Disability. SpeSIa. 2015:968-974.

Asriadi, Naiem F, Wahyu A. Karyawan PT. International Nickel Indonesia Terkena Low Back Pain? Bagaimana Karakteristiknya? MKMI. 7(1):52-60.

Kuswana WS. Ergonomi Dan K3. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2014.

Sari NPLNI, Mogi TI, Angliadi E. Hubungan Lama Duduk dengan Kejadian Low Back Pain pada Operator Komputer Perusahaan Travel di Manado. J e-Clinic. 2015 May-Aug;3:687-694.

Sumekar WD, Natalia D. Computer Operator's Low Back Pain Caused By Sitting Position and Duration. MKB. 2010;42(3):123-127.

Wahyuni LGASN, Winaya IMN, Primayanti IDAID. Sikap Duduk Ergonomis Mengurangi Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik Pada Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia. 2016 May;2(1):15-18.

Andini F. Risk factors of low back pain in workers. J Majority. 2015 Jan;4:12-19. 32.

Padmiswari NKS, Griadhi IPA. Hubungan Sikap duduk dan Lama Duduk terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pengrajin Perak di Desa Celuk Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. E-jurnal Medika. Februari 2017;6(2):1-10.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.8179

Flag Counter    Â