Pengaruh Senam Lansia terhadap Gejala Urogenital pada Wanita Menopause

Batari Nandini, Leva B Akbar, Wida Purbaningsih

Abstract


Abstract: According to census in 2010, Indonesia was on the top five countries with the largest elderly population of 18,1 million and estimated will continue to increase. This escalation will be followed by health problems in elderly such as menopause. One of the symptoms is urogenital symptoms (such as sexuality problem, micturition problem, and vaginal dryness). Mild to medium intensity gymnastic can relieve these symptoms. It can do three times a week. The purpose is to see the differences of menopause symptom between the women who attend elderly gymnastic and do not attend it based on questionnaire of Menopause Rating Scale (MRS). This study is analytic observational study by using cross sectional method. The subject is 80 menopause women, whether attend or not the elderly gymnastic in Indonesia Elderly Institutional ,West Java. Respondent data is taken by using questionnaire and static analytic is chi square. The result shows, either gymnastic group or not gymnastic group doesn’t have the difference of urogenital symptoms p=0,141. The conclusion shows, there is not difference between characteristic urogenital symptoms of research subject with these groups.

Abstrak: Indonesia, menurut sensus penduduk tahun 2010 masuk kedalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak yakni 18,1 juta jiwa dan diperkirakan terus meningkat. Peningkatan tersebut akan diikuti dengan permasalahan kesehatan pada lanjut usia, seperti menopause. Salah satu gejala menopause yaitu gejala urogenital (misalnya, masalah seksual, keluhan berkemih, kekeringan vagina). Terdapat hal yang dapat meringankan gejala menopause seperti senam intensitas ringan sampai sedang yang rutin dilakukan minimal tiga kali dalam seminggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan gejala menopause yang terjadi antara wanita menopause yang mengikuti senam lansia dan tidak mengikuti senam lansia menurut kuesioner Menopause Rating Scale (MRS). Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah 80 orang wanita menopause yang mengikuti senam lansia dan tidak mengikuti senam lansia di Lembaga Lansia Indonesia Provinsi Jawa Barat. Data responden diambil menggunakan kuesioner dan analisis statistik yang digunakan yaitu chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok senam maupun kelompok tidak senam tidak memiliki perbedaan gejala urogenital p=0,293. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara karakteristik gejala urogenital subjek penelitian dengan kelompok senam dan tidak senam.


Keywords


Menopause Symptoms, Menopause Rating Scale, Elderly Gymnastic

References


Borkoles E, Reynolds N, Ski CF, Stojanovska L, Thompson DR, Polman RCJ. 2015. Relationship between type-D personality, physical activity behaviour and climacteric symptoms. BMC Women’s Health.

Budiharjo S, Prakosa D, Sobijanto. 2004. Pengaruh senam bugar lansia terhadap kekuatan otot wanita lanjut usia tidak terlatih di Yogyakarta. Jurnal sains kesehatan.

Davis SR, Lambrinoudaki I, Lumsden M, Mishra GD, Pal L, Rees M. 2015. Menopause. Nature review disease primers.

Departemen Kesehatan [homepage on the Internet]. Sehat dan aktif di usia lanjut. c2012 [diunduh pada 3 Januari 2016]. Tersedia dari: http://www.depkes.go.id/article/view/2143/sehat-dan-aktif-di-usia-lanjut.html

Dichandra S. 2013. Kontribusi senam lansia pada perkembangan wanita menopause usia 50-60 tahun. Universitas Negeri Surabaya.

Harikedua VT, Tando NM. 2012. Aktivitas fisik dan pola makan dengan obesitas sentral pada tokoh agama di kota Manado. Gizido.

International Menopause Society [homepage on the Internet]. Menopause terminology. c2015 [diunduh pada 3 Januari 2016]. Tersedia dari: http://www.imsociety.org/menopause_terminology.php

Marta KF. 2014. Efektivitas senam kegel untuk mencegah dan mengatasi gejala prolaps organ panggul pasca persalinan.

Mazzeo RS, Exercise and the older adult. USA: American College of Sports Medicine.

Menopause Rating Scale [homepage on the Internet]. c2008 [diunduh pada 3 Januari 2016]. Tersedia dari: http://www.menopause-rating-scale.info

Oentari W, Liwang F, Hestiantoro A. Menopause. Kapita selekta kedokteran. Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. HIFERI konsensus penatalaksanaan menopause. Jakarta: POGI; 2010 [diunduh 9 Februari 2016]. Tersedia dari: http://pogi.or.id/publish/hot-news/

Setawan E. 2015. Pengaruh senam lansia dengan brain gym terhadap peningkatan kognitif lansia.

Sturdee DW, Panay N. 2010. Rekomendasi penganganan atrofi vagina perempuan menopause. International Menopause Society.

Wahya, Ugelta S, Pitriani P. 2013. Pengaruh senam aerobik low impact terhadap penurunan massa lemak tubuh. Ikor.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.4855

Flag Counter    Â