Hubungan Jenis Pemberian Obat Terhadap Frekuensi Eksaserbasi pada Pasien Anak Usia 6-11 Tahun dengan Riwayat Asma di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat Periode Tahun 2015

Silvy Nurfitria Frima, R. Anita Indriyanti, Santun Bhekti Rahimah

Abstract


Abstract: Asthma is a non-transmitted disease which has the high number of prevalency and morbidity in Indonesian middle childhood. Treatment for asthma are divided into two catagories: controller and reliever, which is given as single and combination. Inadequate asthma treatment causing the incresement of exacerbation. Method reasearch is analytical descriptive and cross sectional approachment. Subject of reasearch is children around age 6-11 years old with sample selection by total sampling. Type of drug delivery and frequency of exacerbation are collected from medical patient record. Statistical analysis using chi square test.Result of this research are asthma patient characteristic is around age 6-11 years old at RSUD Al-Ihsan based on the most age is 10 years old, are 14 patients (31,1%) ,male gender are 25 patients (55,6%), frequency of exacerbation seldom are 34 patients (53,35%) and combination drug delivery treatment are 31 patients (68,9%). Statistical analysis between type of drug delivery treatment and frequency of exacerbation showed that there is not significally relevancy (p-value>0,05). Conclution of this research is not relevant between type of drug delivery treatment and frequency of exacerbation around age 6-11 years old. There are some other risk factor are neglected that causing asthma, such as genetical, history of atophy, and different environment that causing the differential factor.

Abstrak: Asma merupakan penyakit tidak menular dengan angka kejadian dan morbiditas cukup tinggi yang menyerang anak usia sekolah di Indonesia. Pengobatan asma diberikan dalam 2 kategori yaitu, controller dan reliever yang diberikan dalan jenis kombinasi maupun tunggal. Manajemen pengobatan asma yang tidak adekuat dapat meningkatkan eksaserbasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik menggunakan  pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien asma anak usia 6-11 tahun dengan metode pemilihan sampel yaitu total sampling. Jenis pemberian obat dan frekuensi eksaserbasi dilihat dari rekam medis pasien. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji bivariat chi square test. Hasil penelitian diperoleh bahwa karakteristik pasien asma anak usia 6-11 tahun di RSUD Al-Ihsan berdasarkan usia paling banyak 10 tahun sebanyak 14 orang (31,1%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 25 orang (55,6%), frekusensi eksaserbasi jarang sebanyak 34 orang (53,35%) dan pemberian jenis obat kombinasi sebanyak 31 orang (68,9%). Hasil uji bivariat antara jenis pemberian obat dengan frekuensi eksaserbasi menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna (p-value>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis pemberian obat terhadap frekuensi eksaserbasi pada pasien asma anak usia 6-11 tahun. Penelitian ini tidak melihat faktor resiko lain yang dapat mempengaruhi asma seperti genetik, riwayat atopi dan faktor lingkungan yang dapat menjadi faktor pembeda.


Keywords


Asthma, Children, Frequency of Exacerbation, Type of Drug Delivery Treatment

References


Audrey M.I. Wahani. Karakteristik asma pada pasien anak yang rawat inap Di RS Prof.R.D Kandouw Malalayang, Manado. 2011; 13: 4.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan RI.

Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Stanton BF. Growth, development, and behaviour. Dalam: Fletcher J, Shreiner J, editors. Nelson’s Textbook of Pediatric. 18th ed. United States of America; 2004. hlm.503.

Bratawidjaja KG, Rengganis I. Reaksi Hipersensitivitas. Imunologi Dasar. 10th ed. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. 2013. hlm. 369

Dahlan Z, Rejeki IS, Ruchili A, Rachman M, Jusuf H, et al. 2000. Cermin Dunia Kedokteran. Pengelolaan pasien dengan kedaruratan paru; 114;8-9.

Global Initative for Asthma. 2015. Global Strategy for Asthma Management and Prevention (update 2015). 2015;135. [diakses 12 Desember 2015]. Available from: http://www.ginasthma.org/local/uploads/files/GINAReport2015Aug11.pdf

Makmuri MS. Patofisiologi asma. Dalam: Rahajoe NN, Bambang S, Darmawan BS, editors. Buku ajar respirologi anak. 4th ed. Jakarta. Badan penerbit ikatan dokter anak Indonesia; 2015. hlm. 98-104.

M. Hericos, Azizman Saad, Miftah Azrin. 201.1 Profil Penderita Asma Yang Berobat Ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Januari - Desember 2011. 1–12 .

Rahajoe Noenoeng. Tatalaksana jangka panjang asma pada Anak. Dalam: Rahajoe NN, Bambang S, Darmawan BS, editors. Buku ajar respirologi anak. 4th ed. Jakarta. Badan penerbit ikatan dokter anak Indonesia; 2015. hlm.134-145.

Supriyanto B, Makmuri MS. Serangan asma akut. Dalam: Rahajoe NN, Bambang S, Darmawan BS, editors. Buku ajar respirologi anak. 4th ed. Jakarta. Badan penerbit ikatan dokter anak Indonesia; 2015. hlm.120-131

Tabri NA, Supriyadi M, Yunus F, Wiyono WH. The Efficacy of Combination of Inhalation Salmeterol and Fluticasone Compare with Budesonide Inhalation to Control Moderate Persistent Asthma by The Use of Asthma Control Test as Evaluation Tool. 2008; 152-158.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.4599

Flag Counter    Â