Karakteristik dan Jumlah Leukosit pada Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut yang Menjalani Kemoterapi Fase Induksi di Rumah Sakit Al Islam Bandung Periode Januari-Desember 2019
Abstract
ABSTRACT: Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is a heterogeneous group of malignancies with a number of characteristic genetic disorders that produce a variety of clinical behaviors and responses to therapy. ALL patients are generally synonymous with high leukocyte counts. Current therapy is chemotherapy which consists of 3 phases, namely induction, consolidation, and maintenance. The success of chemotherapy is determined by many factors, including remission after induction phase chemotherapy. This study aims to determine the characteristics and number of leukocytes in children with ALL after the chemotherapy induction phase. The method used was descriptive with a cross-sectional design using medical records of ALL patients aged 0-15 years. The data collection technique used total sampling and the results are presented in tabular form. In this study, there were 137 medical record data, data that met the inclusion criteria were 74 data. ALL cases in this study mostly occurred at the age of 0-5 years, amounting to 41 patients (55.5%), male gender totaled 43 patients (58.1%), good nutritional status totaled 46 patients (62.2%). ), the morphology of bone marrow remission totaled 63 patients (85.1%), and for the number of leukocytes 4500/mm3-13500/mm3 as many as 52 patients (70.3%), the greatest occurrence of bone marrow remission was in the number of leukocytes 4500/mm3-13500/mm3 as many as 45 patients (60.8%). In this study it can be concluded that the characteristics of most ALL patients are male than female at the age of 0-5 years with good nutritional status and bone marrow morphology showing remission. the highest number of leukocytes at the end of the induction phase was 4500/mm3-13500/mm3.
Keywords: Induction phase, leukocyte count, characteristics, acute lymphoblastic leukemia, therapy.
ABSTRAK: Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah kelompok keganasan heterogen dengan sejumlah kelainan genetik khas yang menghasilkan berbagai perilaku klinis dan respons terhadap terapi. Pasien LLA pada umumnya identik dengan jumlah leukosit yang tinggi, terapi saat ini adalah dengan cara kemoterapi yang terdiri dari 3 fase yaitu induksi, konsolidasi, dan pemeliharaan. Keberhasilan kemoterapi ditentukan banyak faktor antara lain adalah terjadi remisi setelah kemoterapi fase induksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik dan jumlah leukosit pada anak penderita LLA setelah fase induksi kemoterapi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan potong lintang  yang menggunakan data rekam medik pasien LLA usia 0-15 tahun. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel. Pada penelitian ini didapatkan 137 data rekam medik, data yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 74 data. Kasus LLA pada penelitian ini paling banyak terjadi pada usia 0-5 tahun berjumlah 41 pasien (55,5%), jenis kelamin laki-laki berjumlah 43 pasien (58,1%), status gizi baik berjumlah 46 pasien (62,2%), morfologi sumsum tulang remisi berjumlah 63 pasien (85,1%), dan untuk jumlah leukosit 4500/mm3-13500/mm3 sebanyak 52 pasien (70.3%), terjadinya remisi sumsum tulang terbanyak pada jumlah leukosit 4500/mm3-13500/mm3 sebanyak 45 pasien (60,8%). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik pasien LLA terbanyak laki-laki dibandingkan perempuan pada usia 0-5 tahun dengan status gizi baik dan morfologi sumsum tulang menunjukan remisi. jumlah leukosit terbanyak akhir fase induksi adalah 4500/mm3-13500/mm3.
Â
Kata Kunci: Fase Induksi, jumlah leukosit, karakteristik, leukemia limfoblastik akut, terapi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Drabkin, Gladys Over, and Lathan A. Crandall. “Introduction to Human Physiology.†The American Journal of Nursing, vol. 39, no. 2, 2013, p. 222, doi:10.2307/3413769.
Ekspresi, Peran, et al. Role of P53 and Survivin Expressions on Hemoglobin , Leukocytes , and Thrombocytes in Acute Lymphoblastic Leukemia Children S. 2019.
Fridayenti, Fridayenti, et al. “Profil Pasien Leukemia Anak Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Tahun 2013-2014.†Jurnal Ilmu Kedokteran, vol. 9, no. 2, 2017, p. 78, doi:10.26891/jik.v9i2.2015.78-86.
IM, Widiaskara, et al. “Luaran Pengobatan Fase Induksi Pasien Leukemia Limfoblastik Akut Pada Anak Di Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya.†Sari Pediatri, vol. 12, no. 2, 2016, p. 128, doi:10.14238/sp12.2.2010.128-34.
John E. Hall, Ph. D., et al., editors. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed., 2011.
Leukemia, Dengan Anak. Rational-Emotive Behavior Therapy Terhadap Penurunan Stress Ibu Dengan Anak Leukemia. 2011, pp. 203–08.
Lubis, Irania Thariaty, et al. Menilai Status Nutrisi Pasien Leukemia Limfoblastik Akut ( LLA ) Anak. no. 2, 2020, pp. 139–42.
Mulatsih, Sri, and Silvia Meiliana. “Leukemia Limfoblastik Akut Pada Anak Usia Di Bawah Satu Tahun.†Sari Pediatri, vol. 11, no. 3, 2016, doi:10.14238/sp11.3.2009.219-22.
Muttaqin, Fauzan Zein. “Studi Molecular Docking, Molecular Dynamic, Dan Prediksi Toksisitas Senyawa Turunan Alkaloid Naftiridin Sebagai Inhibitor Protein Kasein Kinase 2-Α Pada Kanker Leukemia.†Pharmacoscript, vol. 2, no. 1, 2019, pp. 49–64, doi:10.36423/pharmacoscript.v2i1.241.
Penderita Leukemia Limfoblastik Akut 1 Eunike Pinontoan Mantik Rampengan Ilmu Kesehatan Anak Fk Unsrat Manado.
Pojoh, Venita S., et al. “Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Tercapainya Remisi Pada Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut.†E-CliniC, vol. 8, no. 1, 2019, pp. 91–99, doi:10.35790/ecl.8.1.2020.27186.
Rahma, et al. “Hubungan Jenis Kelamin Dan Relaps Pada Leukemia Limfoblastik Akut-L1 (LLA-L1) Anak.†JST Kesehatan, vol. 6, no. 1, 2016, pp. 76–82.
Robert M. Kliegman, Joseph W. St Geme III, Nina F. Schor, Richard E. Behrman, editor. Nelson Textbook of Pediatrics. 20th ed., 2016.
Rofinda, Zelly Dia. Tinjauan Pustaka Kelainan Hemostasis Pada Leukemia. no. 2, 2012, pp. 68–74.
Sari, Teny Tjitra, et al. “Prognosis Leukemia Limfoblastik Akut Pada Anak Obes.†Sari Pediatri, vol. 12, no. 1, 2016, p. 58, doi:10.14238/sp12.1.2010.58-62.
Suryawan, Nur, et al. “Hubungan Subtipe Sel Limfosit Dengan Tingkat Remisi Pascakemoterapi Fase Induksi Leukemia Limfoblastik Akut.†Sari Pediatri, vol. 18, no. 6, 2017, p. 448, doi:10.14238/sp18.6.2017.448-52.
Susanto, Tsana N., and Dewa G. Hernaningsih, Yetti; Ugrasena. “Peran Profil Terhadap Luaran Kemoterapi Fase Induksi Pasien Leukemia Limfoblastik Akut Anak.†Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53, no. 9, 2019, pp. 1689–99.
Tehuteru, Edi Setiawan. “Gambaran Tingkat Remisi Pada Leukemia Limfoblastik Akut.†Indonesuan Journal Cancer Vol 5, No.4, vol. 5, no. 4, 2011, pp. 4–7.
Tewuh, Sharon, et al. “Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Peluang Remisi Pada Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut Periode 2010-2014 Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.†E-CliniC, vol. 4, no. 2, 2016, pp. 2014–17, doi:10.35790/ecl.4.2.2016.12728.
Wijayanti, Lusia Putri, and E. Supriyadi. “Faktor Prognostik Dan Kesintasan Pasien Leukemia Limfoblastik Akut Anak Di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, 2010–2015.†Indonesian Journal of Cancer, vol. 11, no. 4, 2017, pp. 145–50.
Wolley, Nikmatiah G. A., et al. “Perubahan Status Gizi Pada Anak Dengan Leukemia Limfoblastik Akut Selama Pengobatan.†E-CliniC, vol. 4, no. 1, 2016, doi:10.35790/ecl.4.1.2016.11693.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v7i1.26864
  Â