Hubungan antara Pola Sarapan Pagi dan Aktivitas Fisik dengan Angka Kejadian Obesitas pada Siswa Madrasah Ibtidaiah Negeri I Kota Jambi Usia 9-10 Tahun Tahun 2020

Syarah Maulia Maulia, Samsudin Surialaga, Amri Junus

Abstract


Abstract. Obesity is defined as a condition where there is an accumulation of abnormal fat which can be a risk to individual health. The risk factors that can cause obesity are divided into two, modifiable and non-modifiable. Modifiable risk factors include improved behavior such as eating habits and increased physical activity. Breakfast can be the right time for someone to meet their daily energy intake. The purpose of this study was to determine the relationship between breakfast patterns and physical activity with obesity. The research subjects were MIN I Jambi City aged 9-10 years with. The research method used in this study is an analytic observational cross sectional. The sample selection is by simple random sampling with 77 respondents. The results showed that the characteristics of the research respondents were seen from gender and age, the male gender as much as 55% and 45% female. Characteristics of respondents based on physical activity, moderate physical activity, 35%, low 48%, and very low 17%. Characteristics of respondents based on BMI, normal 35%, overweight 12%, and obesity 29%. There is no significant relationship between physical activity and nutritional status with p value 0.832 (p value ≥ 0.05) and there is no significant relationship between breakfast patterns and obesity with p value 0.246 (p value ≥ 0.05). In conclusion, there is no significant relationship between breakfast patterns and obesity and there is no significant relationship between physical activity and obesity.

Keywords: obesity, breakfast patterns, physical activity

Abstrak. Obesitas diartikan sebagai kondisi dimana adanya akumulasi lemak abnormal yang bisa menjadi resiko bagi kesehatan individu. Faktor risiko yang dapat menyebabkan obesitas dibagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi diantaranya adalah berupa perbaikan perilaku seperti kebiasan makan dan peningkatan aktivitas fisik. Sarapan pagi dapat menjadi waktu yang tepat untuk seseorang memenuhi asupan energi harian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola sarapan dan aktivitas fisik dengan obesitas. Subjek penelitian adalah siswa Madrasah Ibtidaiah Negeri I Kota Jambi usai 9-10 tahun dengan.  Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa observasional analitik secara cross sectional. Pemilihan sampel yakni dengan simple random sampling dengan 77 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden penelitian dilihat dari jenis kelamin dan usia yakni dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 55% dan perempuan 45%. Karakteristik responden berdasarkan aktivitas fisik yakni dengan aktivitas fisik cukup 35%, rendah 48%, dan sangat rendah 17%. Karakteristik responden berdasarkan IMT,  normal 35%, overweight 12%, dan obesitas 29%. Hubungan antara aktivitas fisik dan status gizi tidak terdapat hubungan yang signifikan nilai p 0,832 (nilai p ≥ 0,05) dan hubungan antara pola sarapan dengan obesitas tidak terdapat hubungan yang signifikan nilai p 0,246 (nilai p ≥ 0,05). Simpulan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola sarapan dan obesitas dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan obesitas.

Kata kunci: obesitas, pola sarapan, aktivitas fisik


Keywords


obesitas, pola sarapan, aktivitas fisik

Full Text:

PDF

References


World Health Organization. [homepage on the Internet]. Taking action on childhood obesity report. Who. 2018:1-8. Tersedia dari: https://www.who.int/end-childhood-obesity

Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS. Buku Ajar Nutrisi Pediatrikk dan Penyakit Metabolik. 2011.

Penelitian B, Pengembangan DAN, Pengantar K. Riset Kesehatan Dasar. 2013.

Sjarif DR, Nasar SS, Davaera Y, Tanjung CF. Asuhan nutrisi pediatrik. 2011.

Suryenti V. Hubungan Pola Makan dan Durasi Tidur dengan Kejadian Obesitas pada Anak Usia 6-7 Tahun. J Endur. 2018;3(3):603-610.

Permanasari Y, Adinitian. Konsumsi Makanan Tinggi Kalori dan Lemak tetapi Rendah Serat dan Aktivitas Fisik Kaitannya dengan Kegemukan Pada Anak Usia 5-18 Tahun. 2017;40(2):95-104.

Nas A, Mirza N, Franziska H, Keller J, Rising R, Kufer TA. Impact of breakfast skipping compared with dinner skipping on regulation of energy balance and metabolic risk 1 , 2. 2017;(C):1-11. doi:10.3945/ajcn.116.151332.

Mariza YY, Kusumastuti AC. Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Dan Kebiasaan Jajan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. J Nutr Coll. 2013;2(1):207-213. doi:10.14710/jnc.v2i1.2108

Okada C, Tabuchi T, Iso H. Association between skipping breakfast in parents and children and childhood overweight / obesity among children : a nationwide 10 . 5- year prospective study in Japan. Int J Obes. 2018. doi:10.1038/s41366-018-0066-5

Brikou D, Zannidi D, Karfopoulou E, Anastasiou CA, Yannakoulia M. Breakfast consumption and weight-loss maintenance : results from the MedWeight study. 2016:2246-2251. doi:10.1017/S0007114516001550

Arenaza L, Muñoz-hern V, Oses M, et al. Association of Breakfast Quality and Energy Density with Cardiometabolic Risk Factors in Overweight / Obese Children : Role of Physical Activity. 2018:1-13. doi:10.3390/nu10081066

Pustika M. Hubungan Antara Asupan Energi Dan Protein Dari Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Sd Negeri Sumber Iii Surakarta. 2015;151:10-17.

Sri Ayu Ari Susanti, Komang Menik Sri L walidah. Hubungan Kalori Sarapan Dengan Kemampuan Konsentrasi Anak Usia Sekolah Di Sd Negeri 3 Canggu Tahun 2012. 2012.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v7i1.26667

Flag Counter    Â