Hubungan antara Kadar Hemoglobin dengan Status Gizi Pada Penderita Thalassemia-β Mayor di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat

Dita Trieana Ulfah, Hidayat Widjajanegara, Yoyoh Yusroh

Abstract


Abstract. Thalassemia is chronic disease that causes decrease in Hb due to hemoglobin synthesis disorders. Thalassemia can cause nutritional status disorders. Factors that influence nutritional status are age at diagnosis, Hb level at the time of transfusion, chronic anemia, iron overload due to low adherence to taking iron chelating agent drugs, nutrition and comorbidities. The purpose of this study is to see the relationship between hemoglobin levels and nutritional status in thalassemia B major patients in Al Ihsan Hospital West Java province. Using the analytic method by looking at the medical record data of patients who went to the children’s clinic at Al Ihsan Hospital during the March - June 2020 period with a cross-sectional study. The inclusion criteria were children aged 0 - 18 years and there were data on body weight, height and Hb level. Of the 92 thalassemia patients, 82 met the inclusion criteria. Mostly aged 1-5 years (40%) with male 43 children and female 39 children. Children aged < 5 years: 85% normal nutritional status,  6% wasted, 67% normal stature, 18% stunted and 15% severely stunted, with p-value W/BH is 0,493 and p-value BH/A is 0,331. Children > 5 years aged: 71% normal nutritional status, 10% wasted, 2% severely wasted, 35% normal stature, 43% stunted and 22% severely stunted, with p-value BMI/A is 0,595 and p-value BH/A is 0,230. The conclusion of this study is there is no significant relationship between hemoglobin levels and nutritional status in thalassemia B major patients.

Keywords : hemoglobin level; nutritional status; thalassemia-b major.

Abstrak. Thalassemia adalah penyakit kronik yang menyebabkan penurunan Hb karena gangguan sintesis hemoglobin akibat mutasi satu atau lebih gen globin. Thalassemia dapat menyebabkan gangguan status gizi. Status gizi penderita thalassemia dipengaruhi oleh keadaan anemia kronik, kelebihan zat besi akibat rendahnya kepatuhan minum obat kelasi besi, usia saat terdiagnosis, kadar Hb saat akan dilakukan transfusi, nutrisi dan penyakit penyerta.  Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara kadar hemoglobin dengan status gizi pada penderita thalassemia-β mayor di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan melihat data rekam medis pasien Thalassemia-β mayor di Klinik Anak RSUD Al-Ihsan periode Maret - Juni 2020 dengan rancangan studi Cross Sectional. Kriteria inklusi: usia 0-18 tahun, terdapat data BB, TB dan Hb. Dari 92 anak yang menderita Thalassemia-β mayor terdapat 82 anak yang memenuhi kriteria inklusi, kebanyakan berusia 1-5 tahun (40%) dengan jenis kelamin laki-laki 43 anak dan perempuan 39 anak. Pada anak usia ≤ 5 tahun: 85%  status gizinya normal, gizi kurang 6%, perawakan normal 67%, perawakan pendek  18% dan perawakan sangat pendek  15%. Anak usia > 5 tahun: 71% status gizinya normal,  gizi kurus 10%, sangat kurus hanya 2%, perawakan normal 35%, perawakan pendek  43% dan perawakan sangat pendek  22%. p-value BB/TB pada anak ≤ 5 tahun yaitu 0.494 dan TB/U 0.33. Pada anak usia > 5 tahun dihasilkan p-value IMT/U 0.595 dan TB/U 0.230. Kesimpulan penelitian adalah kadar hemoglobin tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan status gizi pasien Thalassemia-β mayor.

Kata Kunci: hemoglobin; status gizi; thalassemia-b mayor.

Keywords


hemoglobin; status gizi; thalassemia-b mayor.

Full Text:

PDF

References


Wahidiyat PA dan Permono B. Hemoglobin Abnormal. Dalam: Widiastuti E, Nency YM, Mulatsih S, Sudarmanto B dan Ugrasena IDG, penyunting. Buku Ajar hematologi Onkologi Anak. Edisi Revisi. Jakarta: IDAI 2018, hlm 60-100.

Soedirman UJ. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.3, November 2012. 2012;7(3):1839.2

Rafika R, Marwoto D, Hayati L. Korelasi Antara Kadar Feritin Serum dan Status Gizi Pasien Talasemia-β Mayor. Biomed J Indones J Biomedik Fak Kedokt Univ Sriwij. 2019;5(2):88–93. 11

Soedirman UJ. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.3, November 2012. 2012;7(3):1839.

Regar J. Aspek Genetik Talasemia. J Biomedik. 2013;1(3).

Velardi A dan Locatelli F. Hematopoietic Stem Cell Transplantation. Dalam: Stanton BF, Kliegman MR, Stanton BF, St Geme III JW, Schor NF dan Behrman RE, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi 20. Vol.2. Philadelphia: Elsevier, 2016, hlm. 1065

Galanello R, Origa R. Beta-thalassemia. Orphanet J Rare Dis. 2010;5(1):1–15.

Rukmi R, Perdani W, Ayu N, Irawati V, Lampung U, Ilmu B, dkk.. Nutrisi Pasien Thalassemia Nutrition for Thalassemia Patients. 2019;8:178–83.

Elisanti AD. Pemetaan Status Gizi Balita di Indonesia. Indones J Heal Sci. 2017;1(1):37–42.

Gunadi VI., Mewo YM, Tiho M. Gambaran kadar hemoglobin pada pekerja bangunan. J e-Biomedik. 2016;4(2):2–7.

Arijanty L, Nasar SS. Masalah Nutrisi pada Thalassemia. Sari Pediatr. 2016;5(1):21.

Rujito L. Talasemia: genetik dasar dan pengelolaan terkini. 2019. 1–90 p.

Ilmi S, Hasanah O, Bayhakki. Hubungan jenis kelamin dan domisili dengan pertumbuhan pada anak dengan thalasemia. Dep Keperawatan Med Bedah Univ Riau. 2010;

von Ahsen N. ABC of Clinical Haematology. LaboratoriumsMedizin. 2007;31(6):279.

Alfalah C, Wisnumurti DA, Windiastuti E, Sjakti HA, Putro D, Wulandari HF, et al. Pengaruh Kadar Hemoglobin Pre-transfusi dan Feritin Serum terhadap Pertumbuhan Fisik Pasien Thalassemia β Mayor. Sari Pediatr. 2018;19(6):349.

Soepomo P. Model Penentuan Status Gizi Balita Di Puskesmas. J Sarj Tek Inform. 2013;1(1):367–73.

Wisanti W. Jurnal instek volume 2 nomor 2 april 2017. . 2017;2(2):71–80.

Seprianty V, Tjekyan S, Thaha A. Status Gizi Anak Kelas III SDN 1 Sungaililin. J Kedokt dan Kesehat. 2015;2(1):48–53.

Agung A, Putra G. Skrining Dan Diagnosis Thalasemia. 2015;

Rodiani, Anggarom A. Talasemia pada Kehamilan Thalassemia on Pregnancy. JK Unila. 2017;1:580–5.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v7i1.26631

Flag Counter    Â