Systematic Review: Perbandingan Efektivitas Pemberian Terapi Ivermektin dengan Permethrin pada Pengobatan Skabies

Rifa Meidina, Wedi Iskandar, Ratna Dewi Indi Astuti

Abstract


Abstract. Scabies, a skin disease caused by the mite Sarcoptes scabiei, is the third most common disease in Indonesia. The first-line treatment is 5% permethrin cream and another treatment according to the Centers for Disease Control and Prevention, is oral ivermectin at a dose of 200 mcg/kg, two doses 14 days apart. Systematic Review with a Randomized Control Trial research design in accordance with the inclusion criteria and screening using the eligibility criteria. 3 journals regarding the effectiveness of ivermectin and permethrin which stated that a single dose of ivermectin provided a cure rate at 2 week intervals, two applications of permethrin at one-week intervals have high effective values; 4 journals stated that topical 5% permethrin showed faster improvement in the first week of follow-up;  1 journal stated that ivermectin applications were as effective as two applications of 2.5% permethrin cream at 2 weeks follow-up. After repeating the treatment, ivermectin is as effective as 2.5% permethrin cream. Twice application of permethrin at one-week intervals was considered more effective than single dose ivermectin and the patient recovered earlier. Two doses of ivermectin are as effective as a single application of permethrin.

Key words: Ivermectin, Permethrin, Scabies

Abstrak. Skabies merupakan penyakit kulit oleh tungau Sarcoptes scabiei, penyakit ketiga paling sering di Indonesia. Pengobatan lini pertama adalah krim permethrin 5% dan pengobatan lain menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit, adalah ivermectin oral dengan dosis 200 mcg/kg, dua dosis 14 hari terpisah. Metode yang digunakan adalah Systematc Review dengan mengevaluasi artikel publikasi ilmiah dengan desain penelitian Randomized Control Trial sesuai dengan kriteria inklusi, dengan intervensi pemberian permethrin dan pembanding ivermektin, dilakukan skrining menggunakan kriteria kelayakan. 3 jurnal mengenai efektivitas ivermektin dan permethrin yaitu dosis tunggal ivermektin memberikan tingkat kesembuhan pada interval 2 minggu. Terapi dua aplikasi permetrin dengan interval satu minggu memiliki nilai yang efektif yang tinggi pada pasien. 4 jurnal menyatakan bahwa permethrin lebih unggul dalam penatalaksanaan skabies. Permetrin 5% topikal menunjukkan perbaikan lebih cepat pada minggu pertama follow up. 1 jurnal menyatakan bahwa aplikasi ivermektin sama efektifnya dengan dua aplikasi krim permetrin 2,5% follow-up 2 minggu. Setelah mengulangi pengobatan, ivermektin sama efektifnya dengan krim permethrin 2,5%.  Aplikasi permetrin dua kali dengan interval satu minggu, dinilai lebih efektif daripada ivermektin dosis tunggal dan pasien sembuh lebih awal. Dua dosis ivermektin sama efektifnya dengan aplikasi tunggal permethrin.

Kata kunci: Ivermektin, Permetrin, Skabies

Keywords


Ivermektin, Permetrin, Skabies

Full Text:

PDF

References


Amir K, Erawan I, Arjentinia I. 2020. Laporan Kasus: Pemberian Terapi Ivermectin dan Sulfur terhadap Kasus Scabiosis pada Kucing Ras Persia. Jakarta: Med Veterinus. 9(1):89–98.

Atina R, Hamzah M. 2014.Management of Scabies Patient With Secondary Infection in 7 Years Old Boys. Lampung: J Agromed Unila.;1(2):151–5.

Dewi M, Wathoni N. 2017. Diagnosis dan Regimen Pengobatan Skabies. Surabaya: Farmaka. Suplemen. :2017. 123–33.

Farhad F V, Chong Yau Ong, Choon How, 2019. Managemnet of Scabies. Singapura: Singapore Medical Journal.60(6):281-285

Goldust M, Rezaee E, Hemayat S. 2012.Treatment of scabies: Comparison of permethrin 5% versus ivermectin. Jerman: J Dermatol. Jun;39(6):545–7

Goodheart H. Diagnosis Fotografik Dan Penatalaksanaan Penyakit Kulit Ke Tiga.2013. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Haar K, Romani L, Filimone R, Kishore K, Tuicakau M, Koroivueta J. 2014.Scabies community prevalence and mass drug administration in two Fijian villages.Jepang: Int J Dermatol.;53(6):739–45.

Kusmarinah Bramono, Westi Indriatmi.2017. Buku Ajar Kulit Kelamin Cetakan ke-7.Jakarta: FK UI

Mushtaq A, Khurshid K, Pal S. 2010.Comparison of efficacy and safety of oral ivermectin with topical permethrin in treatment of scabies. Pakistan: J Pakistan Assoc Dermatologists ;20(4):227–31

Notoadmodjo S. 2010.Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: Rineka Pustaka

Romani L, Whitfeld M, Koroivueta J, Kama M, Wand H, Tikoduadua L. 2015. Mass Drug Administration for Scabies Control in a Population with Endemic Disease. Inggris: N Engl J Med. 2015;373(24):2305–13.

Saqib M, Ullah A, Ali D, Jahangir M. 2012. Scabies; Safety Of Permethrin And Ivermectin OriginaL.Pakistan: The Profesional Medical Journal;19(1):86–92.

Sharma R, Singal A.2011. Topical permethrin and oral ivermectin in the management of scabies: a prospective, randomized, double blind, controlled study. India: Indian J Dermatol Venereol Leprol;77(5):581–6.

Sivajoth S, Sudhakara R, Rayulu V, Sreedevi C. 2015.Notoedres cati in cats and its management.Inggris: Journal of Parasit Disc.;39(2):303–5.

Sungkar S. 2016. Skabies : Etiologi, Patogenesis, Pengobatan, Pemberantasan, dan Pencegahan. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v7i1.26550

Flag Counter    Â