Hubungan Kepatuhan Penggunaan Ear Plug terhadap Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja PT. Anugrah Bungo Lestari

Fitria Hazmi Sholihah, Tety H Rahim, Susan Fitriyana

Abstract


Abstract. Noise exposure in the workplace is one of the most frequent hazards. It is estimated that 22.4 million workers worldwide are exposed to noise levels that have the potential to have noise induced hearing loss. Noise induced hearing loss can be prevented by wearing ear plugs. This study aims to determine the relationship of compliance with the use of ear plugs to complaints of hearing loss among employees of PT. Anugrah Bungo Lestari. This research is descriptive analytic with cross sectional design. The compliance and hearing loss complaints variables were measured using a questionnaire filled out by the respondents. The sample studied were workers in the machine part, with a sample of 100 respondents chosen by total sampling and performed chi-square test as a hypothesis test. The research was conducted in September-December 2020 at PT. Anugrah Bungo Lestari, Bungo Regency, Jambi Province. Resulting of this study indicate as many as 80% of PT. Anugrah Bungo Lestari is already obedient in using ear plugs. There are workers who complain about hearing loss, 45% of workers have complaints of hearing loss but do not interfere with activities, 24% of workers have complaints of hearing loss and interfere with activities, while the rest do not complain about hearing problems. The test results were obtained in workers who did not comply with using ear plugs who had complaints of hearing loss (p <0.001). The conclusion is that there is a significant relationship between the use of ear plugs and complaints of hearing loss.

Keywords: Compliance, ear plug, hearing loss complaints

Abstrak. Paparan kebisingan di tempat kerja adalah salah satu bahaya yang paling sering terjadi. Diperkirakan 22,4 juta pekerja di seluruh dunia terpapar pada kebisingan yang berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran akibat bising. Gangguan pendengaran akibat bising dapat dicegah dengan memakai ear plug. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan penggunaan ear plug terhadap keluhan gangguan pendengaran pada karyawan PT. Anugrah Bungo Lestari. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan metode cross sectional. Variabel kepatuhan dan keluhan gangguan pendengaran diukur dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Sampel yang diteliti adalah pekerja bagian mesin, dengan sampel sebanyak 100 responden dipilih secara total sampling dan dilakukan uji chi-square sebagai uji hipotesis. Penelitian dilakukan pada bulan September-Desember 2020 di PT. Anugrah Bungo Lestari, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 80% dari PT. Anugrah Bungo Lestari sudah patuh dalam menggunakan ear plug. Terdapat pekerja yang mengeluhkan gangguan pendengaran, 45% pekerja mengeluhkan gangguan pendengaran tidak mengganggu aktivitas, 24% pekerja mengalami keluhan gangguan pendengaran yang mengganggu aktivitas, sedangkan sisanya tidak mengeluhkan gangguan pendengaran. Hasil uji diperoleh pada pekerja yang tidak patuh menggunakan ear plug terdapat keluhan gangguan pendengaran (p<0,001). Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan ear plug dengan keluhan gangguan pendengaran.

Kata kunci: Ear plug, keluhan gangguan pendengaran, kepatuhan

Key words:Compliance

Correspondence: Author with degree. Department of ..., University of .... Street ..., Town ..., Province .... Phone: .... Fax: .... Mobile: .... E-mail: ...@....

, ear plug, hearing loss complaints

Keywords


Ear plug, keluhan gangguan pendengaran, kepatuhan

Full Text:

PDF

References


Tak SW, Davis RR, Calvert GM. Exposure to hazardous workplace noise and use of hearing protection devices among us workers-NHANES, 1999-2004. Am J Ind Med. 2009;52(5):358–71.

Neitzel R, Fligor B, WHO. Determination of risk of noise-induced hearing loss due to recreational sound: Review. WHO Make List Safe Risk Assess Defin Gr. 2017;(February):1–24.

Lie A, Skogstad M, Johannessen HA, Tynes T, Mehlum IS, Nordby KC, et al. Occupational noise exposure and hearing: a systematic review. Int Arch Occup Environ Health. 2016;89(3):351–72.

Rizqi Septiana N, Widowati. Gangguan pendengaran akibat bising. Kesehatan dan keselamatan kerja, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu keolahragaan universitas negeri Semarang. 2017;1(1):73–82. Available from: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Permenakertrans No. Per.13/MEN/X 2011. 2011;1–54.

Menkes Republik Indonesia, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 70 Tahun 2016 tentang standar dan persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri, Jakarta.

Series AI. Audiology information series noise. 2019; Available from: https://www.asha.org/uploadedFiles/AIS-Noise.pdf

Ramadhani S, Silaban G, Hasan W. Pemakaian apt dengan gangguan pendengaran pekerja ground handling di bandara kualanamu. J Kesehat Masy Andalas. 2017;12(1):3–9.

Kemennakertrans. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Peratur Menteri. 2010;1–69.

Health O, Guidebook S. Occupational health and safety guidebook. 2017;1:1–152. Available from: file:///C:/Users/User/Downloads/1527233584-SCBD_Buku_Pedoman_Pelaksanaan_Keselamatan_dan_Kesehatan_Kerja_BP2K3_LR.compressed-ilovepdf-compressed.pdf

Kurniawan B, Ekawati E, Dewi FP. Analisis kepatuhan karyawan terhadap penggunaan alat pelindung diri (apd) di pt. kebon agung unit pg. trangkil pati. J Kesehat Masy. 2016;4(1):304–11.

Ernawati M. Pt pupuk kalimantan timur dalam menggunakan alat pelindung telinga (apt). Driving factors related to compliance behavior among pt . pupuk kalimantan timur employees in using the ear. 2019;7(1):88–99.

Ibrahim H, Basri S, Hamzah Z. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada tenaga kerja bagian produksi pt. apfa comfeed indonesia, tbk. unit makassar tahun 2014. Al-Sihah Public Heal Sci J. 2016;8(2):121–34.

Noviandhita H. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (apd) pada petugas penyapu jalan di kota sintang tahun 2014. Wawasan Kesehat. 2015;1(2):42–9.

Sertiya Putri KD. Analisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan menggunakan alat pelindung diri. Indones J Occup Saf Heal. 2018;6(3):311.

Zahara RA, Effendi SU, Khairani N. Kepatuhan menggunakan alat pelindung diri (apd) ditinjau dari pengetahuan dan perilaku pada petugas instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit (ipsrs). j aisyah j ilmu kesehat. 2017;2(2):153–8.

Candra A. Pada tenaga kerja di pltd ampenan. 2011;(2010):83–92.

Soepardi.E.A, N.Iskandar, J.Bashiruddin, R.D.Restuti. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Vol VI(6). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011.

George L. Adams, Lawrence R. Boeis, Peter H. Higler. Boeis. Buku Ajar Penyakit THT: Edisi 6. Jakarta: EGC; 2014.

Azzahri LM, Indriani R. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan pendengaran pada pekerja dibagian produksi di pt. hervenia kampar lestari. prepotif j kesehat masy [Internet]. 2019;3(2):9–22. Available from: https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/474




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v7i1.26513

Flag Counter    Â