Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Jumlah Spermatozoa di Epididimis Mencit Jantan (Mus musculus)

Abstract

Abstract. The family planning (KB) program in Indonesia is an effort to control and reduce the population growth rate by increasing the number of contraceptive prevalence. At present the Government is providing three types of contraceptive devices and drugs in all parts of Indonesia, namely condoms, intrauterine devices (IUD), and implant KB. The choice of male contraception which is widely researched focuses on three categories, the first method is the blockade of vas deferens, the second method use heat to temporarily provide sterility effects, and the third method use medication to inhibit sperm production. Bitter melon (Momordica charantia L.) has long been used as food and medicine, bitter melon extract has a variety of benefits such as lowering serum insulin levels, normalizing glucose tolerance levels in mice that have been given a high-fat diet, and anti-steroidogenic activity as well as anti-spermatogenic effect in male rats. This research is purely experimental laboratory with a completely randomized design method. The research subjects used in this study were 28 male mice (Mus musculus). The ethanol extract of bitter melon (Momordica charantia L) for 35 days at a dose of 28mg/KgBB/day, 56 mg/KgBB/day and 112mg/KgBB/day. Data were analyzed using the Kruskall Wallss test. The results of this study indicate that there are significant differences with the resulting test value of 0,000 with a significance value of p = 0,000 (p <0.05) there is a difference in the average difference of spermatozoa in more than 2 groups and shows that the administration of bitter melon ethanol extract has an effect to the number of spermatozoa.

Keywords: ethanol extract of bitter melon, number of spermatozoa.

Abstrak. Program keluarga berencana (KB) di Indonesia merupakan salah satu upaya dalam mengendalikan dan menurunkan laju pertumbuhan penduduk dengan cara meningkatkan angka prevalensi kontrasepsi. Pada saat ini Pemerintah menyediakan secara gratis tiga jenis alat dan obat kontrasepsi di seluruh wilayah Indonesia, yaitu kondom, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), dan susuk KB. Pilihan kontrasepsi pria yang banyak di teliti terfokus pada tiga kategori, metode pertama yaitu blokade vas deferens, metode kedua dengan menggunakan panas untuk memberikan efek sterilitas secara temporer, dan metode ketiga dengan menggunakan medikasi untuk menghambat produksi sperma. Buah pare (Momordica charantia L.) telah lama digunakan sebagai bahan pangan dan obat, ekstrak pare memiliki berbagai macam manfaat seperti halnya menurunkan kadar serum insulin, menormalkan kadar toleransi glukosa pada tikus yang telah diberikan diet tinggi lemak, dan aktivitas antisteroidogenic yang sama halnya dengan efek antispermatogenic pada tikus jantan. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium murni dengan metode rancangan acak lengkap. Subjek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah 28 ekor mencit jantan (Mus musculus). Di berikan ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L) selama 35 hari dengan dosis 28mg/KgBB/hari, 56 mg/KgBB/hari dan 112mg/KgBB/hari. Data dianalisis dengan menggunakan uji Kruskall Wallss. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dengan dihasilkan nilai uji sebesar 0.000 dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05) terdapat perbedaan selisih rata-rata spermatozoa pada lebih dari 2 kelompok dan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol buah pare memberikan efek terhadap jumlah spermatozoa.

Kata Kunci: R Ekstrak etanol buah pare, jumlah spermatozoa.