Perbandingan Frekuensi Rawat Inap Penderita Skizofrenia Berdasarkan Jenis Obat Antipsikotik yang Diminum di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

Nada Maudy, Abdul Hadi Hasan, Yuliana Ratna Wati

Abstract


Abstrak. Skizofrenia merupakan penyakit kejiwaan yang paling sering didunia sekitar 1% kejadian, dan Provinsi Jawa Barat menduduki urutan ke-3 tertinggi diIndonesia Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan frekuensi rawat inap penderita skizofrenia berdasarkan jenis obat antipsikotik yang diminum di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Rancangan penelitian adalah observasional yang bersifat analitik yang menggunakan desain cohort retrospective. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 151 pasien yang terdiagnosis menderita schizophrenia dan pernah menjalani rawat inap. Analisis data menggunakan Chi-Square Test. Hasil penelitian ini lebih dari setengahnya (71,7%) pasien yang mengonsumsi obat antipsikotik jenis tipikal di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menjalani rawat inap hanya satu kali. Lebih dari setengahnya (67%) pasien yang mengonsumsi obat antipsikotik jenis atipikal di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menjalani rawat inap hanya satu kali. Berdasarkan uji Chi-Square dalah 0,593 lebih kecil dari 0,05 maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara frekuensi rawat inap penderita schizophrenia yang mengkonsumsi obat antipsikotik tipikal dengan frekuensi rawat inap penderita schizophrenia yang mengkonsumsi obat antipsikotik atipikal, dengan kata lain tidak adanya pengaruh pemberian obat antipsikotik tipikal dengan atipikal terhadap frekuensi rawat inap penderita schizophrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.


ABSTRACT: Schizophrenia is the most common psychiatric disease in the world, about 1% incidence, and West Java Province ranks 3rd highest in Indonesia. Therefore this study aims to determine comparison of inpatient frequency of schizophrenia patient based on antipsychotic drugs types in Psychiatric Hospital West Java. The study design was an analytic observational using a retrospective cohort design. The sampling technique was carried out using purposive sampling with a sample of 151 patients diagnosed with schizophrenia and had undergone hospitalization. Data analysis using the Chi-Square test. The results of this study are more than half (71.7%) of patients taking a typical type of antipsychotic drug at the West Java Provincial Mental Hospital undergoing hospitalization only once. More than half (67%) of patients taking atypical antipsychotic drugs at the West Java Provincial Mental Hospital underwent hospitalization only once. Based on Chi-Square test is (p=0.593 > 0.05) there is no significant difference between the frequency of hospitalization for patients with schizophrenia who consume typical antipsychotic drugs with the frequency of hospitalization for patients with schizophrenia who consume atypical antipsychotic drugs, which means there is no influence a typical or atypical antipsychotic drug against frequency of patients hospitalization with schizophrenia at Psychiatric Hospital West Java.

Keywords: Schizophrenia, Antipsychotic Drugs, Typical, Atypical

Abstrak.Skizofrenia merupakan penyakit kejiwaan yang paling sering didunia sekitar 1% kejadian, dan Provinsi Jawa Barat menduduki urutan ke-3 tertinggi diIndonesia Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan frekuensi rawat inap penderita skizofrenia berdasarkan jenis obat antipsikotik yang diminum di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Rancangan penelitian adalah observasional yang bersifat analitik yang menggunakan desain cohort retrospective. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 151 pasien yang terdiagnosis menderita schizophrenia dan pernah menjalani rawat inap. Analisis data menggunakan Chi-Square Test. Hasil penelitian ini lebih dari setengahnya (71,7%) pasien yang mengonsumsi obat antipsikotik jenis tipikal di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menjalani rawat inap hanya satu kali. Lebih dari setengahnya (67%) pasien yang mengonsumsi obat antipsikotik jenis atipikal di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menjalani rawat inap hanya satu kali. Berdasarkan uji Chi-Square dalah 0,593 lebih kecil dari 0,05 maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara frekuensi rawat inap penderita schizophrenia yang mengkonsumsi obat antipsikotik tipikal dengan frekuensi rawat inap penderita schizophrenia yang mengkonsumsi obat antipsikotik atipikal, dengan kata lain tidak adanya pengaruh pemberian obat antipsikotik tipikal dengan atipikal terhadap frekuensi rawat inap penderita schizophrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.

Kata Kunci: Schizophrenia, Obat Antipsikotik, Tipikal, Atipikal




Keywords


Schizophrenia, Obat Antipsikotik, Tipikal, Atipikal

Full Text:

PDF

References


Elvira SD, Hadisukanto G. Skizofrenia. Dalam: Amir N penyunting. Buku Ajar Psikiatri. Edisi ke-2. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2013. hlm. 173-12.

Sadock BJ, Sadock VA. Skizofrenia. Dalam: Muttaqin H, Sihombing RNE, editors. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010. hlm. 147-10.

Depkes. [Internet]. Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat. [diperbarui 6 Oktober 2016]. Tersedia dari: www.depkes.go.id

Stuart GW. Respon Neurobiologis dan Gangguan Skizofrenia dan Psikotik. Dalam: Keliat BA, Pasaribu J, editors. Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Buku ke-1. Singapore: Elsevier: 2016. hlm. 292-17.

Jiwa BK, Keperawatan F, Syiah U, Banda K. Karakteristik Pasien Skizofrenia dengan Riwayat Rehospitalisasi Sri Novitayani. 2016;VII(2):23-9.

Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry:behavioral sciences/clinical psychiatry. Edisi ke-11. New York: Lippincott Wiliams & Wilkins.

Tribun News. [Internet]. 10 Persen Warga Jabar alami Gangguan Jiwa. [diperbarui 15 Juli 2018]. Tersedia dari: http://www.tribunnews.com




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.21263

Flag Counter    Â