Hubungan antara Usia, Paritas dan Riwayat Abortus dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung Periode Januari 2017-Agustus 2019

Tiara Puspita, Hidayat Widjajanegara, Dede Setiapriagung

Abstract


Abstract. Incomplete abortion is terminiation of pregnancy in which the products of conception are not entirely expelled or removed from the uterus before 20 weeks in pregnancy. Abortion is one of the causes of death in complications of pregnancy and childbirth caused by several factors such as age, parity, and history of abortion. The purpose of this research is to find a correlation between age, parity, and history of abortion with incidence of incomplete abortion in Al-Ihsan General Hospital in Bandung for the period January 2017-August 2019. This type of research is observational analytics with a retrospective cohort approach. The data were obtained from medical records: 56 samples with incomplete abortion cases; 49 samples not having incomplete abortion as controls. Data were analyzed using chi square. The prevalence of incomplete abortion in Al-Ihsan General Hospital period January 2017-August 2019 is 53,33%. The characteristics of mothers with incomplete abortion on the age group <35 is less than the age ≥35 years (45,71% and 68,57% respectively). The group at risk for nullipara parity is smaller than primipara parity (43,33% compared 45,45%). The risk group for multipara is greater than primipara parity (66,67% compared 45,45%). The history of abortion risk group is a group which had never had abortion against the group that had abortion (56,98% and 36,84%). Conclusion, there is correlation between age >35 years and multipara parity with incidence of incomplete abortion. There is no correlation between history of abortion with incidence of incomplete abortion.

 Keywords: Age, History of abortion, Incomplete abortion, Parity

Abstrak. Abortus inkomplit adalah peristiwa pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Abortus menjadi salah satu penyebab kematian pada komplikasi kehamilan dan persalinan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko diantaranya usia, paritas, dan riwayat abortus. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara usia, paritas, dan riwayat abortus dengan kejadian abortus inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan periode Januari 2017-Agustus 2019. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cohort retrospektif. Data adalah data sekunder diperoleh dari rekam medik dan didapatkan 56 sampel kasus abortus inkomplit dan 49 sampel kasus bukan abortus inkomplit sebagai kontrol. Data di analisis dengan menggunakan chi square. Prevalensi abortus inkomplit di RSUD periode Januari 2017-Agustus 2019 adalah sebesar 53,33%. Karakteristik ibu dengan abortus inkomplit adalah kelompok usia <35 tahun lebih kecil dari usia ≥35 tahun (45,71% dan 68,57%). Kelompok risiko paritas nullipara lebih kecil dari kelompok paritas primipara (43,33% dibanding 45,45%). Kelompok risiko paritas multipara lebih besar dari kelompok paritas primipara (66,67% dibanding 45,45%). Kelompok risiko riwayat abortus adalah kelompok tidak pernah abortus lebih besar dari kelompok pernah abortus (56,98% dan 36,84%). Kesimpulan, terdapat hubungan antara usia ≥35 tahun dan paritas multipara dengan kejadian abortus inkomplit. Tidak terdapat hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian abortus inkomplit.

 Kata kunci: Abortus inkomplit, Paritas, Riwayat abortus, Usia

 


Keywords


Abortus inkomplit, Paritas, Riwayat abortus, Usia

Full Text:

PDF

References


Prabawati S, Indriyawati V. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi di Puskesmas Kalasan Sleman. Kesehatan. 2017;08:80.

Kemenkes. Capaian kinerja Kemenkes RI Tahun 2015- 2017. 16 Agustus. 2017.

Suhendar D. Laporan kineja instansi pemerintah. 2017. 34 p.

Yusria JS. Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Singgani Kota Palu. Promotif. 2016;6(1):55.

Maliana A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit di Ruang Kebidanan RSUD Mayjend. HM. Ryacudu Kota Bumi. Kesehatan. 2016;VII(1):21.

Darmawati. Mengenali abortus dan faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus. Idea Nurs J. II(1):12.

Kuntari T, Wilopo SA, Emilia O. Determinan abortus di Indonesia. Kesehat Masy Nas. 2016;4(5):224.

Wahyuni S, Ngadiyono, Sumarni S. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian abortus di RSUD Ungaran Jawa Tengah. Kebidanan. 2017;6(13):2.

Cunningham GF. Obstetri Williams. 24th ed. Setia R, editor. Jakarta: EGC; 2015. 227 p.

Pitriani R. Faktor-faktor yang berhubungan dengan abortus inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau. Kebidanan. 2016;2(2):86.

Jumiati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan abortus di RSU Mutia Sari Duri Periode 2017. Bidan Komunitas. 2017;II(1):59.

Purwaningrum ED, Fibriana AI. Faktor risiko kejadian abortus spontan. Public Heal Res Dev. 2017;1(3):86.

Handayani EY. Hubungan umur dan paritas dengan kejadian abortus di RSUD Kabupaten Rokan Hulu. Martenity and Neonatal. 2015;1(6):252.

Qubro DZ, Dewi R, Sari P, Soleha TU. Hubungan antara usia dan paritas ibu dengan kejadian abortus di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. 2018;7(3):130.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.21153

Flag Counter    Â