Hubungan VO2 Maks dengan Kadar Hemoglobin Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Meydiana Aulia Putri Darmawan, Ieva B Akbar, Eka Hendryanny

Abstract


Abstract. Medical students are students who have a tight academic schedule and little time to rest so that a medical student is required to have good physical fitness. One of the factors determining physical fitness is the endurance of the pulmonary heart which can be assessed by measuring V ̇O2 max. Oxygen which later enters the body will bind to hemoglobin first. The higher a person's hemoglobin level, the more oxygen molecules can be bound. The purpose of this study was to determine the relationship of V VO2 max value with hemoglobin levels in the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University. This study used an observational analytic method with a cross sectional approach, the research subjects consisted of 49 students selected according to inclusion and exclusion criteria. Data obtained by filling out the form, examination of hemoglobin levels using GCHb and V ̇O2 max assessment by means of the Astrand-Rhyming Step Test. The results of this study found that hemoglobin levels in the students of the Faculty of Medicine, Unisba were mostly in the category of normal hemoglobin levels (14-18 gr / 100 ml) as many as 37 people (75.5%). V value of ̇O2 max at the students of the Faculty of Medicine, Unisba, mostly in the poor category (<42 ml / bb / minute) as many as 37 people (75.5%). The results of statistical analysis show that there is a relationship between the value of V ̇O2 max with hemoglobin levels in students of the Faculty of Medicine Unisba (p = 0,000) which is strong and significant (cc = 0.656). Conclusions, there is a value between V ̇O2 max and hemoglobin levels in the Students of the Faculty of Medicine, Unisba.

Keywords: Physical Fitness, V ̇O2 max, Hemoglobin Level, GCHb, Astrand Rhyming Step Test

Abstrak. Mahasiswa kedokteran merupakan mahasiswa yang memiliki jadwal akademik yang padat dan sedikit waktu untuk istirahat sehingga seorang mahasiswa kedokteran diwajibkan untuk memiliki kebugaran jasmani yang baik. Salah satu faktor menentukan kebugaran jasmani adalah daya tahan jantung paru yang dapat dinilai dengan cara mengukur O2 maks. Oksigen yang nantinya masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan hemoglobin terlebih dahulu. Semakin tinggi kadar hemoglobin seseorang maka semakin banyak molekul oksigen yang dapat diikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan nilai O2 maks dengan kadar hemoglobin Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, subjek penelitian terdiri dari 49 mahasiswa yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dengan cara pengisian form, pemeriksaan kadar hemoglobin dengan menggunakan GCHb dan penilaian O2 maks dengan cara Astrand-Rhyming Step Test. Hasil pada penelitian ini didapatkan bahwa kadar hemoglobin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba sebagian besar berada pada kategori kadar hemoglobin normal (14-18 gr/100 ml) sebanyak 37 orang (75.5%). Nilai O2 maks pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba, sebagian besar berada pada kategori poor (<42 ml/bb/menit) sebanyak 37 orang (75.5%). Hasil ananisis statistik menunjukkan bahwa Terdapat hubungan antara nilai O2 maks dengan kadar hemoglobin pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba (p=0,000) yang kuat dan signifikan (cc=0,656). Simpulan, terdapat antara nilai O2 maks dengan kadar hemoglobin pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba.

Kata Kunci: Kebugaran Jasmani,  O2 maks, Kadar Hemoglobin, GCHb, Astrand Rhyming Step Test



Keywords


Kebugaran Jasmani, O2 maks, Kadar Hemoglobin, GCHb, Astrand Rhyming Step Test

Full Text:

PDF

References


Sutrisno B, Bazin MK.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Surakarta: Putra Nugraha;2009.

Karim F. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Tim Departemen Kesehatan; 2002.

Depdiknas. Pedoman dan Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga bagi Pelatih Olahragawan Pelajar. Jakarta: Depdiknas; 2000.

Kravitz L. Panduan Lengkap Bugar Total. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2001. hlm. 10–13.

Watulingas I, Rampengan JJ, Polii H. Pengaruh Latihan Fisik Aerobik Terhadap VO2 max Pada Mahasiswa Pria Dengan Berat Badan Lebih (Overweight). E-Biomedik. 2013.

Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-13. Penterjemah: Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2015.

Powers SK, Howley ET. Exercise physiology: Theory and Application to Fitness and Performance. Edisi ke-9. New York: McGraw-Hill; 2015.hlm. 74-76, 281-283.

Gibson RS. Principles of Nutritional Assessment.Edisi ke-2. New York: Oxford University Press Inc; 2005.

Riset Kesehatan Dasar. [Internet]. RISKESDAS. 2013 [diunduh pada 11 Desember 2018]. Tersedia dari: file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf

Gibson J. Modern Physiology and Anatomy for Nurses (Fisiologi & Anatomi Modern untukPerawat). terj. Bertha sugiarto. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.

Wiarto G. Fisiologi dan Olahraga. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2013.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.21127

Flag Counter    Â