Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Indeks Massa Tubuh pada Siswa SDN 001 Merdeka Kota Bandung

Feny Safitri, Widayanti Yanti, Eka Nurhayati

Abstract


Abstract. Healthy humans are formed through a process of good growth and development. This can be done by measuring fitness and nutritional status. The problem of malnutrition and excess nutrition in children can affect the activity and pose a risk of cardiovascular disease later in life. Cardiovascular disease can be prevented by maintaining cardiorespiratory fitness. Cardiorespiratory fitness can be measured by Maximum Oxygen Volume (VO2 max). The purpose of this study was to analyze the relationship of physical fitness with Body Mass Index (BMI) for students at SD Negeri 001 Merdeka, Bandung. The research method was observational analytic with a cross sectional design. Research subjects were taken by purposive sampling of 48 respondents who were treated with the Kasch Pulse Recovery Step Test. Data processing using the Spearman correlation test results showed that the body mass index was mostly normal, and physical fitness measured through VO2 max was mostly very good. Spearman correlation calculation results show there is no significant relationship between physical fitness with body mass index (BMI) on students of SDN 001 Merdeka, Bandung City with p value = 0.058 (p value> 0.05). Other factors for example, daily physical activity and body composition can affect physical fitness.

Keywords:   Body Mass Indeks, Physical Fitness

Abstrak. Manusia yang sehat didukung oleh proses pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjaga kebugaran dan status gizi. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada anak dapat mempengaruhi aktivitas dan menimbulkan risiko penyakit kardiovaskular kemudian hari. Penyakit kardiovaskular dapat dicegah dengan menjaga kebugaran kardiorespirasi. Kebugaran kardiorespirasi dapat diukur dengan Volume Oxygen Maximal (VO2 max). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebugaran jasmani dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada siswa SD Negeri 001 Merdeka, Kota Bandung. Metode penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian diambil dengan purposive sampling sebanyak 48 responden yang diberi perlakuan Kasch Pulse Recovery Step Test. Pengolahan data menggunakan uji korelasi Spearman hasil penelitian diketahui bahwa indeks massa tubuh sebagian besar normal, dan kebugaran jasmani yang diukur melalui VO2 max sebagian besar sangat baik. Hasil perhitungan korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara kebugaran jasmani dengan indeks massa tubuh (IMT) pada siswa SDN 001 Merdeka Kota Bandung dengan nilai p = 0,058 (nilai p >0,05). Faktor-faktor lain, misalnya aktivitas fisik sehari-hari dan komposisi tubuh dapat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani.

Kata kunci: Indeks Massa Tubuh, Kebugaran Jasmani

 


Keywords


Indeks Massa Tubuh, Kebugaran Jasmani

Full Text:

PDF

References


Kemenkes RI. Penilaian status gizi. Kemenkes RI. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; 2017. Tersedia dari:http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/PENILAIAN-STATUS-GIZI-FINAL-SC.pdf

Depkes RI. Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. Jakarta; 2017. Tersedia dari: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/10/ped-praktis-stat-gizi-dewasa.doc

Kemenkes. Buku saku nasional pemantauan status gizi. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat; 2017. Tersedia dari: http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf

Purnamasari D. Status gizi berdasarkan indeks IMT/U dan TB/U pada anak baru masuk sekolah dasar di perkotaan dan pedesaan. Jurnal Kesmas Indonesia. 2016 Januari;8(1):81-94.

Kemenkes. Buku saku nasional pemantauan status gizi. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat; 2017. Tersedia dari: http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/fileBuku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf

Nurhidayat S. Faktor resiko penyakit kardiovaskular berbasis sekolah. Cetakan pertama. Ponorogo: UNMUH Ponorogo Press;2014.

Bhammar D. Verification of maximal oxygen uptake in obese and nonobese. Journal of the American College of Sport Medicine. 2017 April; 49(4):702-10.

Mexitalia. Status gizi berdasarkan indeks IMT/U dan TB/U pada anak baru masuk sekolah dasar di perkotaan dan pedesaan. Jurnal Klinik Indonesia. 2012 April;8(4):182-7.

Rio Rifki. Hubungan indeks massa tubuh dan frekuensi olahraga terhadap kebugaran jasmani pekerja konstruksi di PT. Pp (Persero) Tbk Tbk Proyek Apartemen Pinnacle Semarang Pinnacle Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal).2015: 445-53.

Prasetyo, Moch Adi; Winarno, Mashuri Eko. Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Pada Siswa Smp. Sport Science And Health.2019. 1.3: 198-207.

Díez-Fernández, Ana. BMI as a mediator of the relationship between muscular fitness and cardiometabolic risk in children: a mediation analysis. PLoS One.2015: 10.1: e0116506.

Vita Murniati. Relationship between nutrional status, knowledge, dietary intake, and VO2 max estimation in SMPN1 tempura student. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.2018: 430-3

Lubis, Haslan Muhaimin; Sulastri, Delmi; Afriwardi. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Ketahanan Kardiorespirasi, Kekuatan dan Ketahanan Otot dan Fleksibilitas pada Mahasiswa Laki-Laki Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Andalas Angkatan 2013. Jurnal Kesehatan Andalas.2015: 4.1.

Fenanlampir A, Faruq M. Tes dan pengukuran dalam olahraga. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET; 2015.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.21115

Flag Counter    Â