Hubungan Gangguan Pendengaran akibat Bising dengan Lamanya Masa Kerja pada Pekerja PT. X Bagian Mesin Garuk di Majalaya pada Tahun 2019

Wafa Fahriza Sanad, Wafa Fahriza Sanad, Endang Suherlan, Rika Nilapsari

Abstract


Abstract. Noise induced hearing loss is a sensorineural hearing loss type, it’s caused by high intensity and long exposure of noise exceeds the threshold value. Noise induced hearing loss often occurs in workers, usually in factory workers that use machines for production. In 2012, WHO found that incidence of hearing loss in Southeast Asia was 180 million people and Indonesia in the rank 4th. The purpose of this study was to look at the correlation between working period and noise induced hearing loss in the scratching machine section of PT. X in Majalaya 2019. This research is an observational analytic study with cross sectional method. The number of research subjects were 49 workers of scratching machine parts who had sound intensity >85dB taken by total sampling. Data analysis was performed using the Mann Whitney Test conducted with the SPSS program. The results showed that the most workers are in the working period <5 years with a percentage of 73.5%. Percentage of noise induced hearing loss at the scratching machine at PT. X is 12.2%. Percentage of noise induced hearing loss at PT. X is 12.2%. In this study shows that there is nothing associated with working period with noise induced hearing loss in the scratching machine section of PT. X in Majalaya in 2019. The thing that underlies this research is related to respondent’s working period, the most workers is in <5 years working period, while noise induced hearing loss can occur if it has noise exposure for longer than 10 years.

Keywords: Factory Workers, Hearing Loss, Noise, Work Period

Abstrak. Gangguan pendengaran akibat bising merupakan gangguan pendengaran tipe sensorineural yang disebabkan oleh paparan suara bising dalam intensitas tinggi melebihi nilai ambang batas dan pajanan yang lama. Gangguan pendengaran akibat bising sering terjadi pada pekerja, biasanya pada pekerja pabrik yang mengoperasikan  mesin untuk produksi. Berdasarkan data WHO kejadian gangguan pendengaran di Asia Tenggara sebanyak 180 juta orang dan Indonesia peringkat ke-4 terbanyak.Tujuan pada penelitian ini untuk melihat hubungan antara masa kerja dengan gangguan pendengaran akibat bising pada pekerja bagian mesin garuk PT. X di Majalaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Jumlah subjek penelitian adalah 49 pekerja bagian mesin garuk memiliki intensitas >85dB yang diambil dengan cara total sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji T dibantu dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi masa kerja pada pekerja PT.X bagian mesin garuk terbanyak adalah <5 tahun dengan persentase 73.5%. Persentase kejadian gangguan pendengaran akibat bising pada bagian mesin garuk PT. X adalah 12.2%. Pada penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan gangguan pendengaran akibat bising pada bagian mesin garuk PT. X di Majalaya tahun 2019. Hal yang mendasari penelitian ini kemungkinan disebabkan oleh masa kerja responden terbanyak adalah <5 tahun dan pekerja yang masa kerjanya >10 tahun tidak merata distribusinya, sedangkan gangguan pendengaran akibat bising dapat terjadi jika sudah paparan lama ± 10 tahun.

Kata Kunci : Bising, Gangguan Pendengaran, Masa Kerja, Pekerja Pabrik.





Keywords


Bising, Gangguan Pendengaran, Masa Kerja, Pekerja Pabrik.

Full Text:

PDF

References


Linda S. Costanzo. Physiology. 6th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2018.

Sherwood L. Human Physiology From Cell to System. 9th ed. Boston, MA: Cengage Learning; 2016.

World Health Organization. Mortality and Burden of Diseases and Prevention of Blindness and Deafness WHO, 2012. 2012;

Indonesia KKR. Laporan Nasional RISKESDAS 2018. 2018.

Indonesia MTK dan TR. Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. In: Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER13/MEN/X/2011 Tahun 2011. 2011.

Nasution M. Ambang Batas Kebisingan Lingkungan Kerja Agar Tetap Sehat dan Semangat dalam Bekerja. 2019;15:87–90.

Marisdayana R, Suhartono, Nurjazuli. Hubungan Intensitas Paparan Bising Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Pendengaran Pada Karyawan PT. X. J KesehatanLingkungan. 2016;15(1):22–7.

Marlina S, Suwondo A, Jayanti S. Analisis Faktor Risiko Gangguan Pendengaran Sensorineural Pada Pekerja PT . X Semarang. J Kesehat Masy. 2016;4:359–66.

Dewi YA, Agustian RA. Skrining Gangguan Dengar pada Pekerja Salah Satu Pabrik Tekstil di Bandung. MKB. 2004;44(2):96–100.

Kep.51/men/1999. 1999;1–9.

International Labour Organization. Laporan Ketenagakerjaan Indonesia 2017. 2017. 78 p.

Aprilyanti S. Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus: PT. OASIS Water International Cabang Palembang). J Sist dan Manaj Ind. 2017;1(2):68.

Pangkey M. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pengunduran Diri Karyawan Waktu Tertentu Pada PT . Sinar Pure Foods International. 2010;(2009):1–10.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.20809

Flag Counter    Â