Efektivitas Sabun Cuci Tangan dalam Menurunkan Jumlah Bakteri pada Telapak Tangan

Akira Alzena, Usep Abdullah Husin, Meta Maulida Damayanti

Abstract


Abstract. The phenomenon of mixing hand washing soap with water occurs in the toilet of the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University. Washing hands with soap can break the distribution chain of infections that can be transmitted through the hands. According to World Health Organization Hand Hygiene Guidelines in Health Care, factors that support cleanliness of handwashing are antiseptic soap agents used, the quantity of agents used, also the duration and techniques in handwashing. It is an experimental study comparing the efectiveness of hand washing soap with a concentration of 100%, 75%, 20%, and water only. The sample used was twenty people with six repetitions. With the fingertap method on nutrient agar before and after handwashing, the number of colonies formed was counted. The percentage reduction were compared using the Wilcoxon Post Hoc analysis. The result shows decrease in the number of bacteria after washing hands compared to before washing hands at a soap concentration of 75%, 20%, 100% and water only. With the averages percentage reduction 66,1%, 54.3%, 42.5%, and 36,7% and the averages of colony numbers before handwashing are 44,4, 56,2, 59,9, 66,1 and 12,9, 17,8, 27,3, 31,7 after handwashing. Based on the Post Hoc Wilcoxon analysis, the z value was ≤0.05 so H0 was rejected which means there was a significant decrease between the number of bacterial colony before and after washing hands. It can be concluded that the effective dose only works on 100% and 75% concentration of soaps.

Keywords: Bacterial colony, Hand soap

Abstrak. Fenomena pencampuran sabun cuci tangan dengan air terjadi di kamar kecil Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Mencuci tangan dengan sabun dapat memutus rantai penyebaran infeksi yang dapat ditularkan melalui tangan. Menurut WHO Guideline of Hand Hygiene in Health Care, faktor yang menunjang efektivitas mencuci tangan ialah agen sabun antiseptik yang digunakan, jumlah agen yang digunakan, serta durasi dan teknik dalam mencuci tangan. Penelitian ini bersifat eksperimental yang membandingkan efektivitas dari campuran sabun cuci tangan dengan konsentrasi 100%, 75%, 20%, hanya air. Sampel yang digunakan sebanyak 20 orang dengan enam kali pengulangan. Dengan metoda fingertap pada agar nutrien sebelum dan sesudah mencuci tangan, kemudian dihitung jumlah koloni yang terbentuk. Lalu dibandingkan presentase penurunan jumlahnya menggunakan uji Post Hoc Wilcoxon. Hasil perhitungan menunjukkan adanya penurunan terhadap jumlah bakteri setelah mencuci tangan dibandingkan sebelum mencuci tangan baik pada konsentrasi 100%, 75%, 20% sabun, maupun kontrol negatif dengan presentase penurunan rata-rata 66,1%, 54,3%, 42,5%, dan 36,7% dan rata-rata jumlah koloni sebelum mencuci tangan adalah 44,4, 56,2, 59,9, 66,1 sedangkan setelah mencuci tangan adalah 12,9, 17,8, 27,3, 31,7. Berdasarkan uji Post Hoc Wilcoxon didapati hasil nilai z≤0,05 sehingga Ho ditolak artinya terdapat penurunan yang bermakna antara data jumlah bakteri sebelum dengan jumlah bakteri sesudah mencuci tangan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa effective dose tercapai pada konsentrasi 100% dan 75%.  

Kata Kunci: Koloni bakteri, Sabun cuci tangan



Keywords


Koloni bakteri, Sabun cuci tangan

Full Text:

PDF

References


Angga L, Dkk. Identifikasi Jenis Bakteri Kontaminan Pada Tangan Perawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Ulin Banjarmasin Periode Juni-Agustus 2014. Banjarmasin: 2014.

Carrol, Karen C., Morse, Stephen A., Mietzner, Timothy., Miller S. Jawets, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology. 27th ed. New York: McGraw Hill; 2016.

Committee A, Apic S. CDC: Centers for Disease Control and Prevention. Guideline for Hand Hygiene in Health-Care Settings:Recommendations of the Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee and the HICPAC/SHEA/APIC/IDSA Hand Hygiene Task Force. MMWR 2002;51:1–45.

Dimmitt S, Stampfer H, Martin JH. When less is more – efficacy with less toxicity at the ED50. Br J Clin Pharmacol. 2017;83(7):1365–8.

Guilhermetti M, Hernandes SED, Fukushigue Y, Garcia LB, Cardoso CL. Effectiveness Of Hand -Cleansing Agents For Removing Methicillin-Resistant Staphylococcus. 2014;22(2).

Jayani NIE, Kartini K, Basirah N. Formulasi Sediaan Sabun Cuci Tangan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Efektivitasnya sebagai Antiseptik. Media Pharm Indones. 2018;1(4):222.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014.

Lipinwati, Ave Olivia Rahman P. Perbandingan Efektivitas Cuci Tangan Tujuh Langkah dengan Air dan dengan Sabun Cuci Tangan Cair dalam Menjaga Kebersihan Tangan pada Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Jambi. JMJ. 2018;6:137–45.

Lucet J, Rigaud M, Mentre F, Kassis N, Deblangy C, Andremont A, et al. Hand Contamination Before and After Different Hand Hygiene Techniques : A Randomized Clinical Trial. 2002;276–80..

Mahon CR, Lehman DC. Textbook of Diagnostic Microbiology. 6th Edition. History. St. Louis, Missouri: Elsevier; 2016..

Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 2013. 472-474 p.

Ministry of Health. Data dan Informasi - Profil Kesehatan Indonesia (Data and Information - Indonesia Health Profil). 2018;1–184 - [diunduh 7 Januari 2019]. Tersedia dari: http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2017.pdf

Pasteur L, Prescott LM, Harley JP. Laboratory Exercises in Microbiology. 5th Edition. McGraw-Hill; 2002.

Peat J, Barton B. Medical Statistic: A Guide to Data Analysis and Clinical Appraisal. 1st Edition. Blackwell Publishing; 2005.

World Health Organization. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge Clean Care Is Safer Care. 2009.

Ryan KJ, Ray CG. Sherris Medical Microbiology. 6th Edition. McGraw-Hill; 2014. 3 p.

Ryan KJ. Sherris Medical Microbiology. 7th ed. Ryan KJ, editor. McGraw Hill; 2018.

Trampuz A, Widmer AF. Hand Hygiene: A Frequently Missed Lifesaving Opportunity during Patient Care. Mayo Clin Proc. 2004;79(1):109–16.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.20747

Flag Counter    Â