Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2018

Arienda Cahyani, Fajar Awalia Yulianto, Siska Nia Irasanti

Abstract


Abstract. Body mass index (BMI) is a simple way to measure nutritional status in adults which can be calculated by dividing body weight in kilograms (kg) by height in meters squared (m2). Heavy lecture time at Medical Faculty students is one of the reasons for skipping breakfast and can affect nutritional status that leads to overweight, causing an increased risk of non-communicable diseases. The purpose of this study is to determine the relationship between breakfast habits and body mass index changes on Medical Faculty students, Bandung Islamic University class of 2018. This type of research was observational analytic with a prospective cohort design on 73 respondents for 2 months. Breakfast habits data were taken by the 24 hours food recall method every 3 times a week for 2 months and BMI data taken with measurements of body weight and height 3 times in 2 months. Data were analyzed using Fisher exact test. The results showed no significant relationship between breakfast habits with changes in BMI (p = 0.44) because there are many factors that affect changes in a person's BMI, including daily physical activity and this study does not examine the daily physical activity carried out by respondents.

Keywords: Body Mass Index, Breakfast, Medical Student

Abstrak. Indeks massa tubuh (IMT) adalah cara sederhana untuk mengukur status gizi  pada  orang dewasa dapat dihitung dengan cara membagi berat badan dalam kilogram (kg) dengan tinggi badan dalam meter kuadrat (m2). Waktu kuliah yang padat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran menjadi salah satu alasan melewatkan sarapan dan dapat mempengaruhi status gizi yang berujung overweight sehingga menyebabkan peningkatan risiko penyakit tidak menular. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dengan perubahan indeks massa tubuh pada  mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2018. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain kohort prospektif pada 71 responden yang dilakukan pada bulan April hingga Juni 2019. Data kebiasaan sarapan diambil dengan metode food recall 24 jam setiap 3 kali dalam seminggu selama 2 bulan dan data IMT diambil dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan sebanyak 3 kali dalam 2 bulan. Data dianalisis menggunakan Uji fisher exact. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan  yang  bermakna  antara  kebiasaan sarapan  dengan perubahan IMT (p=0,44). Hal ini disebabkan karena ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan IMT seseorang antara lain aktivitas fisik harian dan penelitian ini tidak meneliti aktivitas fisik harian yang dilakukan oleh responden.

Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, Mahasiswa Kedokteran, Sarapan


Keywords


Indeks Massa Tubuh, Mahasiswa Kedokteran, Sarapan

Full Text:

PDF

References


Ackuaku-Dogbe E, Abaidoo B. Breakfast eating habits among medical students. Ghana Med J. 2014;48(2):66–70.

Adole AA, Ware MB. Assessment of breakfast eating habits and its association with cognitive performance of early adolescents in Southern Ethiopia. J Food Nutr Sci. 2014 July 10;2(4): 130−137.

Arraniri M, Desmawati AD. Hubungan kebiasaan sarapan dan asupan kalori dengan persentase lemak tubuh pada mahasiswa prodi profesi dokter fakultas kedokteran universitas andalas angkatan. J Kesehat Andalas. 2017;6(2):265–70.

Asil E, Surucuoglo MS, Cakiroglu FP, Ucar A, Ozcelik AO, Yilmaz MV, dkk. Factor that affect body mass index of adults. Pakistan Journal of Nutrition. Pakistan J Nutr. 2014;13(5):255–60.

Barret N, Kersting M. Breakfast skipping and overweight/obesity among european adolescents. Acta Alimentaria. 2018.

Daradkeh G, Corporation HM. Breakfast skipping as a risk correlate of overweight, obesity and central obesity among adolescents in the state of qatar. 2016 May;6(3):757-65.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman praktis memantau status gizi orang dewasa [Internet]. 2011. Tersedia pada:http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/upl oads/2011/11/LEMBAR-INFORMASI-NO-2-2011.pdf.

Faizah I, Muniroh L. Analisis perubahan berat badan, indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh klien pasca pemberian diet south beach pada my meal catering surabaya. J Amert Nutr. 2018:52-8.

Hermina, Nofitasari A, Anggoridi Rina. Faktor- faktor yang memengaruhi kebiasaan makan pagi pada remaja putri di sekolah menengah pertama (smp). Puslitbang Gizi dan Makanan. 2009;32(2):94–100.

Ifdal, Khomsan A. Kebiasaan sarapan pada mahasiswa tpb ipb dengan status gizi normal dan obes. J Gizi dan Pangan. 2014;6(2):115–9.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (the Indonesian Health Department). Pedoman gizi seimbang. Jakarta; 2014.

Lakshmi Y, Devi Bv, Professor A. A study of body mass index among medical students in a tertiary care teaching hospital. IOSR J Dent Med Sci Ver IV. 2015;14:2279– 861.

Mardalena I. Dasar-dasar ilmu gizi dalam keperawatan. Pustaka Baru Press: Yogyakarta; 2017. hlm. 147-57.

Miko A, Dina BP. Hubungan pola makan pagi dengan status gizi pada mahasiswa poltekkes kemenkes aceh. Aceh Nutr. J. 2016;1(2): 83-7.

Pusat Data dan Informasi. Data dan informasi kesehatan penyakit tidak menular. Kemenkes [Internet]. 2012;2. Tersedia pada:http://www.depkes.go.id/download.ph p?file=download/pusdatin/buletin/buletin- ptm.pdf

Puspitasari D RA. Gambaran kebiasaan sarapan dan status gizi mahasiswa gizi dan non gizi universitas muhammadiyah surakarta. Indones J Heal Promot. 2018;1(2):46–54.

Putri RA, Setiawati E. Pengaruh circuit training terhadap indeks massa tubuh pada anak obesitas. J Kedokt Diponegoro. 2017;6(0):12–9.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta; 2013

Rosida H, Adi AC. Hubungan kebiasaan sarapan, tingkat kecukupan energi, karbohidrat, dan lemak dengan status gizi siswa pondok pesantren al-fattah Buduran Sidoarjo. Media Gizi Indones. 2017;12(2):116-22

Widodo AP, Prastowo A. Pengaruh sarapan terhadap konsentrasi mahasiswa jurusan kedokteran umum fakultas kedokteran unsoed. Mandala Health Sci J. 2017;8(1):622-27

World Health Organization. Malnutrition. 2018. Yosephin B. Tuntutan praktis menghitung kebutuhan gizi. Andi Offset: Yogyakarta; 2018. hlm. 3-5.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.20202

Flag Counter    Â