Hubungan Usia Ibu dan Paritas dengan Tingkat Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Plered, Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun 2014

rangga satria pamungkas, Dadi S. Argadireja, R. Kince Sakinah

Abstract


Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan sebagai berat saat lahir kurang dari 2.500 gram. Angka kejadian BBLR di Jawa Barat adalah 18.997 kejadian, sedangkan angka kejadian di Kabupaten Purwakarta 0,015% dari total kejadian di Kabupaten Purwakarta. Kejadian BBLR berkaitan dengan kematian perinatal dan neonatal. Faktor internal penyebab BBLR adalah usia ibu hamil dan paritas. Penelitian ini menggunakan metode observasional anatik dengan rancangan penelitian yang di gunakan adalah cross sectional yang akan menilai hubungan usia ibu, dan jumlah paritas dengan tingkat kejadian BBLR di Puskesmas Plered tahun 2014. Jumlah sampel penelitian adalah 109 orang ibu yang melahirkan dan memenuhi kriteria inklusi yang diambil dari data kohort ibu dan anak di Puskesmas Plered. Didapatkan data BBLR dari paritas primipara sebanyak 14 orang (56%) dari 25 orang ibu, Angka kejadian BBLR pada multipara sebanyak 8 orang (10,1%) dari 79 orang. Sedangkan kejadian BBLR pada grandepara sebanyak 1 orang (20%) dari 5 orang. Angka kejadian BBLR pada usia berisiko (<20) sebanyak 11 orang (84,6%) dari 13 orang. Angka kejadian BBLR pada usia tidak berisiko (20-35) sebanyak 8 orang (9,1%) dari 88 orang. Angka kejadian BBLR pada usia berisiko (>35) sebanyak 4 orang (50%) dari 8 orang. Simpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu, paritas dengan kelahiran anak dengan BBLR

Keywords


BBLR, paritas, Puskesmas Plered, Usia

References


UNICEF. Low birth weight country, regional and global estimates. Switzerland; 2004.hlm.1−3

Pramono MS. Pola kejadian bayi berat lahir rendah di indonesia dan faktor yang mempengaruhinya. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Februari 2013.hlm.1

Badan Pusat Statistik. Jawa Barat dalam angka. Jawa Barat 2013.hlm.128−9.

Unpad. Jawa barat penyumbang terbesar angka kematian bayi di Indonesia. Unpad Oktober 2013. Tersedia dari: http://www.unpad.ac.id

Pramono MS, Putro G. Risiko terjadinya berat bayi lahir rendah menurut determinan sosial, ekonomi dan demografi di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. April 2009. 12 (2):hlm.127-32.

Hidayati T. Risiko bayi berat lahir rendah pada ibu hamil kurang energi kronis di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Universitas Gajah Mada; 2014.hlm.4

Suparyanto. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir. Artikel Kesehatan. Juni 2013; Tersedia dari: http://www.rshappyland.com

Endriana SD, Indrawati ND, Rahmawati A. Hubungan umur dan paritas ibu dengan berat bayi lahirdi Rumah Bersalin Citra Insani Semarangtahun 2012. 2012. Tersedia dari: http://jurnal.unimus.ac.id

Manuaba IAC, Manuaba IBGF, Manuaba IBG. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Edisi ke-2. Jakarta : EGC, 2010.hlm.235-36

Laporan keterangan pertanggung jawaban bupati Purwakarta tahun 2012. penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Purwakarta; 2012.hlm.20. Tersedia dari: http://purwakartakab.go.id

Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Prematurity and intrauterine growth retardation. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007.

Djaja S, Soemantri S. Penyebab kematian bayi baru lahir (neonatal) dan sistem pelayanan kesehatan yang berkaitan di Indonesia survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2001. Buletin Penelitian Kesehatan. 2003; 31(3).hlm.155−65

Prawirohardjo S. Masalah janin dan bayi baru lahir. ilmu kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwon Prawirohardjo, 2010.

Thureen P, Hay W. Neonatal nutrition and metabolisme. Edisi ke-2. United state of America: Cambridge; 2006.hlm.33

UNSOED. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Artikel Kesehatan. Mei 2011. hlm.3−5. Tersedia dari: http://kesmas-unsoed.com

Mutianingsih R. Hubungan antara bayi berat lahir rendah dengan kejadian ikterus, hipoglikemi dan infeksi neonatorum di RSUP NTB tahun 2012. Universitas Brawijaya Malang; 2014.hlm.15

Palimbo A, Rusiva E. Hubungan paritas dengan kejadian ruptur perineum di VK bersalin RSUD. Dr. Ansari Banjarmasin Tahun 2011. Artikel Kesehatan. 2011.hlm.112−5. Tersedia dari: http://kopertis11.net




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1530

Flag Counter    Â