Perbandingan Indeks Massa Tubuh pada Perokok dan Bukan Perokok yang Sarapan Gorengan

haris nugroho, Adjat Sedjati Rasyad, Tjoekra Roekmanta

Abstract


Indeks Masssa Tubuh atau IMT adalah menunjukkan perkiraan kadar lemak yang ada dalam tubuh dan ditentukan berdasarkan skor penilaian yang sudah ditetapkan, dengan mengukur perbandingan dari berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter dikuadratkan (m2). Dan IMT sendiri sangat dipengaruhi dari berbagai aspek baik dari merokok atau tidak, jumlah rokok perhari yang dikonsumsi dan sarapan gorengan dan ini semua ini memiliki probabilitas paling besar terhadap BMI.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan metode potong lintang. Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Islam Bandung yang telah memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini menggunakan kuesioner penelitian yang tediri dari pertanyaan-pertanyaan. Uji analisis yang digunakan adalahUji T.

Berdasarkan hasil yang peneliti dapat dilapangan, diperoleh bahwa rerataindeks massa tubuh pada perokok adalah sebesar 22,91733 yang memiliki standar deviasi sebesar 2,317261 sedangkan rerata indeks massa tubuh pada subjek bukan perokok adalah sebesar 25,37767 dengan standar deviasi sebesar 2,919675.

Maka dari hasil tersebut nilai P sebesar 0,000761 varians yang sama dan 0,00138 untuk varians yang berbeda maka dari itu hasilnya bermakna antara perokok dan penurunan berat badan.

Dari Hasil Penelitian disimpulkan bahwa indeks massa tubuh perokok lebih kecil dari indeks massa tubuh bukan perokok.


Keywords


IMT, rokok , sarapan.

References


Dewi Sartika R.A. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuhdan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.2008; 2:154-160.

Siswantika, Priskila Harli; Wibowo, Nur Aji; Shanti N. A., Made Rai Suci; Setiawan, Andreas. Pengaruh Campuran Minyak Goreng Murni dan Jelantah Terhadap Kandungan Energi. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII. 2013; 4(1): 357-363

World Health Organization (WHO). Mean Body Mass Index (IMT): Situation and trends [Homepage on the Internet] IMT [diunduh 1 februari 2015] tersedia di :http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/IMT_text/en/

World Health Organization (WHO). Obesity and overweight [Homepage on the Internet] IMT [diunduh 1 februari 2015] tersedia di :http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/

Nurhayati. BAHAYA ROKOK BAGI TUBUH. JK eM-U. 2012 ; 4(12) : 42-6

THE LANCET • Vol 363 • January 10, 2004 • www.thelancet.com 157-8

Chiolero A, Faeh D, Paccaud F, Cornuz J. Consequences of smoking for body weight, body fat distribution, and insulin resistance. American Society for Nutrition. 2008 ; 87 : 801-9. Printed in USA.

Benowitz MD. Nicotine Addiction. N Engl J Med. 2010 June 17 ; 362(24): 2295–2303.

Samaha FF.New International Measuring Stick for Defining Obesityin Non-Europeans

ASH Scotland. Cigarette smoking and body mass index (IMT), February 2012

Annette Kaufman, Erik M.Augustson,and Heather Patrick.Hindawi Publishing Corporation. Journal of ObesityArticle ID 735465 ;11(2012): 11

Jitnarin Nattinee, Bonpraderm Atitada, Haddock Keith C, Walker SC Poston .The Relationship between Smoking, IMT, PhysicalActivity, and Dietary Intake among Thai Adultsin Central Thailand. J Med Assoc Thai.2008;91(7)

J Audrain-McGovern danNL Benowitz . Cigarette Smoking, Nicotine, and Body Weight.American Society for Clinical Pharmacology and Therapeutics.2011

Marliyati A. Pemanfaatan sterol lembaga gandum (Triticum sp.) untuk pencegahan aterosklerosis [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor;2005.p.40-44.

Rustika. Asupan asam lemak jenuh dari makanan gorengan danrisikonya terhadap kadar lipid plasma pada kelompok usia dewasa.Jakarta: Universitas Indonesia. 2005.

http://kbbi.web.id/mahasiswa

Ivan Berlin, Susan Lin, Joao Lima, Alain Bertoni. Smoking Status and Metabolic Syndrome in the Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis. A cross-sectional study. Tobacco Induces Desease, BioMed Central. 2010:10(1).




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1526

Flag Counter    Â