Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Low Back Pain Disability

sherly Nurazizah, Widayanti Widayanti, Dadang Rukanta

Abstract


Aktivitas fisik merupakan salah satu upaya yang penting untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan atau kebugaran jasmani. Salah satu bentuk dari aktivitas fisik yaitu olahraga. Perkembangan teknologi saat ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan aktivitas fisik, selain masalah waktu dan biaya.  Seseorang dengan gaya hidup duduk terus menerus saat bekerja atau kebiasaan aktivitas fisik yang rendah (sedentary) memiliki risiko mengalami low back pain yang biasa di rasakan pada usia 25-50 tahun. Olahraga perlu memperhatikan jenis dan waktu, karena dengan waktu yang berlebihan dan jenis yang tidak tepat dapat memperburuk dari low back pain disability, ketika dilakukan dengan waktu dan jenis yang tepat dapat mengurangi dari risiko low back pain disability.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan olahraga dengan risiko low back pain disability pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.  Data Low Back Pain Disability diperoleh dengan menggunakan kuesioner Modified Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire. Analisis data menggunakan tes Fisher’s exact dengan jumlah responden sesuai dengan kriteria inklusi.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa subjek penelitian pada kelompok yang berolahraga seluruhnya mengalami derajat low back pain disability minimal (100%), dan pada kelompok yang tidak berolahraga ditemukan 7 orang yang mengalami derajat low back pain disability moderate (11,67%). Berdasarkan hasil uji statistik bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga dengan low back pain disability pada subjek penelitian (p = 0,011)

Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga dengan low back pain disability.

Keywords


olahraga, low back pain, PNS

References


Y.S.Santosa G. Olahraga K, Jasmani GP, Gizi A, et al. Kesehatan Olahraga ( Sports Medicine ).; 2007:2.

Maret R, Desi Natalia T.I. Gangguan Body Image dihubungkan dengan Aktivitas Olahraga pada Mahasiswa Obesitas. Journal STIKES2012;5(2):203-212.

Hasibuan R, Sederhana T, Gejala M, Degeratif P. Rosmaini Hasibuan:Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeratif. JournalIlmu Keolahragaan 2010;8:78-93.

Putri P, Amin H. Effects THE, Body OF, Position B, Development IN, Low OF, Pain B. UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2010. Journal 2010.

Lolong J. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang low back pain terhadap tingkat pengetahuan pegawai negeri sipil di kantor balai pelestarian nilai budaya manado. Journal:2012

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DEPKES RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar.

Umami AR, Hartanti RI, S ADP. Hubungan antara Karakteristik Responden dan Sikap Kerja Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah ( Low Back Pain ) Pada Pekerja Batik Tulis ( The Relationship Among Respondent Characteristic and Awkward Posture with Low Back Pain in Batik Workers ). 2014;2(1):72-78.

Lubis, Epidemiologi nyeri punggung bawah. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI),2002: 1-3.

Departemen Kesehatan RI. Direktorat Bina Kerja. Pedoman Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja Bagi Petugas Kesehatan. Penyakit Otot Rangka Akibat Kerja. 2007.

Tana L, Delima, Tuminah S. Hubungan Lama Kerja dan Posisi Kerja dengan Keluhan Otot Rangka Leher dan Ektremitas atas pada Pekerja Garmen Perempuan di Jakarta Utara. Jakarta. Buletin. Penelitian. Kesehatan, Vol 37, No. 1, 2009. 12 – 22.

Meilani P.N, Ezra O.L, Eri S. Prevalensi dan Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah di Lingkungan Kerja Anestesiologi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anastesi Perioperatif 2015;3(1):47-56.

MacLeod D. The Rules Of Work. Florida: CRC Press; 2000.

Fauzia A. Risk Factors Of Low Back Pain In Workers. J MAJORITY, Vol. 4, No.1, Januari 2015

Wiarto G. Respon Fisiologis sistem Muskuloskeletal. Fisiologi dan Olah Raga. Edisi Pertama. Yogyakarta. Graha Ilmu. 2013

Widya P. Peranan Magnetic Resonance Imaging dalam Diagnosis Nyeri Punggung Bawah Kronik.CDK 215. Vol. 41 No. 4.2014.

Nancy Hamilton, Weimar W, Luttgens K. Kinesiology Scientific Basis of Human Motion: McGraw-Hill; 2008




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1522

Flag Counter    Â