Efek Pemberian Infusa Biji Petai China (Leucaena leucocephala) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa pada Mencit Model Diabet
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat gangguan pada sekresi insulin,kerja insulin atau keduanya. Pengobatan non farmakologi untuk DM dapat menggunakan tanaman tradisional. Tanaman tradisional yang digunakan oleh peneliti adalah Biji Petai China. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui efek infusa biji petai china dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa. Penelitian bersifat eksperimental laboratoris dengan metode rancangan acak lengkap terhadap 24 ekor mencit jantan galur swiss Webster yang terbagi dalam empat kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol positif) diberi obat acarbose sebaagai control dengan dosis 0,13 gr/ 20 gr BB, kelompok II (infusa biji petai china dosis 0,03 gr/20grBB), kelompok III (infusa biji petai china dosis 0,07 gr/20grBB), kelompok IV (infusa biji petai china dosis 0,156 gr/20grBB). Kadar glukosa darah puasa yang diukur adalah glukosa darah puasa akhir masa adaptasi (GDP0), 3 hari setelah induksi aloksan (GDP1), dan setelah diberi infusa biji petai china selama 7 hari (GDP2). Data dianalisis dengan uji varians dengan uji ANOVA dan uji Duncan .Hasil penelitian dilakukan uji ANOVA memperlihatkan bahwa infusa biji petai china menurunkan glukosa darah puasa dengan nilai p= 0,017. Uji Duncan memperlihatkan penurunan kadar glukosa darah terbaik adalah kelompok II yang diberi infusa biji petai china dengan dosis 0,03 gr/20grBB.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah infusa biji petai china dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa pada mencit model diabet. Dari penelitian ini didapatkan dosis yang paling efektif infusa biji petai china adalah 0,03 gr/20grBB.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
American Diabetes Association. Diagnosis and classification of diabetes. J Diabetes Care. 2009;32 suppl 1 S13-S61
IDF Diabetes Atlas Update 2013. Prevalence of Diabetes 2013. Tersedia dari http://www.idf.org/diabetesatlas/6e/Update2013.
WHO, Diabetes. Prevalence of diabetes in the WHO South-East Asia Region, 2000. [Diunduh 2 Januari 2015] ; Tersedia dari :
who.int/diabetes/facts/world_figures/en/index5.html
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia.2009.
PB. PERKENI. Konsersus Pengelolaan Diabetes Mellitus di Indonesia 2011, Jakarta.2011.
Sampoerno. Kebijakan pengembangan obat bahan alam Indonesia. 2008. [Diunduh tanggal 2 Januari 2015]. Tersedia dari: http://strategic-manage.com/?p=19
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, 2000
Thomas ANS. Tanaman Obat Tradisional. In: Biji Petai China. Cetakan ke 15, Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2007.
Sumarny R, Syamsudin, Simanjuntak P. Efek hipoglikemik bioaktif biji petai china dengan menggunakan metoda toleransi glukosa oral pada mencit. Universitas Pancasila,2008.
Syamsudin, Darmono Simanjuntak, P. 2006. The effects of Leucaena leucocephala (lmk) De Wit seeds on blood sugar levels: An experiental study. Int J of Science and Res 2(1):49-52.
Syamsudin, Simanjuntak P. Efek hipoglikemik fraksi ekstrak metanol biji petai cina (Leucaena leucocephala) pada mencit yang diinduksi aloksan. 2007. Jurnal Kedokteran YARSI, 15(2):130-144
Sulistyowati E. Uji Aktivitas Antioksidan Biji Lamtoro(Leucaena Leucocephala) Secara In-Vitro. Universitas Yogyakarta, 2007.
Sulistyowati E. Uji Aktivitas Antioksidan Biji Lamtoro (Leucaena Leucocephala )Secara In-Vitro. Universitas Yogyakarta, 2007.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1514
  Â