Efek Larvasida Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya) terhadap Larva Aedes aegypti
Abstract
Aedes aegypti merupakan vektor dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang angka kejadiannya terus meningkat setiap tahun. Saat ini, abate digunakan secara luas untuk pencegahan DBD, tetapi penggunaan larvasida ini dapat menyebabkan resistensi. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif senyawa dari bahan alam yang mempunyai aktivitas larvasida, salah satunya dengan menggunakan biji pepaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek larvasida ekstrak etanol biji pepaya terhadap larva Aedes aegypti. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Subjek yang digunakan adalah 25 larva Aedes aegypti instar III-IV yang diberi perlakuan ekstrak etanol biji pepaya dengan konsentrasi 200 ppm, 400 ppm, 800 ppm, 1600 ppm, dan 3200 ppm serta kontrol positif dengan menggunakan abate sebagai larvasida standar dan kontrol negatif menggunakan aquades sebagai media pertumbuhan larva. Jumlah larva yang mati dihitung setelah 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk nilai median mortalitas ekstrak etanol biji pepaya konsentrasi 800 ppm, 1600 ppm, dan 3200 ppm lebih tinggi dibandingkan kontrol positif secara signifikan (p<0,05). Dari penelitian ini didapatkan bahwa ekstrak etanol biji pepaya memiliki efek larvasida terhadap larva Aedes aegypti. Hasil analisis probit didapatkan nilai LC50 dan LC99 larvasida ekstrak etanol biji pepaya terhadap larva Aedes aegypti sebesar 754,914 ppm dan 8509,983 ppm.
Â
Aedes aegypti is a vector of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), whose incidence increases every year. At present, abate is widely used for prevention of DHF, but this larvicidal use can cause resistance. Therefore, it is necessary to look for alternatives from natural ingredients that have larvicidal activity, one of which is by using papaya seeds. This study aimed to determine the effects of ethanol extract of papaya seeds on Aedes aegypti larvae. This research was laboratory experimental study. The subjects in this study was 25 larvae of Aedes aegypti instar III-IV treated with ethanol extract of papaya seeds with concentrations of 200 ppm, 400 ppm, 800 ppm, 1600 ppm, and 3200 ppm and positive controls using abate as standard larvacides and negative control using distilled water as a medium for larval growth. The number of dead larvae is calculated after 24 hours. The results showed that the median mortality of ethanol extract of papaya seeds concentration of 800 ppm, 1600 ppm, and 3200 ppm was higher than the positive control significantly (p <0.05). From this study it was found that the ethanol extract of papaya seeds had a larvacidal effect on Aedes aegypti larvae. The results of the probit analysis showed that the larvicidal LC50 and LC99 values of the ethanol extract of papaya seeds against Aedes aegypti larvae were 754.914 ppm and 8509.983 ppm.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Centers for Disease Control and Prevention. Dengue and the Aedes aegypti mosquito. Aegypti Fact Sheet. 2012:1-2.
World Health Organization. Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention, and control. Spec Program Res Train Trop Dis. 2009:3-71.
Kementrian Kesehatan RI. Kasus DBD Tinggi di Jatim, Jabar, dan Banten [Internet]. 2016 [diunduh 25 Desember 2017]. Tersedia dari: http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/157796-%5B_Konten_%5D-BDB0001.pdf.
Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2017.
Center for Health Protection. Alternative Mosquito Control Methods . Scien Comm on Vector-borne Diseases. 2010:1-5.
Romianingsih NPW, Muderawan IW. Aktivitas larvasida ekstrak etanol biji srikaya (Annona squamosa) terhadap larva Aedes aegypti. Proceeding Seminar Nasional UNDIKSHA. 2015:267-270.
Wahyuni D, Loren I. Perbedaan toksisitas ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti L. Saintifika. 2015; 17(1):38-48.
Redaksi Agromedia, Damayanti D, penyunting. Buku pintar tanaman obat. Jakarta: PT Agromedia Pustaka; 2008.
Muhlisah, F. Tanaman obat keluarga (TOGA). Edisi ke-3. Jakarta: Penebar Swadaya; 2007.
Sesanti H, Arsunan A, Ishak H. Potential test of papaya leaf and seed extract (Carica papaya ) as larvicides against Anopheles mosquito. Int J Sci Res Publ. 2014;4(6):1-8.
Arda D. Ekstrak Kulit Jengkol Atasi Jentik DBD. Departemen Kesehatan 2008:3(2);65.
Octavianus S, Fatimawali, Lolo WA. Uji Efek Analgetik Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L) pada Mencit Putih Jantan (Mus mucculus). Pharmacon J Ilm Farm.2014;3(2):87-92.
Arismawati, Sawaluddin LOM, Sudrajat HW. Efek larvasida ekstrak biji buah pepaya (Carica papaya L .) terhadap larva instar III Aedes aegypti L. 2017;4(2):332-343.
Jauhary T, Risma. Potensi Ekstrak Biji Buah Pepaya (Carica papaya) sebagai Larvasida terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III. Hang Tuah Med J. 2012;10(1):35-49.
Ningsi EW, Yuniar N, Fachlevy AF. Efektivitas Uji Daya Bunuh Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Larva Nyamuk Anopheles Aconitus Donits dalam Upaya Pencegahan Penyakit Malaria di Daerah Persawahan Desa Lalonggombu Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. 2010;(87):1-10.
Musfirah. Pengendalian Kimia dan Resistensi Vektor Anopheles Dewasa pada Kawasan Endemis Malaria di Dunia. J Kesehat Masy. 2017;11(1):46-51.
Nugroho AD. Kematian Larva Aedes aegypti Setelah Pemberian Abate Dibandingkan dengan Pemberian Serbuk Serai. J Ilm Kesehat Masy. 2011. 1(7):92.
Pratiwi A. Penerimaan Masyarakat Terhadap Larvasida Alami. J Kesehat Masy. 2012;8(1):88-93.
Rochmat A, Napitasari M, Karina AM. Efikasi Granul Biolarvasida Nyamuk Aedes Aegipty Dari Ekstrak Etil Asetat Daun Beluntas. J Penelit Saintek. 2017;22(1):15.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.15085
  Â