Hubungan Antara Umur dan Paritas dengan Kejadian Abortus Spontan di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung Tahun 2017

Abstract

Abstract. Abortion has brought attention to the world as it is highly correlated with maternal morbidity and mortality. In Indonesia, abortion cases have reached a high number of 2.3 million a year which makes it higher than other countries. There are three main risk factors for miscarriage abortion namely; maternal factor, paternal factor, and fetal factor. The purpose of this study is to discover the relationship between age and parity of maternal and spontaneous abortion cases in Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung in 2017. To achieve the result, an analytical approach is utilized by using cross-sectional method. The subject of this study are maternal patients who experienced spontaneous abortion in RSUD Al-Ihsan Bandung in 2017. The total sample collected is 61 patients. Secondary data was obtained from medical records of spontaneous abortion patients reported in RSUD Al-Ihsan Bandung in 2017 prior to commencing this study. The method of sampling used is simple random sampling. The result has shown that there is no relationship shown between the ages of the patients and the spontaneous abortion cases (p=0,087>0,05). However, it is concluded that there is a relationship between parity and spontaneous abortion cases (p=0,026<0,05). Moreover, the majority of 72% of miscarriage abortion patients in RSUD Al-Ihsan Bandung in 2017 is between the age of 20-35 years old while as many as 36% of all the patients are multiparous women.

Keywords : Age, parity, spontaneous abortion

Abstrak. Abortus mendapat perhatian penting dalam kesehatan masyarakat karena berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas maternal. Kejadian abortus di Indonesia masih cukup tinggi dibanding dengan negara lain, yakni mencapai 2,3 juta abortus per tahun. Faktor risiko terjadinya abortus spontan dibagi menjadi tiga faktor utama yaitu faktor maternal, paternal dan fetal. Faktor maternal mempunyai risiko paling tinggi terjadinya abortus spontan berbanding dua faktor lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian abortus spontan di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung tahun 2017. Metode penelitian bersifat analitik dengan menggunakan metode cross-sectional. Subjek penelitian adalah seluruh ibu hamil yang mengalami abortus spontan pada tahun 2017 yang berkunjung ke RSUD Al-Ihsan Bandung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 61. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari rekam medik data pasien yang mengalami abortus spontan di RSUD Al-Ihsan Bandung tahun 2017. Sampel dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan  ibu yang mengalami abortus spontan di RSUD Al-Ihsan Bandung sebagian besar pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 72% dan kelompok paritas multipara yaitu 36%. Didapat bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dengan kejadian abortus spontan (p=0,087> 0,05). Akan tetapi, terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian abortus (p=0,026<0,05).

Kata kunci: abortus spontan, paritas, umur ibu