Pengaruh Pemberian Minuman Beroksigen Terhadap Kebugaran Jasmani Mahasiswa Tingkat Satu FK Unisba Angkatan 2014 Pada Tes Balke

rahmat arif, Ieva B Akbar, Dadi S Argadireja

Abstract


Oksigen merupakan suatu gas ataupun unsur yang bersifat vital terutama dalam proses metabolisme tubuh. Fungsi lain dari oksigen adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari sel-sel dalam tubuh. Adapun peran yang dimiliki oleh oksigen adalah proses metabolism aerob, sehingga oksigen sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme. Tujuan penelitian ini untuk menilai efek pemberian minuman beroksigen terhadap kebugaran jasmani mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Unisba pada tes balke. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental, melalui dua kali  penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( max) sebelum dan setelah pemberian minuman beroksigen yang dihitung dengan menggunakan tes balke. Hasil penelitian dianalisis dengan uji t-berpasangan. Penelitian dilakukan di lapangan olahraga SABUGA pada bulan Maret – Mei 2015. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Unisba yaitu sebanyak 36 orang mahasiswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 24 orang (67 %) subjek terjadi peningkatan kapasitas maksimum oksigen ( max) setelah pemberian minuman beroksigen dengan nilai  ±35,96 dan hanya 12  orang yang memperlihatkan kapasitas maksimum oksigen ( max) yang lebih rendah dengan nilai ±37,83. Hasil uji t-berpasangan menunjukkan nilai signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian minuman beroksigen memiliki efek dalam meningkatkan kebugaran jasmani yang dilihat dari kapasitas maksimum oksigen ( max) pada mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Unisba. Hal ini dapat disebabkan karena oksigen dalam minuman beroksigen diserap dan digunakan dalam proses metabolisme sehingga dapat meningkatkan kapasitas maksimum oksigen ( max), dan meningkatkan kebugaran jasmani.

Keywords


Oksigen, Minuman beroksigen, Kapasitas maksimum oksigen (VO2 max), Kebugaran jasmani.

References


Nikmawati EE. Pentingnya air dan oksigen bagi kesehatan tubuh manusia. Univ Pendidikan Indonesia. 2008;

Willmert N, Porcari JP, Foster C, Doberstein S, Brice G. JEP online Journal of Exercise Physiology online Incremental exercise and recovery. 2002;10–2.

Irawan MA. Metabolisme energi tubuh & olahraga. Pssplab. 2007;

Naila Shulya Ellyana D. Perbedaan pengaruh air beroksigen tinggi dengan air mineral terhadap saturasi oksigen dan pH Urin. Unknown. 2011;3(2):162–7.

Purba A. Pengukuran komponen kebugaran jasmani. Bagian Ilmu Faal FK Unpad; 2009. 2-6,28-29 p.

Susilowati. Faktor-Faktor risiko kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas di Kota Semarang. Magister Epidemiologi Program Pasca Sarjana Diponegoro. 2007;1–90.

McArdle W, Katch F K V. Exercise physiology : energy, nutrition, and human performance. 4th ed. Lippincott Williams & Wilkins; 1996. 198-207 p.

Cdc. Body mass index: Considerations for practitioners. Cdc. 2011;2.

Excellence NI for H and C. Assessing body mass index and waist circumference thresholds for intervening to prevent ill health and premature death among adults from black , Asian and other minority ethnic groups in the UK. NICE Public Heal Guid 46. 2013;(April 2009):13.

Severe V. Using Body Mass Index. Unknown. 2013;1.

Noy RS. Pelatihan Lari Sirkuit 2 X 10 menit dan Pelatihan Lari Kontinyu 2 X 10 menit dapat meningkatkan VO2 max Taekwondoin Putra Kabupaten Manggarai - NTT. Program Pascasarjana Univ Udayana. 2013;15–20.

D PAPM. Oral oxygen therapy ( OOT ) by. Oxyg water fundam life. 2010;4–6,13.

Riswad. Tanya jawab oxy [Internet]. Riswad. 2013 [cited 2015 Feb 18]. Available from: http://airoxytegal.blogspot.com/2013/01/tanya-jawab-oxy.html

June P, August P. AANA Journal Course No. 27. AANA J. 2008;76(27):139–48.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1479

Flag Counter    Â