Angka Kejadian Dan Karakteristik Tinea Versikolor Di Rs Al Islam Bandung

Ridha Diastari, Tony S Djajakusumah, Arief Budi Yulianti

Abstract


Tinea versikolor (TV) adalah infeksi jamur superfisial kronis yang berulang pada lapisan stratum korneum. Prevalensi TV di dunia masih sangat tinggi,3 sering terjadi pada daerah lembab dan lingkungan yang panas sedangkan pada suhu dingin prevalensi TV menurun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui angka kejadian dan karakteristik pasien TV di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Al-Islam Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan bahan penelitian berupa data rekam medis pasien TV di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Al-Islam Bandung periode 1 Januari 2013–31 Desember 2013. Hasil penelitian menunjukan angka kejadian TV sebesar 1,89 %. Karakteristik TV berdasarkan  usia paling banyak terjadi pada kelompok usia dewasa (18-50 tahun) yaitu sebanyak 40 pasien (44,4%). Berdasarkan jenis kelamin lebih banyak terjadi pada pria yaitu sebanyak 58 pasien (64,4%), berdasarkan pekerjaan pelajar yaitu sebanyak 29 pasien (32,2%) paling sering mengalami TV, dan lokasi lesi tersering terjadi pada wajah sebanyak 38 pasien (42,2%). Kesimpulan dari penelitian, angka kejadian TV di Poliklinik Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Al- Islam Bandung adalah sebesar 1,89% dengan karakteristik pasien lebih sering terjadi pada kelompok usia dewasa, pada jenis kelamin pria, pada  pelajar dan sering mengenai wajah.

 


Keywords


Angka kejadian, karakteristik pasien TV, TV

References


Rai MK, Wankhade S. Tinea versicolor an epidemiology. JMBT 2009;1(1):51–6.

Burkhart CG, Tinea versicolor. Medscape Reference [serial on the Internet]. 2014 Jul 21;[diunduh 15 Januari 2015]:[4 halaman]. Tersedia dari: www.medscape.org

Klenk AS, Martin AG, Heffernan MP. Yeast Infections: Candidiasis, Pityriasis (Tinea) Versicolor. Dalam: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, penyunting. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi ke-6. New York: McGraw-Hill; 2003. hlm.201 –18.

Setyarini PS, Krisnansari D. Perbandingan efek antifungi Ekstrak Lengkuas (Alpinia galangal Linn) dengan ketokonazol pada isolate malassezia furfur. Mandala of Health. 2011 Mei;5(2):317 –23.

Berman B, Eckel C.M, Lewis R, Mc Kinley M, Widmaier E. Skin. Dalam: Mascher AL, penyunting. Junqueira’s Basic Histology Text&Atlas. Edisi ke-12 Asia: The McGraw-Hill Companies; 2010. hlm. 316–19.

Keith L. Moore, Anne M.R. Agur B.Sc. Introduction to clinically oriented anatomy. Dalam: Lippincot Williams & Wilkins, penyunting. Clinically Oriented Anatomy. Edisi ke-6 America; 2005. hlm. 13.

Gupta AK, Bluhm R, Summerbell R. Pityriasis versicolor. J Eur Academy Dermatology Venerol. [diunduh 28 Desember 2014]. Tersedia dari: htpp:// www.patient.co.uk/heath/pityriasis-versicolor.

Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Pityriasis versicolor. Fitzpatrick’s, Dalam/; Fitzpatrick’s, penyunting. Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. Edisi ke-5: The McGraw-Hill Companies, 2007.

Uneke C, Ngwu B, Egemba O. Tinea capitis and pityriasis versicolor infections among scholl children in the south-eastern Nigeria: the public health implocation. Journal of Dermatology. 2005;4(2):hlm 1–5.

Drake LA. Tinea versicolor: Signs and symptoms. AAD. 19(2);357–8.

Harahap M. Pitiriasis versikolor. Ilmu penyakit kulit. 2000. hlm. 73–4.

Goodheart HP. Diagnosis fotografik dan penatalaksanaan penyakit kulit. Lippincot Williams & Wilkins. Edisi ke-3. hlm: 364–6.

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. 2013. hlm. 364–6.

Arenas R, Estrada R. Pityriasis versicolor. Journal Tropical Dermatology. 2007. hlm.12–13.

Lemeshow S, Hosmer Jr DW, Klar J. Adequacy of sample size in health studies. John Wiley & Sons;

Silvia Nathhalia, J.N Nurjannah, E.J Pandaleka Herry. Profil pitiriasis versikolor di poliklinik kulit dan kelamin RSUP PROF DR. R.D Kandau manado periode januari-desember 2012. J eCI, 2015;3;(1):hlm 1-7




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1472

Flag Counter    Â