Perbedaan Pemilihan Terapi Empiris Golongan Penisilin Dan Sefalosporin Berdasarkan Gejala Klinis Pada Balita Pneumonia

Lely Nilam Sari, Lisa Adhia Garina, Eka Nurhayati

Abstract


Salah satu penyakit infeksi terbanyak yang menyerang balita di negara berkembang adalah pneumonia.Kematian akibat pneumonia pada balita di Indonesia mencapai 10% bila tidak diberikan pengobatan secara optimal.Penelitian ini dilakukan untuk melihat pemilihan terapi empiris antara golongan penisilin dan sefalosporin berdasarkan gejala klinis pada balita pneumonia di RSUD Al-IhsanBandung.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif analitik dengan data rekam medis dijadikan sebagai sumber data penelitian.Subjek penelitian ini adalah balita pneumonia yang diobati di RSUD Al-Ihsan Bandung Tahun 2013 – 2014. Sampel yang diteliti yaitu sebanyak 74 orang yang kemudian dianalisis dengan cara uji fisher’s exact menggunakan SPSS.

Hasil penelitian didapatkan bahwa balita yang terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu 45 balita (60,81%) dan terjadi pada usia 2 bulan - 1 tahun sebanyak 63 balita (85,1%). Pada penelitian ini terlihat perbedaan pemilihan terapi berdasarkan gejala klinis dimana balita pneumonia diterapi empiris dengan golongan penisilin sebanyak 26 balita (53,06%) dan 23 balita (46,94%) diterapi dengan menggunakan golongan sefalosporin.Sedangkan pada balita pneumonia berat diterapi empiris dengan golongan Sefalosporin sebanyak 25 balita (100%) menunjukkan hasil bermakna dimana didapatkan nilai p-value<0,001.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa secara empiris balita pneumonia lebih banyak diberikan golongan penisilin dan pneumonia berat diberikan golongan sefalosporin.


Keywords


pneumonia, Gejala Klinis, Penisilin dan Sefalosporin

References


Dalimunthe W, Daulay RS, Daulay RM. Significant clinical features in pediatric pneumonia. Paediatric Indonesiana. 2013 Januari;53(1): hlm: 37

Hartati S, Nurhaeni N, Gayatri D. Faktor risiko terjadinya pneumonia pada anak balita. WHO dan UNICEF. Pneumonia the forgotten killer of the children. New York: WHO (2006).

Dinas Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar. 2013;103–107.

Rosita R, Soepardi J, Profil kesehatan indonesia tahun 2009. Bakti Husada. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010.hlm. 62-63.

Supryantoro, Primadi O, Profil kesehatan indonesia tahun 2012. Bakti Husada. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.hlm. 121.

N. Rahajoe N, Supriyanto B, Budi Setyanto D. Pneumonia. Buku ajar respirologi anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2012 hlm:350-64.

Bradley JS, Byington CL, Shah SS, Alverson B, Carter ER, Harrison C. The management of community-acquired pneumonia in infants and children older than 3 months of age: Clinical practice guidelines by the pediatric infectious diseases society and the infectious diseases society of America.2011.

Smith MJ, Kong M, Effectiveness of antimicrobial guidelines for community-acquired pneumonia in children. Pediatrics. 2012;1326.

Schauner S, Erickson C, Fadare K, Stephens K, Residency FM, City M. Pneumonia in children : 2013;62(1):10-14.

Ribeiro FC, Ferrari FG, Fiorreto JR. Antibiotic treatment schemes for very severe comunity-acquired pneumonia in children: a randomized clinical study. 2011;444-445.

World Health Organization. WHO Recommendations on the diagnosis of HIV infection in infants and children. Integrated Management of Childhood Illness (IMCI). 2010;30.

Marie R. Griffin M.D MPHYZ, MD.; dkk. U.S Hospotalizations for pneumonia after a decade of pneumococcal vaccination. New England Journal of Medicine. 2013

Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton Bonita F. Pneumonia. Nelson text book of Pediatrics. Edition 18th. 2007.

Baratawidjaya KG, Rengganis i.imunologi dasar. 8 ed. Jakarta: fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 2009.

Claire M Doerschuk M. Recruitment of Leukocytes During Pneumonia. New England Journal of Medicine. 2002.

Wojsyk-banaszak I, Bręborowicz A. Pneumonia in Children. INTECH. 2013;6. Dikutip dari: http;//dx.doi.org/10.5772/54052.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1470

Flag Counter    Â