Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Muda Terhadap Kadar Alt Plasma dan Gambaran Histopatologi Hepar Mencit

Nadia Nasman, Yuktiana Kharisma, Rio Dananjaya

Abstract


Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam tanaman  tropis yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Tujuan penelitian ini adalah melihat efek toksisitas akut ekstrak air buah  pepaya muda terhadap kadar ALT plasma dan gambaran histopatologi hepar pada mencit. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental murni in-vivo dengan teknik sampling random berstrata yang dilakukan terhadap 11 mencit. Mencit kontrol tidak diberi perlakuan, 10 mencit lainnya diberikan dosis 50, 200, 400, 800, 1.000, 1.500, 2.000, 3.000, 4.000, dan 5.000  mg/KgBB/PO. Pengambilan sampel darah dan pembedahan organ hepar dilakukan setelah 24 jam.  Terjadi peningkatan kadar ALT pada hewan coba yang diberi ekstrak air buah pepaya muda dibandingkan hewan coba kontrol. Uji Spearman dilakukan untuk mencari hubungan antara dosis dan kadar ALT, didapatkan nilai P = 0,769 (P>0,05), menunjukkan tidak adanya korelasi. Hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan adanya gambaran inti sel hepar yang bervakuola, nekrosis pada sel hepar, dilatasi sinusoid, dan sitolisis dengan derajat kerusakan yang berbeda di setiap dosis pemberian. Pada penelitian ini, ekstrak air buah pepaya (Carica papaya L.) muda terhadap kadar ALT plasma dan gambaran histopatologi hepar ditemukan dapat menimbulkan kerusakan pada organ hepar.


Keywords


ALT , Carica papaya L., histopatologi hepar

References


Dewoto H. R. Pengembangan obat tradisional indonesia menjadi fitofarmaka. Maj Kedokt Indon. Juli 2007;57(7):205-21.

Hariana A. Tumbuhan obat dan khasiatnya seri 2. 2008. Penebar Swadaya : Jakarta.

Aravind. G, Bhowmik D, Duraivel S, Harish. G. Journal of medicinal plants studies. Traditional and medicinal uses of carica papaya. 2013;1(1):7-15.

Badan pengawas obat dan makanan republik indonesia. mari minum obat bahan alam dan jamu dengan baik dan benar. Juni 2011;13(3):1-12.

Arome D, Chinedu E. The Importance of Toxicity Testing. J. Pherm. BioSci. Desember 2013;4(2013):146-148.

Akinpelu, Ayinke B., Oyedapo, Oluboade O., Iwalewa, Olugbenga E., dkk. Biochemical and histopathological profile of toxicity induced by saponin fraction of Erythrophleum suaveolens (Guill. & Perri.) bark extract. Phytopharmacology. 2012;3(1):38-53.

Bouzidi A, Mahdeb N, Kara N. Toxicity studies of alkaloids of seeds of datura stramonium and synthesis alkaloids in male rats. J. Med. Plant. Res. 2011;5(15):3421-3431.

Guyton Arthur C., Hall John E. Textbook of medical physiology. Edisi ke-11. Philadelphia. Elsevier Saunders : 2006. Hlm : 859-864.

McPherson Richard A., Pincus Matthew R. Henry’s clinical diagnosis and management by laboratory method. Edisi ke-22. Philadelphia. Elsevier Saunder : 2011.

Chinedu E., Arome David, Ameh F. S. A new method for determining acute toxicity in animal models. Toxicol Int. Sep-Des 2013;20(3):224-226.

Ghufron M. Gambaran struktur histologik hepar dan ren mencit setelah perlakuan infusa akar rimpang jahe (Zingiber officinale) dengan dosis bertingkat. J Kedokteran YARSI . 2001;9(1): 72.

Yogiraj V, Goyal P K, Chauhan C S, Goyal A, Vyas B. Carica papaya Linn: An Overview. International Journal of Herbal Medicine. 2014; 2(5):01-08.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1436

Flag Counter    Â