Perbandingan Jarak Tempuh Uji Jalan 6 Menit Antara Lansia Yang Rutin Senam Lansia Dengan Lansia Yang Tidak Rutin Senam Lansia
Abstract
Proses menua adalah sebuah proses yang pasti akan dialami oleh semua orang. Berbagai proses terjadi ditubuh ketika kita menua. Pada seseorang yang lanjut usia (lansia), tejadi perubahan berbagai sistem tubuh antara lain yaitu kehilangan massa otot, penurunan massa tulang dan peningkatan lemak tubuh. Perubahan ini dapat diminimalisir dengan kegiatan fisik dan gaya hidup yang sehat. Salah satunya adalah dengan senam lansia secara rutin. Olahraga rutin 3 kali dalam seminggu terbukti dapat meningkatkan derajat kesehatan dan daya tahan lansia. Penelitian ini menggunakan uji komparatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sewaktu. Data diperoleh dari hasil wawancara dan tes pada 43 lansia yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu rutin senam lansia dan tidak rutin senam lansia dengan menggunakan uji jalan 6 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jarak tempuh rata-rata dan perbedaan persentase jarak tempuh uji jalan 6 menit antara lansia yang rutin senam dan lansia yang tidak rutin senam lansia dibandingkan dengan prediksi jarak tempuh normal yang di hitung ole rumus Nury. Analisis data menggunakan uji T test apabila distribusi normal dan Mann whitney apabila distribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata jarak tempuh pada uji jalan 6 menit (P=0,0003) dan perbedaan persentase jarak tempuh uji jalan 6 menit (p=0,0001) antara lansia yang rutin senam lansia dengan lansia yang tidak rutin senam lansia. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan rutinitas senam lansia dengan jarak tempuh pada uji jalan 6 menit. Olahraga dapat meningkatkan kapasitas fungsional paru-paru dan menjaga kelenturan serta kekuatan dari otot-otot tubuh. Oleh karena itu olahraga pada lansia dalam bentuk senam lansia sangat dianjurkan kepada lansia untuk menjaga daya tahan tubuh.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2010; Available from: www.bkkbn.go.id
Kementerian Kesehatan RI. Komposisi Tubuh Lansia. 2008; Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2010/07/komposisi-tubuh-lansia.pdf
BAPPENAS. Angka harapan hidup penduduk Indonesia. 2010.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998. 1998; Available from: www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/45/438.bpkp
Kementerian Kesehatan RI. Data & informasi kesehatan. 2006;
General S. The Effects of Physical Activity on Health and Disease. Available from: http://www.cdc.gov/nccdphp/sgr/pdf/chap4.pdf
Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan. 2013;
Wenger HA BG. The Interactions of Intensity, Frequency and Duration of Exercise Training in Altering Cardiorespiratory Fitness [Internet]. [cited 2015 Jan 5]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3529283
Orange Valley. Basic Maintenance Exercise for Elderly. 2012; Available from: www.orangevalley.sg
Jones CJ, Rikli RE. Measuring functional, Journal of Rehabilitation Medic. 2011;(April):24–30.
Enright PL. The Six-Minute Walk Test. J Rehabil Med. 2010;783–5.
Kemmler W, Von Stengel S, Weineck J, Lauber D, Kalender W, Engelke K. Exercise effects on menopausal risk factors of early postmenopausal women: 3-Yr erlangen fitness osteoporosis prevention study results. Med Sci Sports Exerc. 2005;37:194–203.
Tokarski W. Sport of the elderly. Kinesiology [Internet]. 2004;36:98–103. Available from: http://hrcak.srce.hr/index.php?show=clanak_download&id_clanak_jezik=6928
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1413
  Â