Gambaran Kejadian Menggigil (Shivering) pada Pasien Dengan Tindakan Operasi Yang Menggunakan Anastesi Spinal Di RSUD Karawang Periode Juni 2014

nur akbar fauzi, Santun Bhekti Rahimah, Arief Budi Yulianti

Abstract


Menggigil (shivering) merupakan keadaan yang ditandai dengan adanya peningkatan aktifitas paska anastesi spinal. Menggigil pasca anastesi dapat diobati dengan berbagai cara, diantaranya meminimalkan kehilangan panas selama operasi dengan berbagai intervensi mekanik seperti alat pemanas cairan infus, suhu lingkungan yang ditingkatkan, lampu penghangat dan selimut penghangat dan penggunaan obat-obatan. Penggunaan obat merupakan cara yang sering digunakan untuk mengatasi kejadian menggigil pasca anastesi. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikangambaran kejadian menggigil (shivering) pada pasien operatif yang mendapatkan tindakan anestesi spinal di RSUD Karwang periode Juni 2014. Penelitian ini bersifatdeskriptif. Objek penelitian adalah pasien operasi yang menggunakan anestesi spinal di RSUD Karawang dan setelah itu dilakukan penghitungan jumlah sampel, maka sampel yang dibutuhkan sejumlah 65 orang. Instrumen yang digunakan adalah format isian data yang akan diisi oleh dokter spesialis anesthesi pada rumah sakit setempat. Hasil penelitian menunjukan 19 kejadian menggigil dari jumlah sampel 65 orang dengan mayoritas 11 orang pasien adalah perempuan, dan mayoritas pasien mengalami menggigil grade 2. Dari 19 kejadian tersebut terdapat 6 macam tindakan operasi dan yang terbanyak menunjukan kejadian menggigil ialah operasi Sectio caesaria.

Keywords


anastesi spinal; menggigil; sectio caesaria;

References


Arifin J, Arif Sanjaya Y. Perbandingan Efektivitas Ondansentron dan Tramadol Intravena dalam Mencegah Menggigil Pasca Anestesi Umum. Medica Hosp. 2012;1:7–11.

Nazma D. Perbandingan Tramadol 0.5 dan 1 Mg/KgBB IV dalam mencegah menggigil dengan efek samping yang minimal pada anestesi spinal. USU E-Repos. 2008;

Reda S A. Prevention of shivering during regional aneshesia. Life Sience Jurnla. 2012;9(2).

Yulianto Sarim B, Budiono U. Ketamin dan Meperidin Untuk Pencegahan Menggigil Pasca Anestesi Umum. J Anestesiol Indones. 2011;3.

Ulfah hayatunisa N. klonidin intratekal untuk pencegahan menggigil pasca anestesi spinal pada pasien bedah sesar. Anastesia Crit Care. 2010 Sep;28(3).

Kelsaka E., Baris S., Karakaya D., Sarıhasan B. Comparison of ondansetron and meperidine for prevention of shivering in patients undergoing spinal anesthesia. Reg Anesth Pain Med 2006; 1: 40–5

Roy Jean Dennis, et.al Intrathecal Meperidine Decrease Shivering During Cesarean Delivery UnderSpinal Anesthesia, Anesth Analg 2004; 98:230-4

Sagir O., Gulhas N., Toprak H., Yucel A., Begec Z., Ersoy O.. Control of shivering during regional anaesthesia: prophylacic ketamine and granisetron. Act a Anaesthesiol Scand 2007; 51(1): 44–9

Honarmand A., Safavi M.R., Comparison of prophylacic use of midazolam, ketamine, and ketamine plus midazolam for preven! on of shivering during regional anaesthesia: a randomized double-blind placebo controlled trial, Br.J. Anaesth, 2008.101(4):557-56247

Pramandu F. Perbandingan efek efedrin per oral dan efedrin intramuskular sebagai profilaksis menggigil pada anestesi spinal. Fak Kedokt UNDIP. 2010;

Laksono RM I. Fentanyl Intratekal Mencegah Menggigil Pasca Anestesi Spinal Pada Seksio Sesaria. J Kedokt Brawijaya. 2012 Feb;27.

Husni Syam E, Pradiana E, Surahman E. Efektivitas penggunaan Prewarming dan Water Warming untuk Mengurangi Penurunan Suhu Intraoperatif Pada Operasi Dengan Anestesi Spinal. 2013;1. Available from: http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/119

Prabhu V. Control of Intraoperative Shivering Under Spinal Anesthesia. Rajiv Gandhi Univ Health Sci Karnataka. 2010;

Melati Mahalia S. Efektivitas Tramadol Sebagai Pencegah Menggigil Pasca Anestesi Umum. Univ Dipenogoro. 2012;




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1371

Flag Counter    Â