Identifikasi Bakteri Salmonella Typhi pada Jajanan Sekolah Dasar Pertiwi di Kelurahan Tamansari Kota Bandung 2018

Muhamad Rhio Argentha, Sadeli Masria, Ismawati Ismawati

Abstract


AbstractFood snacks have become part of everyday children, especially elementary school children. Snack foods purchased in less secure places can cause gastrointestinal diseases due to bacterial contamination. One of the bacteria that contaminates food is Salmonella. According to SNI in 2011, the maximum limit of Salmonella contamination on food and drink is negative / 25g. Salmonella typhi is the cause of typhoid fever. Based on the CDC (Centers for Disease Control and prevention) in Indonesia, it is estimated that the prevalence of typhoid fever cases is 358 - 810 per 100,000 in 2007. This study aims to identify the contamination of Salmonella typhi in snack foods sold in elementary school. This research is a descriptive research. Samples of food and beverages are sold in one elementary school Tamansari Bandung. The research was conducted at Food Technology Laboratory Faculty of Engineering Pasundan University, in January - July 2018. The method used is culture. The result of the research on 15 snack samples that have been tested has not found any contamination from salmonella typhi on all samples that have been tested culture on SSA media. The conclusion that no snacks were found contaminated Salmonella typhi showed that snacks in the Pertiwi elementary school not source of the typhoid fever desease.

Keywords: Salmonella typhi, Food, Bandung

Abstrak.Makanan jajanan anak telah menjadi bagian dari keseharian anak, terutama anak Sekolah Dasar (SD). Makanan jajanan yang dibeli di tempat yang kurang terjamin kebersihannya dapat menyebabkan penyakit pada saluran pencernaan karena adanya kontaminasi bakteri. Salah satu bakteri yang mengkontaminasi makanan adalah Salmonella. Menurut SNI tahun 2011, batas cemaran maksimum Salmonella pada makanan dan minuman adalah negatif/25g. Salmonella typhi merupakan penyebab dari penyakit demam tifoid. Berdasarkan CDC (Centers for Disease Control and prevention) di Indonesia, diperkirakan untuk prevalensi kasus demam tifoid yaitu 358 – 810 per 100.000 pada tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kontaminasi Salmonella typhi pada makanan jajanan yang dijual di SD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel berupa makanan dan minuman yang dijual di salah satu SD wilayah Tamansari Kota Bandung. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan, pada bulan Januari – Juli 2018. Metode yang digunakan adalah kultur. Hasil penelitian terhadap 15 sampel jajanan yang telah dilakukan pengujian tidak ditemukan adanya kontaminasi dari salmonella typhi pada seluruh sampel yang sudah diuji kultur pada media SSA. Kesimpulan bahwa tidak ditemukan jajanan yang terkontaminasi oleh Salmonella typhi menunjukan bahwa jajanan di lingkungan SD Pertiwi bukan merupakan sumber penyakit demam tifoid.

Keywords: Salmonella typhi, Makanan, Bandung



Keywords


Salmonella typhi, Makanan, Bandung

Full Text:

PDF

References


Zahrotu Romadhon. identifikasi bakteri escherichia coli dan salmonella sp pada siomay yang dijual di kantin sd negeri di kelurahan pisangan, cirendeu, dan cempaka putih. 2016 [diunduh

pada 23 januari]; Tersedia di: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33559/ 1/zahrotu - fkik.pdf

Mirawati M, Lestari E, Djajaningrat H. Identifikasi salmonella pada jajanan yang dijual di kantin dan luar kantin sekolah dasar. J Ilmu dan Teknol Kesehatan,. 2014;1(Maret):141–7.

BPOM RI. buletin-keamanan-pangan-bpom-volume-13-vii-2008.pdf. 2008.

multi cultural healt communication. penyakit bawaan makanan Foodborne Disease. 2004 [diunduh pad 2 februari 2018]; Tersedia di: http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/ publication-pdfs/diseases-and-conditions/7120/doh-7120-ind.pdf

Maranatha UK, Pendahuluan BI, Belakang L. efek antimikroba ekstrak etanol cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap Salmonella typhi. [diunduh pada 29 januari]; Tersedia di: http://repository.maranatha.edu/12738/3/1110147_Chapter1.pdf

Hasrawati. tingkat cemaran bakteri Salmonella sp pada daging ayam yang dijual di pasar tradisional makassar. 2017;

Welong SS, Ratag BT, Bernadus J. analisis faktor resiko kejadian demam tifoid pada pasien rawat inap di rumah sakit advent manado

tahun 2016. kesmas [Internet]. 2017 [diunduh pada 1 februari

;6(3). Tersedia di: http://www.ejournalhealth.com/index.php/kesmas/article/view/43 6/424

Brooks, Geo F . Butel, Janet. Morse SA. Mikrobiologi Iftdokteran. 2004;23:251–7.

Jawets M& A. Mikrobiologi Kedokteran. Indonesia University, 20th. 2005. 218-233 p.

Morello J a., Granato P a., Mizer HE. Laboratory Manual and Workbook in Microbiology: Applications to Patient Care [Internet]. McGraw-Hill Science/Engineering/Math. 2002. Available from: http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:L aboratory+Manual+and+Workbook+in+Microbiology:+Application s+to+Patient+Care#0

Lewandowski CM, Co-investigator N, Lewandowski CM. Good Laboratory Practice. Vol. 1, The effects of brief mindfulness intervention on acute pain experience: An examination of individual difference. 2015. 1689-1699 p.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku ajar mikrobiologi kedokteran edisi Reivisi.

Kesehatan M. Kepmenkes No 519/MENKES/SK/VI/2008. 2008.

Yuswananda NP. identifikasi bakteri Salmonella sp. PADA makanan jajanan di masjid fathullah ciputat tahun 2015. 2015;1–64.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.13678

Flag Counter    Â