Hubungan Sikap Tubuh dengan Keluhan Cumulative Trauma Disorders pada Pengrajin Batik Tulis Bagian Mencanting

Nur Octaviani, Yani Dewi Suryani, Raden Ganang Ibnusantosa

Abstract


Abstract.Cumulative Trauma Disorders (CTDs) are a major causes on occupational diseases, a disorders of the musculoskeletal system which involves injuries to joints, muscles, tendons, nerves, and vessels. One of the risks that causes CTDs are a work that have unnatural working posture. Work posture with sitting on the chair and used tool as groundwork with the height’s not correct can cause forced posture for body. Canting is a process in batik production and the workers do process of canting with sitting on the small chair and the cloth placed on tool. The purpose of research is to know the correlation between body posture with CTDs complaints on “canting†batik crafter. This research was conducted at Kampung Batik Trusmi, sub- district Plered, district Cirebon and used analytical observational method with cross sectional approach. The instruments for measuring used Rapid Entire Body Assessment (REBA) to examined body posture and Nordic Body Map (NBM) to examined CTDs complaints. The subjects were collected by using purposive sampling method and got 45 respondents. The result showed most of the respondents belong to category moderate risk of work posture (96%). The most complaints at back (68,2%), at neck (52,3%), at right arm and right wrist (20,5%). The statistical data analysis used fisher’s exact test showed p value = 1,00 (p>0,05). This is due to the body has been able to adapt the odd posture. In conclusion, there was no significant correlation between body posture with cumulative trauma disorders complaints on “canting†batik crafter.

 Keywords: body posture, cumulative trauma disorders, NBM, REBA

Abstrak.Cumulative Trauma Disorders (CTDs) menjadi penyebab utama penyakit akibat kerja yang merupakan gangguan pada sistem muskuloskeletal berupa cedera pada sendi, otot, tendon, ligament, saraf, dan pembuluh darah. Pekerjaan yang berisiko menyebabkan CTDs salah satunya adalah bekerja dengan sikap kerja yang tidak alamiah. Sikap kerja duduk di kursi dan menggunakan alat sebagai landasan kerja dengan ketinggian landasan yang tidak tepat dapat menyebabkan sikap paksa bagi tubuh. Mencanting merupakan salah satu proses pembuatan batik yang dilakukan dengan posisi duduk pada kursi kecil dan kain yang akan dicanting diletakkan di atas alat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap tubuh dengan keluhan CTDs pada pengrajin batik tulis bagian mencanting. Penelitian dilakukan di Kampung Batik Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur berupa Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk meneliti sikap tubuh dan Nordic Body Map (NBM) untuk meneliti keluhan CTDs. Subjek penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan sebanyak 45 responden. Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki risiko sikap tubuh yang sedang (96%). Jenis keluhan yang paling banyak terjadi yaitu mengeluhkan rasa sakit pada punggung (68,2%), pada leher (52,3%), dan mengeluhkan CTDs pada lengan atas kanan dan pergelangan tangan kanan (20,5%). Analisis data statistik menggunakan fisher’s exact test menghasilkan nilai p=1,00 (p>0,05). Hal ini dapat disebabkan karena tubuh telah mampu beradaptasi dengan postur janggal. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap tubuh dengan keluhan CTDs pada pengrajin batik tulis bagian mencanting.

Kata kunci: cumulative trauma disorders, NBM, REBA, sikap tubuh


Keywords


cumulative trauma disorders, NBM, REBA, sikap tubuh

Full Text:

PDF

References


Kementerian Perindustrian Republik Indonesia [homepage on the Internet]. Kemenperin: batik Indonesia makin mendunia. 2016 [diunduh 21 Desember 2017]. Tersedia dari: http://www.kemen perin.go.id/artikel/15310/Batik-Indonesia-Makin-Mendunia.

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia [homepage on the Internet]. Menaker: industri batik serap ratusan ribu tenaga kerja. 2016 [diunduh 23 Jan 2018]. Tersedia dari: http://kemnaker.go.id/berita/berita-naker/menaker-industri-batik-serap-ratusan-ribu- tenaga-kerja.

Adrian J. Mengintip proses pembuatan batik Cirebon - Kompas.com [Internet]. 2015 [diunduh 21 Desember 2017]. Tersedia dari: http:// travel.kompas.com/read/2015/09/11/082655727/Mengintip.Proses. Pembuatan.Batik.Cirebon.

Saputra DJ. Usulan perbaikan stasiun kerja mencanting dengan analisis keluhan muskuloskeletal. 2014:3-5.

Tarwaka, Solichul, Lilik. Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas. Edisi ke-1. Surakarta: UNIBA PRESS; 2004. hlm. 115-130.

Budiono S, Yusuf, Pusparini A. Bunga rampai hiperkes KK: higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja, keselamatan kerja. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang; 2013. hlm. 75-90.

Nurhayuning R, Paskarini I. Hubungan posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada unit pengelasan PT. X Bekasi. Indones J Occup Saf Heal. 2015;4:33–42.

European Agency for Safety and Health at Work. OSHA in figures: work-related musculoskeletal disorders in the EU - facts and figures. 2010; Tersedia dari: http://osha.europa.eu/en/publications/reports/TERO09009ENC.

Sejarah keindahan batik Cirebon Jawa Barat [Internet]. [diunduh 21 Desember 2017]. Tersedia dari: http://www.pintuwisata.com/sejar ah-keindahan-batik-cirebon-jawa-barat.

Oesman TI, Yusuf M, Irawan L. Analisis sikap dan posisi kerja pada perajin batik tulis di rumah batik Nakula Sadewa, Sleman. Seminar Nasional Ergonomi 2012. 2012:98–103.

Hartatik S, Mahawati E. Hubungan antara sikap kerja dan pola kerja terhadap keluhan subyektif musculoskeletal pada karyawan bagian sortir area finishing di PT Pura Barutama unit pm 5/6/9 Kudus 2014. 2014:1–13.

Koesyanto H. Masa kerja dan sikap duduk terhadap nyeri punggung bawah. J Kesehat Masy. 2013;8(2):10.

Rivai WT, Jayanti S, Ekawati. Hubungan tingkat risiko ergonomi dan masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja pemecah batu. J Kesehat Masy. 2014;2:227-231.

Mutiah A, Setyaningsih Y, Jayanti S. Analisis tingkat risiko musculoskeletal disorders (MSDS) dengan the brieftm survey dan karakteristik individu terhadap keluhan MSDS pembuat wajan di Desa Cepogo Boyolali. J Kesehat Masy 2013. 2013;2:2-13.

Bukhori E. Hubungan faktor risiko pekerjaan dengan terjadinya keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada tukang angkat beban penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak tahun 2010. 2010:67-80.

Zulfiqor MT. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculoskeletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia. 2010:77.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.13669

Flag Counter    Â