Hubungan Ketersediaan Ruangan Dengan Waktu Tunggu Operasi Elektif Setelah Era BPJS pada Instalasi Bedah Sentral di RSUD Al Ihsan Pemprov Jabar Tahun 2017

Hurin Aruni Medina Rukanta, Krishna Pradananta, Hilmi Sulaiman Rathomi

Abstract


Absract.Prolonged elective surgery waiting time has a critical health consequences and an indication of healthcare management error. This study aims to measure the mean of elective surgery waiting time and the correlations between waiting time and inpatient ward availability as well as operating theatre availability. This study is an analytic observational study using cross sectional approach. The subjects were 200 surgery history selected using random sampling. The data obtained were medical records and administrative data of year 2017.  Data collection was done in Al Ihsan District Hospital’s (RSUD) Central Operating Theatre during February until July 2018. Data analysis was performed using Whittney U Test. The results shows that the mean of elective surgery waiting time from surgery day planning until surgery performed was 1 days. In conclusion, the mean of elective surgery waiting time in the step of surgery day planning until surgery performed of Al Ihsan District Hospital’s Central Operating Theatre was accordance with the standard on Kemenkes No. 129 Tahun 2008. There was a correlation between waiting time in the step of surgery day planning until surgery performed and inpatient ward availability(p<0,001). There was a correlation between waiting time in the step of surgery day planning and operating theatre availability(p<0,001).

Keywords: elective surgery, inpatient ward, operating theatre, waiting time

Abstrak.Waktu tunggu operasi elektif yang lama memiliki konsekuensi yang merugikan dan dianggap sebagai perencanaan pelayan tindakan prabedah yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rerata waktu tunggu operasi elektif dan mengetahui hubungan waktu tunggu operasi elektif dengan ketersediaan kamar inap dan kamar operasi. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan metode cross sectional. Subjek penelitian ditentukan melalui random sampling dan didapatkan sebanyak 200 sampel. Data diperoleh dari rekam medis dan data administratif tahun 2017. Pengambilan data dilakukan di Instalasi Bedah Sentral RSUD Al-Ihsan pada bulan Februari-Juli tahun 2018. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney U Test. Hasil  penelitian diperoleh rerata waktu tunggu operasi elektif, yaitu tanggal direncanakan operasi sampai dilaksanakan operasi 1 hari. Berdasarkan penelitian, diperoleh simpulan rerata waktu tunggu dari tanggal direncanakan operasi sampai dilaksanakan operasi sesuai dengan dengan Standar Pelayanan Minimum No. 129 Tahun 2008. Terdapat hubungan bermakna waktu tunggu tanggal direncanakan operasi sampai dilaksanakan operasi dengan ketersediaan kamar inap(p<0,001). Terdapat hubungan bermakna waktu tunggu tanggal direncanakan operasi sampai dilaksanakan operasi dengan ketersediaan kamar operasi dengan ketersediaan kamar operasi( p<0,001).

Kata kunci: kamar inap, kamar operasi, operasi elektif, waktu tunggu.



Keywords


Waktu tunggu operasi elektif yang lama memiliki konsekuensi yang merugikan dan dianggap sebagai perencanaan pelayan tindakan prabedah yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rerata waktu tunggu operasi elektif dan mengetahui hubungan wa

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pembedahan tanggulangi 11% penyakit di dunia. 2015

Siciliani L, Hurst J. OECD HEALTH WORKING PAPERS 7 explaining waiting times variations for elect ive surgery across OECD countries. 2003: hlm.8.

Al-Omar BA. A study of riyadh hospitals non-urgent surgery waiting lists: from the physicians’ perspective. J Family Community Med. 1998 Jan;5(1): hlm.31–6.

Kelly-Pettersson P, Samuelsson B, Muren O, Unbeck M, Gordon M, Stark A, dkk. Waiting time to surgery is correlated with an increased risk of serious adverse events during hospital stay in patients with hip-fracture: A cohort study. Int J Nurs Stud. 2017 Apr;69:91–7.Barr KP, Harrast MA. Low Back Pain. Dalam: Braddom RL, Chan L, Kowalske KJ, dkk, penyunting. Physical medicine & rehabilitation. Edisi-4. Philadephia: Elsevier Sauders; 2011.hlm. 871-911.

Kementrian Menteri Kesehatan; 2009.

Health Service Executive Royal College of Surgeons in Ireland College of Anaesthetists of Ireland. Model of care for elective surgery.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Laporan kinerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2016. 2017; hlm.48.

Fitri, Annisa Nuansa. Analisis waktu tunggu operasi elektif pasien rawat inap di instalasi bedah sentral Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2014. 2015; hlm.8.

Rumah Sakit Banyumanik. Laporan capaian indikator waktu tunggu operasi elektif tahun 2016. 2017 Feb; hlm.16.

Ballini L, Negro A, Maltoni S. Interventions to reduce waiting time for elective surgery procedures. Cochrane Library. 2015 Feb.

Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan, Laporan waktu tunggu pelayanan RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang semester II tahun 2016. Katalog dalam terbitan. Kementrian Kesehatan RI. 2016; hlm.22.

Aweq FL, Infantono N, Hakim L. Efektifitas standar prosedur operasional terhadap penurunan operasi elektif di rumah Sakit Umum.JMMR, 2017 Juli; 6(2): hlm. 158-162.

Fei, H., Meskens, N., Chu, C., 2006. An operating theatre planning and scheduling problem in the case of a block scheduling strategy, proceedings of the international conference on service systems and service management.

Denton, B., Viapiano, J., Vogl, A. 2007. Optimization of surgery sequencing and scheduling decisions under uncertainty, Health Care Management Science 10: hlm. 13-24

Kurniadi A. 2011. Rancangan optimasi kontrol pelayanan di instalasi bedah sentral Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. Visikes.; hlm. 10.

Susanti Y, Azis Y, Kusndi D. Pengaruh appoinment registration system terhadap waktu tunggu dan kepuasan pasien. GMHC. 2015; hlm. 7-8.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.13009

Flag Counter    Â