Hubunganantara Tingkat Hipertensi dengan Derajat Penyakit Ginjal Kronis di RS Al-Islam Tahun 2014

Firdha Fachrunnisa, Siti Annisa Devi Trusda, maya tejasari

Abstract


Penyakit ginjal kronis merupakan penyakit yang bersifat progresif dan menetap. Penyakit ini berlangsung secara perlahan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan. Faktor risiko terjadinya penyakit ginjal kronis dapat menentukan prevalensi dari penyakit ginjal kronis. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah yang mensuplai ginjal. Dinding pembuluh darah menebal dan diameter menyempit menyebabkan berkurangnya suplai darah sehingga fungsi ginjal menurun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui angka kejadian, karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, hipertensi, penyakit penyerta serta mencari hubungan antara tingkat hipertensi dengan derajat penyakit ginjal kronis di RS Al-Islam Bandung periode tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang yang menghitung prevalensi, mendeskripsikan karakteristik serta mencari hubungan antara tingkat hipertensi dengan derajat penyakit ginjal kronis pada pasien penyakit ginjal kronis di RS Al-Islam Bandung periode tahun 2014. Analisis statistic menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan prevalensi pasien penyakit ginjal kronis sebanyak 64%. Usia paling banyak yang mengalami penyakit ginjal kronis adalah 55 sampai 74 tahun (49.5%), berjenis kelamin laki-laki (55.3%), memiliki hipertensi tingakt 2 (42.7%), serta memiliki penyakit ginjal kronis derajat V (45.6%). Terdapat pasien yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes melitus (27.2%). Hasil uji statistic menggunakan metode uji Chi-square didapatkan nilai p value <0.05 (0.044). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapatnya hubungan antara tingkat hipertensi dengan derajat penyakit ginjal kronis pada pasien penyakit ginjal kronis yang di lakukan di RS Al-Islam Bandung Periode tahun 2014.


Keywords


Derajat penyakit ginjal kronis,ingkat hipertensi

References


NHANES database. Recommendations CP, Providers H. Chronic Kidney Disease (CKD).

Eknoyan G, Lameire N, Co-chairs FKDIGO. Official journal of the kidney international society of nephrology. KDIGO 2012 clinical practice guideline for the evaluation and management of chronic kidney disease. Volume ke-3. 2012;5-50.

Kidney NF. About chronic kidney disease. 2012. (diunduh 7 Desember 2014) Tersedia dari : https://www.kidney.org/kidneydisease/aboutckd.

Penelitian B dan PKKR 2013. Riset Kesehatan Dasar. Diakses dari : http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/Laporan_Riskesdas2013.PDF, tanggal 7 Desember 2014, pukul 12.40 WIB.

Survey NE, Protection P, Act AC. Chapter 3 : Morbidity and Mortality. 2012.

Field M, Carol Pollock. The Renal System Basic Science And Clinical Condition.; 2011. P.60-165.

Lusignana, Gallagher H, Jones S, penyunting. Audit-based education lowers systolic blood pressure in chronic kidney disease : the quality Improvement in CKD ( QICKD ) trial results. Kidney Int. 2013;84(3):609-620.

PDPERSI. RI-Ranking 4 Jumlah Penderita DM. Diakses dari : http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?catid=23&mid=5&nid=618, tanggal 21 Desember, pukul 19.00 WIB.

Kidney NF. Diabetes-a major risk factor for kidney disease. ( diunduh 21 Desember 2014). Tersedia dari :https://www.kidney.org/atoz/content/diabetes.

Asriani, Bahar B, Kadrianti E. Hubungan hipertensi dengan kejadian gagal ginjal. Ilmu kesehatan diagnosis. 2014. (diunduh 21 Januari 2015). Tersedia dari : http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/10/e-library stikes nani hasanuddin--asrianibur-452-1-42141631-1.pdf.

Bidani AK, Griffin K a., Epstein M. Hypertension and chronic kidney disease progression: Why the suboptimal outcomes? Am J Med. 2012;125(11):1057-1062.

Sukandar E. Nefrologi Klinik. Edisi ke-IV. Bandung: PII., 2013. Hlm.327-486.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1286

Flag Counter    Â