Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kejadian Kejang Demam Anak Di Rumah Sakit Al-Ihsan

Jasmine Zul Hajar, Zulmansyah Zulmansyah, Apen Afgani

Abstract


Abstrak Kejang demam adalah kejang yang disertai demam atau terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >380C) yang disebabkan suatu proses ekstrakranium, biasanya terjadi antara umur 3 bulan sampai 5 tahun. Faktor resiko kejang demam pada anak diantaranya adalah usia, jenis kelamin dan tinggi demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien (usia, jenis kelamin dan suhu ketika kejang) dengan kejadian kejang demam pada anak di Poli Anak Rumah Sakit Al Ihsan Bandung pada periode tahun 2014. Penelitian ini bersifat observasional analitik, menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien anak dengan kejang demam berjumlah sampel yang diambil adalah 53 orang, berupa data sekunder (rekam medis) di Rumah Sakit Al Ihsan Bandung periode tahun 2014. Hubungan antara karakteristik dengan kejadian kejang demam di analisis menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas usia penderita kejang demam berusia kurang dari 2 tahun (52,8%), dengan jenis kelamin laki-laki (52,8%), dan suhu ketika kejang 38-39,40C (71,7%). Kesimpulan pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin dan suhu ketika kejang dengan kejadian kejang demam pada anak di Poli Anak Rumah Sakit Al Ihsan Bandung periode tahun 2014.

Keywords


Kejang Demam, Karakterisktik Pasien

References


Vebriasa A, Herini E, Triasih R. Hubungan antara riwayat kejang pada keluarga dengan tipe kejang demam dan usia saat kejang demam pertama. Sari Pediatri. 2013;15(3):137-40.

Rani S, Sarumpaet SM, Jemadi. Karakteristik penderita kejang demam pada balita rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011.

Fuadi, Bahtera T, Wijahayadi N. Faktor resiko bangkitan kejang demam pada anak. Sari Pediatri. 2010;12(3):142-9.

Nurindah D, Muid M, Retroprawiro S. Hubungan antara kadar tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) plasma dengan kejang demam sederhana pada anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2014;28(2):114-8.

Deliana M. Tatalaksana kejang demam pada anak. Sari Pediatri. 2002;4(2):59-62.

Karimzadeh P, Fahimzah A, Poormehdi MS. Febrile confulsions: the role played by paraclinical evaluation. Iran J Child Neurology. 2008;1(1):21-24.

Dewanti A, Widjaja JA, Tjandrajani A, Burhany AA. Kejang demam faktor yang mempengaruhi rekurensi. Sari Pediatri. 2012;14(1):57-61.

Gunawan PI, Saharso D. Faktor resiko kejang demam berulang pada anak. Media Medika Indonesiana. 2012;46(2):75-80.

Dasmayanti Y, Anidar, Imran, Bakhtiar, Rinanda T. Hubungan kadar hemoglobin dengan kejang demam pada anak usia balita. Sari Pediatri. 2015;16(5):351-5.

Yuana I, Bahtera T, Wijayahadi N. Korelasi kadar seng serum dan bangkitan kejang demam. Sari Pediatri. 2010;12(3):150-6.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1232

Flag Counter    Â