Perbandingan Kejadian Urolitiasis Berdasarkan Karakteristik pada Penderita Benign Prostatic Hyperplasia

niken puspa kuspriyanti, Trusda SAD, Nilapsari R

Abstract


Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan suatu kondisi yang sering terjadi karena proses pertambahan usia. Meningkatnya usia harapan hidup, meningkatkan pula kejadian BPH. Retensi urin pada BPH merupakan keadaan gawat darurat yang insidensinya terus meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi urolitiasis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan angka kejadian Urolitiasis pada pasien BPH dan karakterisnya berdasarkan usia, hipertensi, lokasi batu dan tindakan di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2014. Dengan menggunakan metode deskriptif potong lintang dan analitik menggunakan uji fischer’s exact test dengan bantuan program Stata. Pada penelitian ini digunakan data sekunder berupa rekam medis. Dari data sekunder didapatkan jumlah pasien BPH di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung sebanyak 106 orang dengan 101 orang diantaranya yang memenuhi kriteria inklusi. Angka BPH tanpa komplikasi rolitiasis yaitu 86,15% dengan 77,23% pasien berusia >59 tahun, 46,53% kategori hipertensi derajat 1, 67,45% pasien melakukan Transurethral Resection of the prostate (TURP) dan tidak dilakukan tindakan kedua sebanyak 94,19%. Angka kejadian pasien BPH disertai dengan  komplikasi urolitiasis yaitu 13,85% dengan karakteristik pasien berdasarkan usia 60% berusia >59 tahun, 46,47% kategori hipertensi derajat 1, seluruh pasien dilakukan tindakan  pertama litotripsi. Kesimpulannya adalah perbandingan angka kejadian BPH tanpa komplikasi Urolitiasis lebih tinggi dibandingkan BPH disertai komplikasi urolitiasis. Dari hasil analisis tidak didapatkan perbedaan yang bermakna berdasarkan karakteristik usia dan tekanan darah.


Keywords


Benign Prostatic Hyperplasia; Urolitiasis



DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1219

Flag Counter    Â