Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa Darah Setelah Pemberian Madu, Gula Putih, dan Gula Merah pada Orang Dewasa Muda yang Berpuasa

Fauzan Mufti Tsani Hidayat, Dananjaya R, Yuniarti L

Abstract


Perubahan kadar glukosa darah merupakan salah satu aspek yang diperhatikan terutama pada orang yang sedang berpuasa. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kadar glukosa darah diantaranya yaitu usia, hormon, insulin, emosi, keadaan psikologis, variasi dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas fisik yang dilakukan. Di Indonesia terdapat beberapa alternatif makanan pembuka untuk meningkatkan kadar glukosa darah setelah berpuasa seperti madu, gula putih, dan gula merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan peningkatan kadar glukosa darah setelah konsumsi madu, gula putih, dan gula merah pada orang dewasa muda yang berpuasa. Penelitian ini merupakan penelitian  eksperiment, subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun 2015 sebanyak 15 orang mahasiswa. Masing-masing subjek diberikan madu, gula putih, dan gula merah dengan jarak satu minggu setiap perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukan peningkatan kadar glukosa darah rata-rata setelah konsumsi madu sebesar 32.13 mg/dl, setelah pemberian gula putih sebesar 30 mg/dl, dan setelah pemberian gula merah sebesar 27.53 mg/dl. Hasil Uji Repeated Anova didapatkan nilai p=0.737 (nilai p>0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara peningkatan kadar glukosa darah setelah pemberian madu, gula putih, dan gula merah.


Keywords


Madu, gula putih, gula merah, puasa, peningkatan kadar glukosa darah

References


Murray RK, Granner DK, Mayes P a, Rodwell VW. Harper’s Illustrated Biochemistry. 27th Edition. Molecular Physiology. 2003.

Widiyanto. Glukosa Darah sebagai Sumber Energi. Yogyakarta; 2008.

Irawan MA. Glukosa & metabolisme energi. Brief SS, editor. Polton Sports Science and Performance Lab; 2007.

Henrikson J. E. B-NH. Blood Glucose Levels [Internet]. 2009 [cited 2015 Feb 7]. Available from: http://www.netdoctor.co.uk/healthadvice/facts/diabetesbloodsugar.htm

Lestari DD, Purwanto DS, Kaligis SHM. Gambaran Kadar Kolesterol Total Darah Pada Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Dengan Indeks Massa. Universitas Sam Ratulangi; 2011. p. 991–6.

Szablewski L. Glucose Homeostasis – Mechanism and Defects [Internet]. Diabetes - Damages and Treatments. 2011. Available from: http://www.intechopen.com/books/diabetes-damages-and-treatments/glucose-homeostasis-mechanism-anddefects

I.M. Oka Adi Parwata, K. Ratnayani DAL. AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS SERTA KADAR BETA KAROTEN PADA MADU RANDU (Ceiba pentandra) DAN MADU KELENGKENG (Nephelium longata L.). J Kim 4 (1),. 2010;4(1):54–62.

Ratnayani K, Laksmiwati M, Septian NPI. Kadar Total Senyawa Fenolat pada Madu Randu dan Madu Kelengkeng serta Uji Aktivitas Antiradikal Bebas dengan Metode DPPH (Difenilpikril Hidrazil). 2012;6(2):163–8.

Nugraheni E. Perbandingan Efek Peningkatan Kadar Gula Darah antara Konsumsi Teh Manis dan Kurma saat Puasa pada Usia Dewasa Muda. Universitas Bengkulu; 2011. p. 9.

Bogdanov S, Jurendic T, Sieber R, Gallmann P. Honey for nutrition and health: a review. J Am Coll Nutr. 2008;27:677–89.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1213

Flag Counter    Â