Hubungan Antara Olahraga Futsal Dengan Konsentrasi

gianita yulia lestari, Widayanti Widayanti Widayanti, Ike Rahmawaty

Abstract


Aktivitas fisik atau olahraga memberikan banyak manfaat terhadap kehidupan, baik kesehatan jasmani maupun rohani termasuk mempengaruhi fungsi kognitif yang berhubungan dengan konsentrasi dan proses mengingat. Olahraga yang populer saat ini adalah futsal. Futsal merupakan olahraga yang termasuk intensitas tinggi dan merupakan olahraga kardio yang dapat meningkatkan detak jantung. Hal ini akan meningkatkan peredaran darah dan oksigen dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah ada hubungan antara olahraga futsal dengan konsentrasi pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan metode analitik dan desain cross sectional. Jumlah sampel 70 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan diambil dengan cara uji hipotesis beda 2 proporsi. Data diambil dengan cara pemberian kuesioner aktivitas fisik dan dilanjutkan dengan Stroop test. Analisis data dilakukan dengan program Statistic Package for Social Science (SPSS).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 orang responden yang aktif berolahraga futsal seluruhnya (100%) memiliki konsentrasi yang baik. Sedangkan, 35 orang yang tidak aktif berolahraga futsal diantaranya 25 orang (71,4%) memiliki konsentrasi yang baik dan 10 orang (28,6%) memiliki konsentrasi yang buruk.Kesimpulan berdasarkan hasil uji chi square, dijumpai terdapat hubungan antara olahraga futsal dengan konsentrasi dengan nilai (p=0.002). Hal ini dikarenakan olahraga dapat mempengaruhi kerja otak dengan peningkatan suplai darah ke otak, peningkatan massa otak, peningkatan memori dan juga meningkatkan penghantaran sinaps ke otak pada orang dewasa.

Keywords


futsal, konsentrasi, mahasiswa FK Unisba

References


Hasibuan R. Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif. 2010;8 (2):78-93.

WHO. Physical inactivity a leading cause of disease and disability. [citated 2015 Jan 03]. available from: http://www.who.int/mediacentre/news/ releases/release23/en/.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI; 2007.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI; 2013.

Paiman. Olahraga dan kebugaran jasmani (physical fitness) pada anak usia dini. 2009;3:270-81.

Toit DDU, Pienaar AE, Truter L. Relationship between physical fitness and academic performance in South African children. 2011;33(3):23-35.

American Heart Association. Exercise standards for testing and training: a scientific statement from the American Heart Association. 2013;128:879-934.

Chaddock L, Pontifex MB, Hillman CH, Kramer AF. A review of the relation of aerobic fitness and physical activity to brain structure and function in children. J Int Neuropsychol Soc. 2011;17(6):975-85.

Nehlig A. Is caffeine a cognitive enhancer? J Alzheimers Dis. 2010;20 Suppl 1:S85-S94.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [citated 2014 des 10]. Available from http://kbbi.web.id.

Hidayat S, Marettih KE. Pengaruh musik klasik terhadap daya tahan konsentrasi dalam belajar. :164-76.

Utami DS. Senam ritmik untuk meningkatkan konsentrasi belajar pada anak. :1-17.

Muzamil MS, Martini RD. Hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada usila di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur. 2014;3(2):202-5.

Yuliartha Lestari D. Hubungan antara makan pagi dengan kemampuan konsentrasi belajar anak usia sekolah dasar. :135-9.

Armadi, Ugelta S, Rusdiana A. Hubungan kebugaran jasmani dengan prestasi akademik mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI. 2013;1(3).




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1170

Flag Counter    Â