Perbandingan Karakteristik Anggota Keluarga Pasien TB Paru Aktif Pada Pemeriksaan Igra Positif dan Negatif

nenden susilawati, Sadiah Achmad, yani triyani

Abstract


Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan terutama oleh Mycobacterium tuberculosis. Keluarga pasien yang sering berhubungan dengan pasien TB aktif akan berisiko terkena TB laten. Orang yang terkena TB laten tidak dapat merasakan gejala klinis, namun bakteri yang ada di tubuhnya tetap hidup walaupun tidak aktif. Permasalahannya, TB laten ini dapat menyebabkan TB aktif dan menambah angka kejadian TB di dunia sehingga TB laten perlu dicegah. TB laten dapat dideteksi melalui pemeriksaan IGRA. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat perbandingan karakteristik anggota keluarga pasien TB paru aktif pada pemeriksaan IGRA positif dan negatif di Rumah Sakit Pendidikan UNPAD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Subjek  diambil dari data rekam medik anggota keluarga pasien TB paru aktif di Rumah Sakit Pendidikan UNPAD periode Maret ̶ Oktober 2014. Pengujian dari penelitian ini dilakukan dengan analisis statistik menggunakan uji Chi square. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa persentasi IGRA positif lebih tinggi (68.4%) dari IGRA negatif (31.6%). Karakteristik dari anggota keluarga pasien menunjukkan angka tertinggi pada usia 18˗29 tahun (58.0%), jenis kelamin laki-laki (50.9%) dan BMI normal juga menunjukkan nilai tertinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pada hasil perbandingan IGRA berdasarkan katakteristik anggota keluarga pasien TB paru aktif yaitu usia, jenis kelamin dan BMI dengan nilai p>0.05.

 


Keywords


IGRA;TB Laten;Tuberkulosis

References


Forrellad MA, Klepp LI, Gioffré A, et al. Virulence factors of the Mycobacterium tuberculosis complex. Landes Biosci. 2013:3-66.

Fauci, Braudwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson L. Harrison’s Principles of Internal Medicine 18th Ed.; 2012.

World Health Organization. Global Tuberculosis Report. Glob Tuberc Rep. 2013:1-6.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. 2013:69-71.

Musadad A. Hubungan Faktor Lingkungan rumah dengan Penularan TB Paru. J Ekol Kesehat. 2006;5(3):486-496.

Sharma SK, Mohanan S SA. Relevance of latent TB infection in areas of high TB prevalence. 2012;142(3):73-761.

Departement of Health Northern Territory Government. Pengobatan infeksi tuberculosis laten ( LTBI ). CDC. 2011;63:1-3. www.nt.gov.au.

Pai M, Denkinger CM, Kik S V, et al. Gamma Interferon Release Assays for Detection of MycobacteriumTuberculosis Infection. ASM.org. 2014;27(1):3-20. http://cmr.asm.org/content/27/1/3.

Center for Disease Control and Prevention. Latent Tuberculosis Infection: A Guide for Primary Health Care Providers. CDC. 2013:8-14.

Center for Disease Control and Prevention. Interferon Gamma Release Assay(IGRAs)-Blood Tests for TB Infection. CDC. 2011:3-5. http://www.cdc.gov/tb.

Bianchi L, Galli L, Moriondo M, Veneruso G. Interferon-Gamma Release Assay Improves the Diagnosis of Tuberculosis in Children. Pediatr Infect Dis J. 2009;28(6):510-514.

A.M.F. Abu Thaleb, R.H. El-Sokkary SAT. Interferon-gamma release assay for detection of latent tuberculosis infection in casual and close contacts of tuberculosis cases. East Mediterr Heal. 2009;17(10):749-753.

Manalu HSP. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TB PARU DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA. Ekol Kesehat. 2010;9(4):1340-1346.

Sri Andarini Indreswari S. Kadar Interferon Gamma pada Kontak Serumah dengan Penderita Tuberkulosis. urnal Kesehat Masy Nas Vol 6, No 5, April 2012. 2012;6:5.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1067

Flag Counter    Â