Peranan Manajemen Masjid Al Hidayah dalam Membina Keberagamaan Jamaah
Abstract
Peran Masjid yang ideal adalah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya yaitu sebagai pusat kegiatan strategis seperti politik, ekonomi, sosial, hingga pertahanan dan keamanan (militer). Seiring berjalannya zaman, kini Masjid-masjid hanya dijadikan sebagai simbol keagamaan saja dan tidak dirasakan manfaat yang signifikan di masyarakat sebagai solusi bagi berbagai permasalahan jamaah. Fakta ini diakibatkan oleh lemahnya peranan manajemen dalam membina jamaah. Oleh karena itu, studi tentang peranan manajemen masjid yang baik dan benar perlu dilakukan. Masjid Al hidayah adalah masjid yang berada di sebuah pertengahan kampung Baros Seneng Kota Cimahi, Masjid Al hidayah dengan tujuannya yaitu berpusat pada perdamaian masyarakat dan ingin mengembalikan fungsi Masjid seperti saat zaman Rasululloh SAW menjadi sebuah pembeda dengan masjid yang lain. Peranan manajemen masjid dalam membina keberagamaan inilah yang akan diteliti lebih dalam. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah adalah kualitatif-deskriptif. Dengan sumber data diperoleh dari data primer adalah data yang diperoleh dari informan yang akan di analisis oleh peneliti, dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah jamaah masjid Al hidayah, pengurus dan ketua takmir masjid Al hidayah Cimahi dan data sekunder yang diperoleh dari tulisan di berbagai media. Cara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang divalidasi dengan peninjauan langsung di lapangan. Hasil yang didapatkan dari penelitian tentang Masjid Al Hidayah ini adalah (1) agenda dan materi-materi dakwah yang dilaksanakan dalam pembinaan jamaah dimasjid al hidayah (2) metode dakwah di Masjid Al Hidayah dalam membina keberagamaan jamaah (3) kendala dan peluang Masjid Al Hidayah dalam membina keberagamaan jamaah (4) keberhasilan DKM masjid Al-hidayah dalam membina keberagamaan jamaah. Paradigma membina keberagamaan jamaah yang harus dimiliki oleh setiap takmir masjid menjadi motor penggerak makmurnya masjid. Dengan demikian, inspirasi dari hal-hal tersebut dapat diadopsi oleh masjid-masjid lain.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2007. The Super Leader Super Manager. Jakarta:
Prophentic Leadership and Management.
Ayub, Mohammad E. 1997. Manajemen Masjid: Petunjuk Praktis Bagi Para Pengurus, Yogyakarta: Gema Insani Press.
Budiman Mustofa. 2008. Manajemen Masjid, Surakarta: Ziyad Books.
Bungin, Burhan. 2006. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. Ke-10. Jakarta: Balai Pustaka.
Meleong, J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta.
Sukarna. 2011. Dasar-Dasar Manajemen, Bandung: CV. Mandar Maju
Supardi dan Teuku Amiruddin. 2001. Konsep Manajemen Masjid: Optimalisasi Peran Masjid, Yogyakarta: UII Press.
Website
Admin, http://galakgampil.ngalah.net/bacaan/khutbah/lain-lain/72-pedoman-takmir-Masjid/.
Admin, www.Islammurni.blogspot.com/2011/06/definisi-jama’ah.html.
Badan Pusat Statistik (BPS), Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2010, http://www.bps.go.id/.
Danar Widiyanto, Manajemen Masjid Tidak Boleh Kalah dari Manajemen Hotel, dikutip dari http://krjogja.com/read/207893/manajemen-masjid-tidak-boleh-kalah-dari-manajemen-hotel.kr.
Henfiny, Bagaimana bentuk manajemen menurut pandangan Islam, https://hefniy.wordpress.com/2008/manajemen-dalam-perspektif-islam/.
KBBI Online, Pengertian Organisasi, http://kbbi.web.id/organisasi.
Rahmat, Definisi Manajemen, dikutip dari http://blog.re.or.id/definisi-manajemen.htm.
Repubilka, Dewan Masjid Indonesia Bentuk Tim Survei Masjid, dikutip dari http://www.republika.co.id/berita/koran/khazanah-koran/14/10/01/ncrd0i33-dmi-bentuk-tim-survei-masjid
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7768
    Â