Peranan Islamisme di New Media (Studi Kritis Propaganda Islamis terhadap Pemberitaan “Konflik Suriah di Media Mainstream Online dan Media Sosialâ€)

Rifa Bahrul Ilmi Rosyid, Bambang S. Ma’arif, Asep Ahmad Siddiq

Abstract


Dewasa ini dunia tengah diserang dan diteror oleh teroris yang mengatasnamakan Islam. Teror yang dilakukan Islamis berimplikasi terhadap citra Islam di mata dunia. Dunia khususnya Barat tidak dapat membedakan Islam dan Islamisme, padahal keduanya adalah entitas yang berbeda. Islamis yang melakukan teror di dunia juga menjadi aktor yang bermain dalam konflik Suriah sebagai oposisi pemerintahan Suriah. Salah satu peranan Islamis juga melakukan propaganda terhadap pemberitaan konflik Suriah untuk membentuk opini tentang Rezim Bashar Al Assad sebagai Rezim Syiah yang dzalim terhadap rakyatnya. Propaganda yang mereka lakukan, dihembuskan melalui New media yaitu media mainstream online dan media sosial. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana kondisi objektif Negara Suriah? (2) Bagaimana hakikat konflik Suriah? (3) Bagaimana konsep Islamisme? (4) Bagaimana peranan Islamis terhadap pemberitaan tentang konflik Suriah di media mainstream online dan media sosial? (5) Apa imlikasi propaganda Islamis tentang konflik Suriah terhadap umat Islam? Peneliti menggunakan metode teknik analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yang bertumpu pada library research diantaranya: dokumen-dokumen, buku-buku sumber, jurnal, media mainstream online dan media sosial. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Suriah adalah sebuah negara terkena dampak Arab Spring karena sedang mengalami penurunan baik dibidang ekonomi maupun pembangunan. (2) Hakikat konflik bertumpu pada kepentingan Israel, Arab Spring, perbedaan madzhab, dan ketidakpuasan rakyat. (3) Konsep Islamisme tercermin pada ciri-cirinya yaitu mempolitisasi penafsiran Islam yang tunggal, penafsiran berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits bersifat politis, dan menegakkan syariat Islam dalam hukum negara. (4) Peranan Islamis yakni melakukan propaganda terhadap pemberitaan konflik Suriah dengan menggunakan berbagai teknik propaganda untuk memanipulasi fakta melalui media mainstream online dan media sosial. (5) Propaganda yang dilakukan Islamis berimplikasi pada umat Islam. Secara verbal yaitu ujaran kebencian merajalela, dan secara non verbal munculnya gerakan-gerakan radikal dan gerakan peduli Suriah melalui lembaga-lembaga kemanusiaan ataupun organisasi Islam.


Keywords


Islamisme, Islamis, Propaganda, Konflik Suriah, Arab Springs.

References


A.A. Gede Febri Purnama Putra. 2009, Meretas Perdamaian dalam Konflik Pilkada Langsung. Yogyakarta: Gava Media

Bassam Tibi. 2016, Islam dan Islamisme. Bandung:Mizan

Christorph Bertram. 1988, Konflik Dunia Ketiga dan Keamanan Dunia. Jakarta: BINA AKSARA

Dean G Pruit dan Rubin Jeffery Z. 2004, Teori konflik Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

http://wmc-iainws.com/artikel/15-pemetaan-konflik-conflict-mapping, Diakses pada tanggal 27 Juli 2017, pada pukul 19.09

R.A. Santoso Sastropoetro. 1983, Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa. Alumni, Bandung

Richard West dan Lynn H Turner.2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Teori, Edisi 13, Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika

Sulistio Hermawan. 2016, Konflik Suriah Pada Masa Bashar Al Assad Tahun 2011-2015, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta

Werner J Severin dan James W Tankard,Jr. 2011, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media Group, Edisi ke 5




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7727

Flag Counter        Â