Pengaruh Kepemilikan Institusi, Frekuensi Komite Audit, dan Kompetensi Komite Audit Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia

Abstract

Abstract. This study was aimed to determine the effect of institutional ownership, frequency of audit committee meetings, and the competency ofaudit committee on financial distress. In this research, institutional ownership is measured by the percentage of shares owned by the institution, the frequency of audit committee meetings is measured by the percentage of meetings within one year, and the financial distress is measured by using a prediction model ZM Scores. The research methods used in this research is a descriptive method by using multiple linear regression analysis and the data analysis techniqueby using quantitative methods. In this study, the populations are the mining companies that listing on the Indonesia Stock Exchange in 2012-2014 with the sampling technique used is a purposive sampling. Based on these techniques, obtained a sample of 13 companies with the time period in this study are three years thus acquired 39 observations. The factors which examined in this study are the institutional ownership, frequency of audit committee meetings, and the competency of the audit committee as an independent variable and financial distress as the dependent variable. The result show that institutional ownership and the competency of audit committee has significantly influence on financial distress, while the frequency of audit committee meetings does not has significantly influence on financial distress. This study has limitations on the range of time period in research and the limitations of the data information.

Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusi, frekuensi pertemuan komite audit, dan kompetensi komite audit terhadap financial distress. Dalam penelitian ini kepemilikan institusi diukur menggunakan persentase saham yang dimiliki oleh pihak institusi, frekuensi pertemuan komite audit diukur menggunakan persentase pertemuan dalam satu tahun, dan financial distress diukur menggunakan model prediksi Zmijewski yaitu ZM Scores. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan alat uji analisis regresi linear berganda dan teknik analisis data menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan teknik tersebut, diperoleh sampel sebanyak 13 perusahaan dengan rentang waktu tiga tahun sehingga diperoleh 39 observasi. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusi, frekuensi pertemuan komite audit, dan kompetensi komite audit sebagai variabel independen serta financial distress sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil penelitian, kepemilikan institusi dan kompetensi komite audit berpengaruh signifikan terhadap financial distress, sedangkan frekuensi pertemuan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Penelitian ini memiliki keterbatasan pada rentang waktu yang digunakan penelitian dan keterbatasan informasi data.