Kajian Pengembangan Wisata Sejarah yang Bernuansa Islam di Kota Ternate
Abstract
Abstract.The city of Ternate is one of the city that is thick with its historical and cultural values. In the european colonial period, ternate cities has many historical relics in the form of building artefacts such as fortresses. The existence of government structure that adheres to the sultanate increasingly shape the identity of Ternate City as a City that is thick of Islamic culture. Existing conditions indicate that some of these historic fortresses have collapsed and are not maintained, as are some supporting facilities. Another problem is the lack of public participation in an effort to preserve this historic heritage. The above phenomenon and problems become the reason why the Study of Tourism Development of Islamic History in Ternate City needs to be done. The goal to be achieved is to improve the nuances of Islam in facilities that support the development of historical tourism in the city ternate. The methodology used is the method of collecting primary and secondary data which is then analyzed using descriptive qualitative method. Based on the results of the analysis, the overall historical heritage is still not supported by the feasibility of adequate facilities and has a strong Islamic nuance. Thus, the recommendations given are the optimization of facilities and the strengthening of Islamic elements in every historical relic.
Keywords: Tourism, History Tour, Halal Tourism, Ternate City.
Abstrak. Kota Ternate merupakan salah satu Kota yang kental akan nilai sejarah dan budaya keislamannya. Pada masa penjajahan bangsa eropa, kota ternate banyak memiliki peninggalan bersejarah dalam wujud artefak bangunan seperti benteng. Adanya struktur pemerintahan yang menganut pada kesultanan semakin membentuk jati diri Kota Ternate sebagai Kota yang kental akan budaya keislamannya. Kondisi eksisting menunjukkan bahwa beberapa benteng bersejarah tersebut telah runtuh dan tidak terawat, begitu pun dengan beberapa fasilitas penunjangnya. Permasalahan lainnya yaitu minimnya partisipasi masyarakat dalam upaya melestarikan warisan bersejarah tersebut. Fenomena dan permasalahan di atas menjadi alasan mengapa Kajian Pengembangan Wisata Sejarah yang bernuansa Islam di Kota Ternate ini perlu dilakukan. Tujuan yang hendak dicapai yaitu meningkatkan nuansa islam pada fasilitas yang menunjang kegiatan pengembangan pariwasata bersejarah di kota ternate. Adapun metodologi yang digunakan ialah metode pengumpulan data primer dan sekunder yang kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, secara keseluruhan peninggalan bersejarah masih belum ditunjang dengan kelayakan fasilitas yang memadai dan memiliki nuansa islam yang kuat. Sehingga, rekomendasi yang diberikan ialah dengan optimalisasi fasilitas dan penguatan unsur islami dalam setiap peninggalan bersejarah.
Kata Kunci: Pariwisata, Wisata Sejarah, Wisata Islam, Kota Ternate
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Balai Pelestarian Cagar Budaya. 2015. Kora-Kora. Kota Ternate. Maluku Utara.
Departemen Agama Republik Indonesia. 1994. Al- Qur’an dan Terjemahannya.
Semarang: PT Kumudasmoro Grafindo.
Pemerintah Kota Ternate. 2003. Ternate Kelahiran dan Sejarah Sebuah Kota.
Yoeti, Oka A. 2016. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta Timur: PT. Balai Pustaka.
Yoeti, Oka A. 2016. Pariwisata Budaya: Masalah dan Solusinya. Jakarta Timur: PT.Balai Pustaka.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.9707
  Â