Evaluasi Penyediaan Bus Sekolah Menggunakan Indikator Transportasi Berkelanjutan di Kota Bandung

Abstract

 

Abstract. In overcoming some of the problems faced by the city of Bandung, such as the high level of congestion, air quality is getting worse due to the content of Carbonmonoksida (CO) and Hydrocarbons (HC), the increasing number of vehicles Bandung City Government provides free School Bus as a means of transport away / school safely, comfortably and safely. Free School Buses are included in the strategy of achieving sustainable transportation. This study aims to see the achievement of School Bus operations on sustainable transportation targets since its launch in 2014. Achievement of targets is measured using 34 indicators of sustainable transport from DPSIR covering social, economic, and environmental dimensions. The methodology used is a comparative descriptive method of primary and secondary survey results with 202 junior high school students in Bandung. From the results of the study, only 19 out of 34 indicators related to the operation of School Bus in accordance with the target of Sustainable Transportation. So it is concluded that the operation of free School Bus only reached 55.8% of sustainable transportation indicators.

Keywords: School Bus, Sustainable Transportation, Sustainable Transport Indicators

Abstrak. 

Dalam mengatasi sebagian masalah yang dihadapi Kota Bandung, antara lain tingginya tingkat kemacetan, Kualitas udara yang semakin buruk karena kandungan Karbonmonoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC), jumlah kendaraan yang semakin melonjak Pemerintah Kota Bandung menyediakan Bus Sekolah gratis sebagai sarana transportasi pergi/pulang sekolah secara aman, nyaman dan selamat. Bus Sekolah gratis termasuk dalam strategi pencapaian transportasi berkelanjutan. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pencapaian pengoperasian Bus Sekolah pada sasaran transportasi berkelanjutan sejak diluncurkannya pada Tahun 2014. Pencapaian sasaran diukur menggunakan 34 indikator transportasi berkelanjutan dari DPSIR yang mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif atas data hasil survey primer dan sekunder dengan 202 responden siswa SMP di Kota Bandung. Dari hasil kajian, ternyata hanya 19 dari 34 indikator yang berkaitan dengan pengoperasian Bus Sekolah yang sesuai dengan sasaran Transportasi Berkelanjutan. Sehingga di simpulkan bahwa pengoperasian Bus Sekolah gratis baru mencapai 55,8% indikator transportasi berkelanjutan.

Kata Kunci : Bus Sekolah, Transportasi Berkelanjutan, Indikator Transportasi Berkelanjutan