Arahan Pengembangan Ruang Berbasis Perkebunan Lada dalam Mendukung Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Belitung Timur
Abstract
Abstract. Pepper plantation in East Belitung Regency is one of the preeminent plantation commodities compared to other commodities such as palm oil and rubber. East Belitung Regency based on characteristics of the region is (downward-transitional areas) or the transition area decreases that would like to have from mining activities into the activities of the pepper plantations. Pepper Plantation is the leading economic activity is currently organised by as many community. Based on the terms of the aim of this research is to determine the direction of the development of the appropriate space to develop the plantation economy that supported pepper community. Analytical methods used to achieve that goal, namely the analysis of the determination of the Centre of the region that produces a hierarchy of pepper plantation area development center in the form of marketing in Manggar district, and the node processing in district Gantung and Damar, as well as zoning development that North Development Area and South Development Area. From the results of the analysis of the feasibility of the pepper plantations retrieved nodes production that spread on all East Belitung Regency in and obtained results that for the development of pepper plantations in East Belitung Regency has the potential great to be developed. This is apparent from the value of the average income of the community i.e. Rp. 13,536,101 inhabitants/year could be developed again to Rp. 174 million inhabitants/year with the current price of Rp. 58,000 Kg. Based on these results, the development of pepper plantations can support the economy of communities in East Belitung Regency. The value of this income can be achieved if filled with facilities and infrastructure supporting activities such as pepper plantations factory, warehouse, and drainage, so as to improve the economy of communities in East Belitung Regency in to the future.
Key word:Â Feasibility of the Pepper Plantations, Economics Society, Nodes of Development
Abstrak. Perkebunan lada di Kabupaten Belitung Timur merupakan salah satu komoditas perkebunan yang unggul dibandingkan komoditas lainnya seperti kelapa sawit dan karet. Kabupaten Belitung Timur berdasarkan karakteristik wilayah merupakan (downward-transitional areas) atau kawasan transisi menurun yang ingin diupayakan dari kegiatan pertambangan menjadi kegiatan perkebunan lada. Perkebunan lada merupakan kegiatan ekonomi unggulan saat ini karena banyak diusahakan langsung oleh masyarakat. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan arahan pengembangan ruang yang sesuai untuk mengembangkan perkebunan lada yang mendukung perekonomian masyarakat. Metode analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu analisis penentuan pusat kawasan yang menghasilkan hirarki pusat pengembangan kawasan perkebunan lada berupa simpul pemasaran di Kecamatan Manggar, dan simpul pengolahan di Kecamatan Gantung dan Damar, serta pembagian wilayah pengembangan (WP) yaitu WP utara dan WP selatan. Dari hasil analisis kelayakan perkebunan lada diperoleh simpul-simpul produksi yang tersebar pada semua kecamatan di Kabupaten Belitung Timur serta diperoleh hasil bahwa untuk pengembangan perkebunan lada di Kabupaten Belitung Timur memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dari nilai pendapatan rata-rata masyarakat yaitu sebesar Rp. 13.536.101 jiwa/tahun dapat dikembangkan lagi menjadi Rp. 174.000.000 jiwa/tahun dengan harga saat ini Rp.58.000 per Kg. Berdasarkan hasil ini, pengembangan perkebunan lada dapat mendukung perekonomian masyarakat di Kabupaten Belitung Timur. Nilai pendapatan ini dapat dicapai apabila dipenuhi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan perkebunan lada seperti pabrik, gudang, dan drainase, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Belitung Timur pada masa yang akan datang.
Kata Kunci :Â Kelayakan Perkebunan Lada, Ekonomi Masyarakat, Simpul-simpul Pengembangan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Referensi
Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah : Konsep dan Teori. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Asoen, Hariadi. 2013. Perencanaan Wilayah. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA. Bandung.
BALITTRO. 2013. Pedoman Budidaya Merica. Bogor ; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Ditjen Perkebunan. 2013. Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Data Komoditas Perkebunan (PDKP). Jakarta : Kementerian Pertanian.
Saleh, Tri Rano M. 2011. Kajian Pengembangan Ekonomi Wilayah Berbasis Sumberdaya Alam Pesisir di Kabupaten Muna. Skripsi. Universitas Islam Bandung. Bandung.
Tarigan, Robinson. 2012. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : Bumi Aksara.
T.J. Johara & Pramandika. 2006. Pembangunan Desa dalam Perencanaan. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
Yuhan, Dely. 2016. Analisis Faktor-Faktor Produktivitas Tanaman dan Kelayakan Ekonomi Lada (Piper Nigrum L.) di Kabupaten Belitung Timur. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Data Publikasi
Badan Pusat Statistik. 2017. Berita Resmi Statistik Provinsi Bangka-Belitung. Pangkal Pinang.
Badan Pusat Statistik. 2017. Belitung Timur Dalam Angka 2013-2017. Belitung Timur.
Landasan Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 2011 Tentang Sistem Resi Gudang.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan.
Peraturan Menteri Pertanian No. 10 Tahun 2013 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Kebun Induk Lada.
Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur. 2014. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung Timur No. 13 Tahun 2014-2034
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.8938
  Â