Arahan Pengembangan Wisata Kaulinan Sunda di Pasir Kunci

Abstract

Kerusakan KBU di Bandung Timur merupakan dampak dari berkembangnya pembangunan karena tingginya tingkat kebutuhan seperti meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk tempat tinggal, namun tingginya kebutuhan akan permukiman tidak diiringi dengan peningkatan perekonomian khususnya di Bandung Timur. Hal ini yang menjadi faktor masalah adanya kerusakan KBU Bandung Timur dimana pembangunan tersebut tidak diiringi dengan kelestarian lingkungan. Disisi lain Bandung Timur juga memiliki potensi yang sangat tinggi dimana Bandung Timur memiliki 80% potensi budaya sunda serta kebanyakan lahan pemkot Bandung tersebar di bandung Timur dengan kondisi yang belum termanfaatkan dengan baik. Adapun salah satu dari 80% potensi budaya sunda yang ada di Ujungberung yaitu objek wisata kuliner dan kaulinan terbatas di Pasir Kunci, yang mana dengan adanya embrio ini dapat menjadi salah satu pamungkas untuk meminimalisir kerusakan KBU di Bandung Timur. melalui metode analisis seperti analisis malaning lemah, nirmalaning lemah, analisis sejarah dan filosofi kaulinan khas Ujungberung maupun kaulinan khas sunda, yang diiringi dengan analisis kelima elemen wisata. Berdasarkan hasil analisis tersebut keluaran yang akan dihasilkan berupa arahan pengembangan yang diharapkan arahan pengembangan Pasir Kunci tersebut dapat mengembangkan kekayaan budaya sunda sebagai upaya meminimalisir kerusakan KBU Bandung Timur. Adapun arahan pengembangan tersebut meliputi struktur kawasan, filosofi kawasan, pola ruang kawasan, serta site plan kawasan.